Langkah Netanyahu adalah bagian dari kampanye awal pada pemilihan Israel.
CB,
YERUSALEM -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO),
Saeb Erekat memberikan tanggapan soal pembangunan permukiman baru di
Tepi Barat. Menurut dia, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah
banyak merampas tanah dan sumber daya Palestina untuk kepentingan
ekspansi permukiman kolonial ilegal Israel.
Erekat juga mengingatkan, langkah Netanyahu adalah bagian dari
kampanye awalnya pada pemilihan Israel. Karena itu, Erekat mendesak
Pengadilan Kriminal Internasional untuk mempercepat proses penyelidikan
kejahatan Israel.
"Apa yang kami saksikan dalam pemilihan
Israel sebelumnya adalah perlombaan menghasut yang jelas terhadap
hak-hak rakyat Palestina, kehidupan mereka, tanah, dan sumber daya,
untuk kepentingan proyek pemukiman kolonial Israel dan untuk menenangkan
para pemukimnya," katanya dilansir dari
Palestine News Network, Jumat (28/12).
Erekat
mengatakan, tindakan ilegal semacam itu adalah kampanye yang disengaja
untuk menghancurkan solusi dua negara dan untuk mencegah pembentukan
Negara Palestina berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Dunia pun, kata dia, harus bertindak sebelum terlambat.
Ketidakpedulian
dan penghinaan Israel terhadap hukum internasional dan legitimasi,
tambah Erekat, didorong oleh kurangnya akuntabilitas internasional.
Karena itu menurut dia saatnya telah tiba bagi dunia untuk mengakhiri
standar ganda dan memiliki keberanian memenuhi tanggung jawabnya pada
Palestina.
"Tanggung jawab internasional bersama harus
memastikan implementasi UNSC 2334 untuk menuntut pertanggungjawaban
Israel atas kejahatannya yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina,"
ujarnya.
Sebelumnya, media Israel
Haaretz
melaporkan, otoritas Israel telah menyetujui pembangunan 1.451 unit
rumah baru di permukiman Tepi Barat. Mereka juga memiliki rencana
lanjutan untuk pembangunan 837 unit tambahan di beberapa permukiman yang
relatif terisolasi.
Dalam laporan itu disebutkan,
subkomite permukiman di Dewan Perencanaan Tertinggi telah membahas
rencana tersebut yakni pada Selasa dan Rabu kemarin, lalu memberikan
persetujuan akhir untuk 30 unit.
Dewan tersebut menyetujui
220 unit rumah di Givat Ze'ev, 180 di Neveh Daniel, 120 di Karmei Tzur,
129 di Avnei Hefetz, 62 di Ma'aleh Mikhmash, 61 di Tzofim, 42 di Alfei
Menashe, 55 di Tomer, 18 di Adora, 18 di Adora , 16 di Metzad dan satu
di Shiloh.
Selain itu, 135 unit rumah telah disetujui untuk
perluasan lingkungan timur pemukiman Tene Omarim, tetapi masih menunggu
persetujuan akhir oleh pengawas lingkungan Administrasi Sipil.
Tiga
belas rencana pembangunan yang sudah memasuki tahap awal perencanaan
telah dikembangkan, termasuk rencana untuk 152 unit di Shavei Shomron,
94 di Haggai, 100 di Halamish, 75 di Shvut Rachel, sebuah lingkungan di
Shiloh yang berfungsi sebagai permukiman terpisah, 98 di dekat Ma'aleh
Amos, 82 di Ofra dan dua di Tzofim.