Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan
gencatan senjata selama lima jam setiap hari di Ghouta timur, Suriah,
agar warga sipil dapat dievakuasi. (Reuters/Kirill Kudryavtsev/Pool)
"Dengan tujuan mengurangi korban sipil di Ghouta timur, gencatan senjata setiap hari dilakukan mulai 27 Februari, dari 09.00 sampai 14.00," ujar Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, sebagaimana dikutip kantor berita RIA, Senin (26/2).
Shoigu mengatakan bahwa Putin juga memerintahkan koridor kemanusiaan agar warga sipil bisa dievakuasi dari medan pertempuran antara pasukan Suriah dan oposisi tersebut.
"Koordinat koridor itu sudah dipersiapkan dan akan diumumkan dalam waktu dekat," ucap Shoigu, dilansir Reuters.
Putin memerintahkan pembentukan koridor kemanusiaan ini setelah sepekan penuh daerah kekuasaan pemberontak itu dibombardir oleh pasukan pemerintah Suriah, sekutu Rusia.
Kelompok pemantau The Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa lebih dari 500 orang tewas dalam rangkaian serangan pasukan rezim Bashar al-Assad tersebut sejak pekan lalu.
Pada Sabtu lalu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah menentukan gencatan senjata selama 30 hari di seluruh penjuru Suriah. Namun, pertempuran dilaporkan masih terjadi di Ghouta timur pada Senin.
Selama ini, Rusia sudah membantu menciptakan koridor kemanusiaan dai kota-kota lain di Suriah yang dikuasai pemberontak demi menyelamatkan nyawa orang tak bersalah.
Namun, oposisi Assad menganggap bantuan itu adalah cara licik untuk membersihkan kantong-kantong terakhir pemberontak.
Credit cnnindonesia.com