WASHINGTON
- Strategical Sentinel, sebuah firma di Washington yang menyediakan
analisis geospasial dan intelijen merilis citra satelit pulau-pulau
misterius di Korea Utara (Korut). Pulau-pulau itu dicurigai sebagai
lokasi uji tembak rudal-rudal balistik selama ini.
Gambar satelit yang dirilis menunjukkan bahwa salah satu pulau terdapat situs beraspal berbentuk empat persegi panjang. Menurut Strategical Sentinel, situs itu kemungkinan menjadi rumah bagi rudal balistik dan pengakut peluncur rudal.
Gambar satelit diambil pada bulan Desember 2016. Meskipun demikian, foto-foto satelit itu tidak memberikan bukti infrastruktur pendukung yang diperlukan untuk penyebaran rudal Korut.
”Beberapa pulau terlihat seperti situs penyebaran aset ofensif, yaitu amunisi peluncuran rudal balistik,” bunyi laporan penelitian Sentinel. ”Gambar yang dianalisis menunjukkan bahwa situs rudal anti-udara akan menjadi pilihan yang lebih strategis.”
Korut selama ini diyakini menggunakan fasilitas di dekat fasilitas militer Sohae, sebagai lokasi uji coba rudal yang sangat penting, termasuk peluncuran satelit Kwangmyongsong tahun 2012 dan 2016.
“Secara total, Korea Utara telah membangun setidaknya lima fasilitas militer di pulau-pulau di dekat Sohae,” lanjut laporan Sentinel, seperti dikutip dari majalah Diplomat, Jumat (5/5/2017).
Menurut firma yang berbasis di Washington itu, pulau-pulau yang disorot satelit bisa juga sebagai situs palsu untuk menyesatkan musuh-musuh rezim Korut pimpinan Kim Jong-un. Penulis laporan Sentinel tidak mengecualikan bahwa fasilitas di pulau itu untuk tujuan pertanian atau keperluan sipil lainnya, sebagai bagian dari proyek reklamasi lahan.
Laporan tentang keberadaan pulau misterius di Korut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang, yang mendorong pemerintah China untuk meminta semua pihak terkait menahan diri dan berhenti membuat jengkel satu sama lain.
AS baru-baru ini meningkatkan aktivitasnya di Semenanjung Korea dengan menerbangkan pesawat pembom supersonik B-1 Lancer. Pesawat berbahaya ini terlibat latihan militer gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang pada hari Senin lalu.
Gambar satelit yang dirilis menunjukkan bahwa salah satu pulau terdapat situs beraspal berbentuk empat persegi panjang. Menurut Strategical Sentinel, situs itu kemungkinan menjadi rumah bagi rudal balistik dan pengakut peluncur rudal.
Gambar satelit diambil pada bulan Desember 2016. Meskipun demikian, foto-foto satelit itu tidak memberikan bukti infrastruktur pendukung yang diperlukan untuk penyebaran rudal Korut.
”Beberapa pulau terlihat seperti situs penyebaran aset ofensif, yaitu amunisi peluncuran rudal balistik,” bunyi laporan penelitian Sentinel. ”Gambar yang dianalisis menunjukkan bahwa situs rudal anti-udara akan menjadi pilihan yang lebih strategis.”
Korut selama ini diyakini menggunakan fasilitas di dekat fasilitas militer Sohae, sebagai lokasi uji coba rudal yang sangat penting, termasuk peluncuran satelit Kwangmyongsong tahun 2012 dan 2016.
“Secara total, Korea Utara telah membangun setidaknya lima fasilitas militer di pulau-pulau di dekat Sohae,” lanjut laporan Sentinel, seperti dikutip dari majalah Diplomat, Jumat (5/5/2017).
Menurut firma yang berbasis di Washington itu, pulau-pulau yang disorot satelit bisa juga sebagai situs palsu untuk menyesatkan musuh-musuh rezim Korut pimpinan Kim Jong-un. Penulis laporan Sentinel tidak mengecualikan bahwa fasilitas di pulau itu untuk tujuan pertanian atau keperluan sipil lainnya, sebagai bagian dari proyek reklamasi lahan.
Laporan tentang keberadaan pulau misterius di Korut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang, yang mendorong pemerintah China untuk meminta semua pihak terkait menahan diri dan berhenti membuat jengkel satu sama lain.
AS baru-baru ini meningkatkan aktivitasnya di Semenanjung Korea dengan menerbangkan pesawat pembom supersonik B-1 Lancer. Pesawat berbahaya ini terlibat latihan militer gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang pada hari Senin lalu.
Credit sindonews.com