Moskow (CB) - Polisi Rusia menahan tujuh pengunjuk rasa
dalam demonstrasi oposisi Sabtu (6/5) untuk memperingati aksi menentang
Presiden Vladimir Putin yang diwarnai kekerasan lima tahun lalu.
Ketujuh orang tersebut ditangkap karena menimbulkan "gangguan publik", tetapi empat di antaranya segera dibebaskan tanpa dakwaan menurut kantor berita setempat mengutip Kepolisian Moskow.
Beberapa dari mereka yang ditangkap memegang spanduk untuk mendukung seorang demonstran yang dipenjara menurut OVD-Info, sebuah organisasi yang khusus memantau unjuk rasa.
Di tempat lain, lebih dari 2.000 orang berkumpul untuk memperingati lima tahun demonstrasi antipemerintah yang diwarnai kekerasan.
Sekitar 30 orang ditangkap saat demonstrasi tersebut berlangsung di pusat kota Moskow pada malam upacara pengangkatan Putin.
Beberapa dari mereka yang ditangkap pada 2012 dihukum penjara hingga tiga setengah tahun, yang dikritik keras oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.
"Hari ini lima tahun lalu, polisi memancing huru-hara di Bolotnaya Square dan beberapa puluh orang ditangkap dengan tuduhan palsu," kata Alexei (37), salah satu pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Demonstran lainnya, yang mengaku bernama Daria, mengatakan: "Kami 18 tahun dan kami menjalani seluruh hidup kami dengan Vladimir Putin sebagai presiden. Kami lelah dengan situasi ini."
Ketujuh orang tersebut ditangkap karena menimbulkan "gangguan publik", tetapi empat di antaranya segera dibebaskan tanpa dakwaan menurut kantor berita setempat mengutip Kepolisian Moskow.
Beberapa dari mereka yang ditangkap memegang spanduk untuk mendukung seorang demonstran yang dipenjara menurut OVD-Info, sebuah organisasi yang khusus memantau unjuk rasa.
Di tempat lain, lebih dari 2.000 orang berkumpul untuk memperingati lima tahun demonstrasi antipemerintah yang diwarnai kekerasan.
Sekitar 30 orang ditangkap saat demonstrasi tersebut berlangsung di pusat kota Moskow pada malam upacara pengangkatan Putin.
Beberapa dari mereka yang ditangkap pada 2012 dihukum penjara hingga tiga setengah tahun, yang dikritik keras oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.
"Hari ini lima tahun lalu, polisi memancing huru-hara di Bolotnaya Square dan beberapa puluh orang ditangkap dengan tuduhan palsu," kata Alexei (37), salah satu pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Demonstran lainnya, yang mengaku bernama Daria, mengatakan: "Kami 18 tahun dan kami menjalani seluruh hidup kami dengan Vladimir Putin sebagai presiden. Kami lelah dengan situasi ini."
Credit antaranews.com