Jerusalem (CB) - Lebih dari 1.000 warga Israel berpawai di
Tel Aviv pada Kamis (15/11) untuk menyerukan pengunduran diri Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu sehubungan dengan gencatan senjata dengan
faksi Palestina yang berpusat di Jalur Gaza.
Menurut media Israel, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi, sebanyak 1.500 pemrotes mencela keputusan Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menuduh dia "gagal memimpin militer".
Pada Rabu, sejumlah orang Israel berpawai di luar Knesset (Parlemen Israel) di Jerusalem untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu.
Sejak Ahad, sedikitnya 14 orang Palestina telah gugur --oleh tembakan artileri dan serangan udara Israel-- di seluruh wilayah yang diblokade tersebut.
Pada Ahad malam, seorang perwira Israel tewas --dan seorang lagi cedera-- dalam operasi darat yang gagal di Jalur Gaza.
Ketegangan terlihat mulai reda pada Selasa dan faksi perlawanan Palestina yang berpusat di Jalur Gaza menyepakati gencata senjata yang diperantarai oleh Mesir.
Menurut media Israel, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi, sebanyak 1.500 pemrotes mencela keputusan Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menuduh dia "gagal memimpin militer".
Pada Rabu, sejumlah orang Israel berpawai di luar Knesset (Parlemen Israel) di Jerusalem untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu.
Sejak Ahad, sedikitnya 14 orang Palestina telah gugur --oleh tembakan artileri dan serangan udara Israel-- di seluruh wilayah yang diblokade tersebut.
Pada Ahad malam, seorang perwira Israel tewas --dan seorang lagi cedera-- dalam operasi darat yang gagal di Jalur Gaza.
Ketegangan terlihat mulai reda pada Selasa dan faksi perlawanan Palestina yang berpusat di Jalur Gaza menyepakati gencata senjata yang diperantarai oleh Mesir.
Credit antaranews.com