ANKARA
- Turki merasa tidak nyaman dengan rencana Amerika Serikat (AS) untuk
mendirikan pos pengamatan di Suriah utara. Demikian pernyataan Menteri
Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Akar menyampaikan keberatan Turki kepada Kepala Staf Gabungan AS, Joseph Dunford selama konferensi pertahanan internasional di Kanada. Menurutnya, rencana tersebut akan memiliki dampak yang sangat negatif terhadap hubungan bilateral kedua negara.
"Langkah AS akan membuat situasi rumit di wilayah itu menjadi lebih rumit," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (25/11/2018).
Akar menggarisbawahi bahwa Angkatan Bersenjata Turki mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dari semua jenis ancaman, termasuk dari lintas perbatasannya.
Ia juga meminta sekutu Turki, AS, untuk memutuskan hubungan mereka dengan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sesegera mungkin.
Akar menyampaikan keberatan Turki kepada Kepala Staf Gabungan AS, Joseph Dunford selama konferensi pertahanan internasional di Kanada. Menurutnya, rencana tersebut akan memiliki dampak yang sangat negatif terhadap hubungan bilateral kedua negara.
"Langkah AS akan membuat situasi rumit di wilayah itu menjadi lebih rumit," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (25/11/2018).
Akar menggarisbawahi bahwa Angkatan Bersenjata Turki mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dari semua jenis ancaman, termasuk dari lintas perbatasannya.
Ia juga meminta sekutu Turki, AS, untuk memutuskan hubungan mereka dengan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sesegera mungkin.
Hubungan
antara Turki dan Amerika Serikat telah tegang karena dukungan yang
diberikan oleh Washington kepada YPG, yang dianggap oleh Ankara sebagai
afiliasi cabang Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang
dilarang.
Credit sindonews.com