Astronom Temukan Awan Fosil yang Dibentuk Selama Big Bang. Kredit: Tasnim News
CB, Jakarta - Para astronom telah menemukan awan fosil yang dapat dilacak dan memiliki kaitan dengan peristiwa big bang. Penemuan tersebut kemungkinan bisa mengubah hasil penelitian tentang bagaimana bintang dan galaksi tercipta.
"Kami menargetkan peristiwa kuasar, di mana para peneliti sebelumnya hanya melihat bayangan dari hidrogen, bukan dari unsur-unsur berat dalam spektrum kualitas yang lebih rendah," ujar mahasiswa Ph.D dari Austrailia's Swinburne University of Technology Fred Robert, seperti dilansir laman tasnimnews.com, Selasa, 25 Desember 2018.
Awan fosil itu ditemukan oleh Robert dan seorang profesor dari universitas yang sama, Michael Murphy. Awan itu, kata Robert, menerangi pancaran material tertentu yang jatuh ke dalam lubang hitam supermasif.
Mereka melakukan pemantauan menggunakan teleskop optik paling kuat di dunia, WM Keck Observatory, di Maunakea, Hawaii. Awan itu bebas logam. Awan terlihat memisahkan diri dari yang lain di alam semesta, serta hampir tidak berubah sejak kemunculannya.
"Ini memungkinkan kita untuk menemukan fosil langka dengan cepat di teleskop kembar Keck Observatory," kata Robert.
Menurut Robert, awan itu sangat unik, bahkan belum tercemar oleh ledakan bintang. Tingkat logam yang rendah juga menimbulkan pertanyaan tentang asal usulnya. Namun, detail dari penelitian tersebut masih minim. Para peneliti akan mengungkapkan temuannya dalam jurnal Royal Astronomical Society bulan depan.
Ini adalah awan fosil ketiga yang diteliti sejak penemuan yang pertama pada 2011. Sebelumnya ilmuwan Michele Fumagalli dari Durham University menemukan yang pertama, dan profesor Perguruan Tinggi St. Michael John O'Meara menemukan yang kedua sebelum Robert dan Murphy menemukan yang terbaru.
Credit TEMPO.CO
https://tekno.tempo.co/read/1159952/astronom-temukan-awan-fosil-yang-dibentuk-selama-big-bang/full?view=ok