RoboSimian, robot tanggap bencana hasil
rancangan Jet Propulsion Laboratory (JPL). Robot ini dibuat untuk
bergerak secara lincah bahkan di permukaan yang tidak rata. (Dok.
JPL/NASA)
Dinamai RoboSimian, robot ini sengaja dirancang untuk bergerak lincah seperti kera, lengkap dengan empat anggota tubuh yang bisa berperan ganda, yaitu sebagai tangan dan kaki.
Walau RoboSimian tidak memiliki kepala, robot ini punya roda yang membuatnya mampu meluncur dengan mudah jika permukaannya cukup halus.
Dari laporan CNN, RoboSimian mampu bergerak di medan kasar seperti puing-puing dan juga bisa memungut dan memanipulasi objek.
"Desainer industri kami ikut serta di dalam tim sebagai bentuk upaya menciptakan robot profesional ketimbang inovasi yang terlihat mengancam atau terlalu 'lucu'," ujar Penanggungjawab Robotic Vehicles and Manipulators Group JPL, Brett Kennedy.
Finalis dalam kompetisi robot
RoboSimian NASA nyatanya tengah terdaftar dalam kompetisi robot tanggap bencana kelas dunia yang diselenggarakan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), yaitu DARPA Robotics Challenge.
Nantinya, jika ada situasi semacam bencana nuklir, salah satu robot yang menjadi pemenangnya dipercaya masuk ke lingkungan berbahaya untuk menyelamatkan pekerja manusia dan menjalankan tugas-tugas seperti mengangkut puing atau hal lain.
FInal kompetisi DARPA Robotics Challenge akan berlangsung pada 5 sampai 6 Juni 2015 mendatang. RoboSimian bersama 18 finalis lainnya diharuskan menjalani rintangan yang terdiri dari delapan skenario.
Tiap robot harus mampu memindahkan puing-puing, memanfaatkan peralatan tertentu dan menaiki tangga. Semua itu dilakukan tanpa dikendalikan oleh manusia. Pemenang kompetisi ini akan dihadiahi uang senilai US$ 2 juta.
Walau RoboSimian fokus pada bencana, bukan NASA namanya jika tidak memikirkan 'alam' lain di luar Bumi. JPL NASA berniat memanfaatkan teknologi RoboSimian untuk dipakai di ruang angkasa.
"Tugas ini meliputi perakitan dan pemeliharaan struktur orbital, eksplorasi benda asing pada 'dunia' gravitasi rendah seperti asteroid, komet, dan bulan; eksplorasi gua dan tebing di Mars atau bulan; dan bahkan pembangunan ulang habitat di manapun untuk jelajah tata surya," ujar Kennedy.
Credit CNN Indonesia