DAMASKUS
- Militer Rusia diduga mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur generasi
kelima Su-57 dalam perang Suriah. Dugaan itu muncul setelah sebuah video
menunjukkan penampakan dua jet tempur masa depan Rusia itu beroperasi
dari Pangkalan Udara Khmeimim.
Jika video itu terkonfirmasi asli, maka Suriah menjadi medan tempur pertama bagi jet tempur Su-57 yang sejatinya belum masuk ke layanan tempur militer Rusia secara resmi.
Video itu diunggah di grup Facebook “Syrian Military Capabilities” dengan tujuan menunjukkan adanya pesawat tempur baru Rusia yang beraksi di langit Suriah.
Dirancang oleh produsen pesawat Rusia Sukhoi, prototype pesawat tempur multirole Su-57 melesat ke angkasa untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Namun, pesawat itu secara resmi baru masuk produksi pada tahun ini.
“Eksklusif, Rusia menggelar jet tempur generasi kelima yang baru, Su-57 di Khmemeim Air Base, Suriah. 2 Su-57, 4 Su-35, 4 Su-25, 1 A-50U dikerahkan di Latakia/Jableh hari ini,” tulis pengguna akun Twitter @WaelAlHussaini, Kamis (22/2/2018), yang berbagi video penampakan pesawat tempur mutakhir tersebut.
Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas beredarnya video yang menunjukkan dugaan pengerahan pesawat jet tempur generasi kelimanya di Suriah.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov pada 8 Februari 2018 lalu mengatakan bahwa kementeriannya baru akan menandatangani kontrak untuk pengadaan skuadron pertama Su-57 sebanyak 12 unit pada 2018.
Menurutnya, jet tempur Su-57 masih akan akan menjalani latihan eksperimental. Angkatan Udara Rusia berharap bisa mengoperasikan sekitar 220 unit jet tempur Su-57 antara tahun 2020 hingga 2030.
Pesawat itu dilengkapi dengan sistem avionik mutakhir yang mampu menilai secara mandiri situasi medan perang. Pesawat Su-57 juga mampu mendeteksi ancaman berbasis udara, darat dan laut pada jarak jauh di luar sistem radar paling modern. Tak hanya itu, jet tempur itu juga mampu menyerang sasaran dengan serangkaian persenjataan modern, termasuk senjata anti-radar.
Jika video itu terkonfirmasi asli, maka Suriah menjadi medan tempur pertama bagi jet tempur Su-57 yang sejatinya belum masuk ke layanan tempur militer Rusia secara resmi.
Video itu diunggah di grup Facebook “Syrian Military Capabilities” dengan tujuan menunjukkan adanya pesawat tempur baru Rusia yang beraksi di langit Suriah.
Dirancang oleh produsen pesawat Rusia Sukhoi, prototype pesawat tempur multirole Su-57 melesat ke angkasa untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Namun, pesawat itu secara resmi baru masuk produksi pada tahun ini.
“Eksklusif, Rusia menggelar jet tempur generasi kelima yang baru, Su-57 di Khmemeim Air Base, Suriah. 2 Su-57, 4 Su-35, 4 Su-25, 1 A-50U dikerahkan di Latakia/Jableh hari ini,” tulis pengguna akun Twitter @WaelAlHussaini, Kamis (22/2/2018), yang berbagi video penampakan pesawat tempur mutakhir tersebut.
Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas beredarnya video yang menunjukkan dugaan pengerahan pesawat jet tempur generasi kelimanya di Suriah.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov pada 8 Februari 2018 lalu mengatakan bahwa kementeriannya baru akan menandatangani kontrak untuk pengadaan skuadron pertama Su-57 sebanyak 12 unit pada 2018.
Menurutnya, jet tempur Su-57 masih akan akan menjalani latihan eksperimental. Angkatan Udara Rusia berharap bisa mengoperasikan sekitar 220 unit jet tempur Su-57 antara tahun 2020 hingga 2030.
Pesawat itu dilengkapi dengan sistem avionik mutakhir yang mampu menilai secara mandiri situasi medan perang. Pesawat Su-57 juga mampu mendeteksi ancaman berbasis udara, darat dan laut pada jarak jauh di luar sistem radar paling modern. Tak hanya itu, jet tempur itu juga mampu menyerang sasaran dengan serangkaian persenjataan modern, termasuk senjata anti-radar.
Credit sindonews.com