Pemerintah Israel disebut setuju pembangunan sebanyak 2.191 unit permukiman baru.
CB,
LONDON -- Menteri Inggris untuk Timur Tengah, Alistair Burt mendesak
Israel untuk membatalkan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat.
Menurut Burt, apa yang dilakukan Israel itu tidak bisa diterima dan
mengecewakan.
"Tindakan semacam itu ilegal berdasarkan hukum internasional dan
patut dipertanyakan komitmen Israel terhadap perjanjian perdamaian di
masa depan dengan Palestina. Kami sangat mendesak Israel untuk
menghentikan tindakan seperti itu," kata Burt dilansir
Anadolu Agency, Jumat (28/12).
Otoritas
Israel telah menyepakati pembangunan ratusan unit permukiman baru
khusus untuk Yahudi. Total, ada lebih dari 2.000 unit permukiman baru
yang akan dibangun di Givat Zeev di Yerusalem Timur yang diduduki. Hal
ini didasarkan pada LSM HAM Israel Peace Now.
LSM HAM
Israel yang berbasis di Tel Aviv, itu menyatakan pemerintah Israel telah
menyetujui pembangunan sebanyak 2.191 unit permukiman baru di
permukiman Givat Zeev tersebut.
"Sejak awal 2018,
pemerintah telah menyetujui pembangunan ribuan unit pemukiman baru
khusus Yahudi," kata Peace Now dalam sebuah pernyataan, dilansir
Anadolu Agency, Jumat (28/12).
Berdasarkan
data pemerintahan Palestina, ada sekitar 640.000 pemukim Yahudi yang
sekarang hidup di 196 permukiman yang dibangun dengan persetujuan
pemerintah Israel. Dan, ada lebih dari 200 pos-pos pemukim di Tepi Barat
dan Yerusalem Timur yang dibangun tanpa persetujuan Palestina.
Untuk
diketahui, hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem
Timur sebagai "wilayah pendudukan" dan menganggap semua aktivitas
pembangunan permukiman Yahudi di sana sebagai ilegal.
Sebelumnya
Pemerintah Israel memang telah merencanakan pembangunan 1.300 rumah di
Tepi Barat. Proyek tersebut sedang menunggu persetujuan akhir dari
Subkomite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel. Pembangunan
permukiman Israel telah dianggap sebagai penghambat utama perdamaian
antara Israel dan Palestina.
Lantaran permukiman dibangun
di wilayah Palestina yang diduduki, seperti Tepi Barat dan Yerusalem
Timur. Israel pun tak jarang melakukan penggusuran rumah milik penduduk
Palestina guna memuluskan proyek pembangunan permukimannya, dan langkah
ini pun kerap dikecam Otoritas Palestina.