MOSKOW
- Presiden Vladimir Putin telah meminta produsen senjata Rusia untuk
mempercepat produksi rudal pintar dan amunisi artileri presisi tinggi.
Dia mengatakan, amunisi pintar akan menghemat biaya.
Rusia akan menghabiskan hampir USD120 miliar untuk pertahanan nasional selama tiga tahun ke depan, dengan rata-rata sekitar USD40 miliar per tahun mulai 2018 hingga 2020.
"Kami harus mempersingkat siklus produksi teknologi untuk rudal dan persenjataan," kata Putin dalam pertemuan Dewan Pertahanan hari Kamis yang diselenggarakan oleh Kremlin.
"Selain itu, kita perlu secara tepat menghitung jumlah roket dan persenjataan yang diperlukan untuk menjamin bahwa tentara dan armada dapat memenuhi tujuan mereka dalam menjamin keamanan negara," imbuh Putin.
Orang nomor satu Kremlin ini menyerukan kepada industri pertahanan nasional untuk mengambil keuntungan dari investasi negara ke dalam modernisasi dan memangkas biaya tanpa kehilangan langkah dalam produksi.
“Kita tidak perlu pepatah 'kosong', tetapi 'pintar' dan persenjataan yang sangat tepat yang memperkuat kemampuan sistem senjata yang ada dan yang prospektif, dan saya tekankan, itu dapat menghemat biaya," papar Putin, seperti dikutip The Moscow Times, Jumat (23/11/2018).
Dia menyadari pembuatan amunisi presisi tinggi membutuhkan waktu lebih lama."Kami harus berusaha mempersingkat siklus teknologi produksi misil dan amunisi," ujarnya, menyampaikan solusi untuk masalah tersebut.
Moskow memang fokus pada pengembangan senjata presisi tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sistem semacam itu dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa menggunakan kekuatan luar biasa dan menyebabkan kerusakan kolateral yang tidak perlu.
Banyak
senjata seperti itu diuji dalam perang selama operasi kontra-terorisme
di Suriah. Beberapa di antaranya rudal balistik dan rudal taktis, serta
peluru artileri terpandu laser Krasnopol.
Moskow juga membanggakan pengembangan sistem senjata futuristik termasuk senjata rudal hipersonik Kinzhal, kendaraan peluncur rudal Avangard, rudal jelajah Burevestnik, dan kapal selam drone Poseidon.
Moskow juga membanggakan pengembangan sistem senjata futuristik termasuk senjata rudal hipersonik Kinzhal, kendaraan peluncur rudal Avangard, rudal jelajah Burevestnik, dan kapal selam drone Poseidon.
Credit sindonews.com