CB, Washington - Rudal
 jelajah stealth AS yang akurat dalam jarak 10 kaki (3 meter) dan dapat 
ditembakkan dari jarak 575 mil (925 km) digunakan dalam pertempuran 
untuk pertama kalinya selama serangan udara di Suriah, sebagaimana 
dilaporkan Daily Mail, 16 April.
Militer
 AS menembakkan 85 rudal secara total, menggunakan tiga kapal perusak 
dan satu kapal selam serta pembom B1-B. AS bergabung dengan Inggris dan 
Prancis dalam menanggapi serangan kimia oleh rezim Assad seminggu 
sebelumnya.
Rudal baru ini adalah versi jarak jauh (ER) dari Joint Air-To-Surface
 Munition (JASSM), dengan dua setengah kali jangkauan, dan telah 
beroperasi sejak 2014 tetapi belum pernah ditembakkan sebelumnya, 
Aviation Week melaporkan.
Desain senyapnya membuat rudal ini lebih sulit untuk dideteksi rudal anti-pesawat termasuk sistem S-400 Rusia yang ditakuti.
Fortune melaporkan sembilan belas JASSM-ER ditembakkan ke Barzah dengan harga masing-masing US$ 1,4 juta (Rp 19,3 miliar), sehingga total biayanya US$ 27 juta (Rp 372 miliar). Rudal itu bergabung dengan 57 Raytheon Co Tomahawks.
Rudal itu, yang diproduksi oleh Lockheed Martin untuk militer AS, mampu terbang dua kali jangkauan JASSM, dengan jangkauan setidaknya 575 mil, bukannya 230 mil. Sistem pencitraan infra merah memungkinkannya mencapai target dengan presisi luar biasa, akurat hingga hanya 10 kaki.
Rudal
 JASSM-ER AGM-158B itu ditembakkan dari pengebom B-1B Lancer di atas 
Mediterania dengan sasaran sebuah pabrik senjata kimia di Barzah, 
Damaskus utara.
Desain senyapnya membuat rudal ini lebih sulit untuk dideteksi rudal anti-pesawat termasuk sistem S-400 Rusia yang ditakuti.
Fortune melaporkan sembilan belas JASSM-ER ditembakkan ke Barzah dengan harga masing-masing US$ 1,4 juta (Rp 19,3 miliar), sehingga total biayanya US$ 27 juta (Rp 372 miliar). Rudal itu bergabung dengan 57 Raytheon Co Tomahawks.
Rudal itu, yang diproduksi oleh Lockheed Martin untuk militer AS, mampu terbang dua kali jangkauan JASSM, dengan jangkauan setidaknya 575 mil, bukannya 230 mil. Sistem pencitraan infra merah memungkinkannya mencapai target dengan presisi luar biasa, akurat hingga hanya 10 kaki.
Credit TEMPO.CO