Mereka dirancang untuk mengejar mata-mata ekonomi Cina.
CB,
TORONTO -- Ketegangan hubungan Cina dan Amerika yang sempat mereda di
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kini kembali memburuk. Kondisi ini
dipicu penangkapan CFO perusahaan teknologi Cina, Huawei, Sabrina Meng
Wanzhou di Kanada, pada Sabtu (1/12). Meng diperkirakan akan
diekstradiksi ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan melanggar sanksi AS
terhadap Iran.
Penangkapan ini memicu kecaman dari para pejabat Cina dan media pemerintahan. Dilansir dari
Business Insider,
Kamis (6/12), hal ini juga meningkatkan kecemasan di kalangan investor
dan analisis. Mereka khawatir, gencatan senjata antara Presiden AS
Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping mungkin akan berakhir.
Kepala
ekonom Deutsche Bank Cina, Zhiwei Zhang mengatakan, pihaknya percaya
penangkapan tersebut adalah sinyal yang jelas bahwa perang perdagangan
antar dua negara ini akan eskalasi ke tingkat baru. "Kami pikir,
kemungkinan AS dan Cina mencapai kesepakatan perdagangan pada 1 Maret
sudah turun dari 40 persen menjadi 30 persen," ujarnya.
Pasar
saham di seluruh Asia dan Eropa mengalami penurunan setelah berita
penangkapan Wanzhou menyebar di media massa. Pasar Amerika pun mengalami
kondisi serupa.
Penangkapan Meng seakan membuktikan bahwa
pertempuran pemerintah Trump tidak terbatas pada penetapan tarif impor.
Departemen Kehamiman dan bagian lain dalam pemerintahan Trump telah
melakukan sejumlah tindakan keras untuk mengatasi hal yang dianggap
masalah sistemik terhadap praktik ekonomi Cina.
Salah satu
tindakan yang diambil adalah dengan menangkap seorang warga negara Cina
di AS dengan visa pelajar bernama Ji Chaoqun. Departemen Kehakiman
menuduh ia bekerja untuk Kementerian Keamanan Negara Cina dalma upaya
menghubungi para insinyur dan ilmuwan dengan latar belakang Cina di AS.
Penangkapan ini dilakukan pada 25 September.
Selain itu,
pada 10 Oktober, AS menangkap seorang karyawan senior di Kementerian
Keamanan Negara Cina. Ia dipancing untuk ke Belgia sebelum ditangkap.
Departemen Kehakiman menuduhnya mencuri rahasia perdagangan.
Pada
1 November, Departemen Kehakiman mengumumkan pembentukan satuan petugas
yang disebut Inisiatif Cina. Mereka dirancang untuk mengejar mata-mata
ekonomi Cina. Penangkapan Meng tercatat sebagai tindakan penangkapan
paling keras dan tinggi.
Zhang mengatakan, kemungkinan
kesepakatan AS dengan Cina untuk mengatasi masalah perang dagang semakin
kecil pasca penangkapan Meng. Sebab, opini publik Cina akan menjadi
lebih negtif sehubungan dengan perang dagang dan ini berdampak terhadap
perusahan AS. "Pembicaraan perdagangan baru saja dilanjutkan pada
pertemuan G20 lalu. Tapi, kini, prospeknya sudah suram," tuturnya.
Dilansir
di Reuters, Juru bicara Departemen Kehakiman Kanada mengatakan, sidang
pengadilan Meng telah ditetapkan pada Jumat (7/12). Meng sendiri
merupakan salah satu wakil ketua di dewan perusahaan Huawei dan putri
pendiri perusahaan, Ren Zhengfei. Huawei secara strategis sangat penting
bagi ambisi Cina dalam teknologi dari jaringan 5G ke chip.
Selain
Huawei, perusahaan telekomunikasi Cina lainnya, ZTE, juga dikenakan
sanksi atas tuduhan penjualan peralatannya ke Iran dan Korea Utara. Atas
hal ini, pemerintah AS atas perintah Trump melarang pengusahanya untuk
menjual microchip dan komponen lain ke ZTE.
Dampaknya, ZTE
hampir lumpuh. Sebagai bagian dari perjanjian baru untuk mencabut
larangan tersebut, ZTE harus membayar sekitar 1,4 miliar dolar AS dalam
bentuk penalti. Perusahaan ini juga harus mereformasi manajemennya dan
pejabat yang ditunjuk AS.