Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania berfoto bersama Laksamana Angkatan Laut AS Kyu Lee, penasihat spiritual pasukan elit Navy SEAL 5. Foto/Istimewa
WASHINGTON - Dalam perjalanannya ke Irak minggu ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap wajah-wajah anggota tim Navy SEAL 5 yang mungkin membuat mereka dalam bahaya. Hal itu diungkapkan oleh seorang pakar.
Dalam kunjungannya yang mengejutkan pasca-Natal ke pasukan di Irak, perjalanan pertamanya ke zona pertempuran sejak ia dilantik tahun lalu, presiden dan Ibu Negara Melania Trump memasuki ruang makan di pangkalan al-Asad di barat Baghdad untuk menyambut sekitar 100 pasukan.
Laksamana Angkatan Laut AS Kyu Lee memberi tahu Trump bahwa dia adalah penasihat spiritual untuk Tim SEAL 5. Lee kemudian berkata Trump memberi tahu dia, "Hei, kalau begitu, mari kita ambil gambar."
Foto-foto dan video berikutnya mengungkapkan kehadiran pasukan operasi khusus, sesuatu yang beberapa ahli katakan umumnya tidak disukai meskipun tidak dilarang di zona perang.
Namun, Kantor Menteri Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada aturan yang dilanggar.
"Operator khusus secara sukarela berpartisipasi dalam acara pers terbuka ini," kata badan urusan publik kementerian. "Tidak ada pelanggaran keamanan," sambungnya seperti dikutip dari NBC News, Jumat (28/12/2018)
Pensiunan Angkatan Laut AS Laksamana James Stavridis membahas masalah itu pada hari Kamis di "MSNBC Live with Hallie Jackson."
"Yang sangat penting dia adalah SEAL," kata Stavridis tentang si pendeta.
"Itu bagian dari kekuatan yang secara historis seharusnya sangat, sangat tertutup, di dalam bayang-bayang. Jika itu bukan SEAL, itu tidak akan menjadi masalah besar. Navy SEAL, itu mengejutkanku," sambungnya.
Pensiunan Petty Officer Angkatan Laut AS Malcolm Nance adalah konsultan intelijen untuk pasukan operasi khusus AS yang mengatakan melalui email bahwa kehadiran anggota Tim 5 SEAL seharusnya tidak terungkap.
"Faktanya adalah mereka adalah pasukan operasi khusus di zona pertempuran dengan peran tempur," kata Nance, yang juga menjabat sebagai analis kontra-terorisme untuk NBC News dan MSNBC.
"Alasan identitas mereka dilindungi adalah dalam kasus penangkapan," sambungnya.
Mantan agen intelijen Angkatan Laut itu mengatakan paparan itu akan meningkatkan nilainya jika mereka pernah ditangkap oleh musuh.
"Sebagian besar musuh kami, termasuk pasukan Suriah yang didukung Rusia, memiliki organisasi media sosial yang sangat canggih yang mengikuti aktivitas tim-tim ini dengan sangat erat," kata Nance.
"Jika protokol telah diikuti, dengan mendigitalkan wajah-wajah individu (seperti yang dilakukan setiap presiden lainnya) ini tidak akan menjadi masalah," katanya.
"Sekarang para pelaut itu risikonya jauh lebih tinggi di Irak hanya karena mereka berpose dengan Trump," imbuhnya.
Seorang pensiunan anggota SEAL area San Diego, yang tidak ingin namanya disebutkan karena dia masih berkonsultasi dengan Departemen Pertahanan dan tidak berwenang untuk berbicara, mengatakan episode itu "banyak basa-basi."
"Bukan rahasia lagi bahwa SEAL Team 5 ada di Irak," katanya.
"Anda bisa bertanya kepada siapa pun di Coronado," lanjutnya merujuk kepada salah satu pangkalan SEAL, di San Diego County.
"Ada banyak hal yang membuat marah dengan Trump," katanya, "dan ini bukan salah satu dari mereka," tukasnya.
Credit Sindonews.com
https://international.sindonews.com/read/1366357/42/kunjungan-kejutan-trump-dinilai-ungkap-lokasi-pasukan-khusus-as-1545979931