Ilustrasi. (Reuters/Mike Theiler)
AFP melaporkan bahwa penutupan ini dipastikan berlanjut setelah negosiasi antara kubu Partai Demokrat dan Partai Republik tak mencapai kesepakatan.
Rapat terakhir sebelum reses akhir tahun pada Kamis (27/12) tersebut tak menghasilkan apa pun dan baru akan dilanjutkan pada Senin mendatang.
Pembicaraan mengenai bujet pembangunan tembok perbatasan sendiri baru akan digelar pada Rabu pekan depan, yang menjadi hari kedua belas pemerintahan ditutup.
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menuding oposisi pemerintah, Partai Demokrat, "secata terbuka memilih untuk tetap menutup pemerintahan demi melindungi imigran ilegal ketimbang rakyat Amerika."
Ia juga mengatakan bahwa Presiden Donald Trump "tidak akan meneken proposal yang tidak memprioritaskan keamanan negara."
Selagi perdebatan ini berlanjut, sekitar 800 ribu karyawan federal tak mendapatkan gaji dan sejumlah badan tak esensial dalam pemerintahan tak dapat berfungsi.
Selama ini, Trump mendesak pengadaan anggaran hingga US$5 miliar untuk memanjangkan dan memperkuat tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko demi membendung imigran ilegal.
Namun, sejumlah pejabat, termasuk dari Partai Republik sendiri, menganggap Trump terlalu melebih-lebihkan bahaya imigran ilegal demi kepentingan politiknya sendiri.
Pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko ini sudah ia gaungkan sejak masa kampanye.
Awalnya, ia meminta Meksiko membayar pembangunan tembok ini, tapi negara itu terus menolak.
Trump akhirnya mendesak Kongres untuk mengeluarkan anggaran pembangunan tembok yang ia sebut sangat penting untuk menjaga AS dari penyelundupan imigran ilegal.
Credit cnnindonesia.com