Jumat, 16 Desember 2016

Prinsip Diganggu, China Sebut Perdamaian Terancam


 
Prinsip Diganggu, China Sebut Perdamaian Terancam  
China menegaskan perdamaian di Selat Taiwan bisa terganggu jika prinsipnya diganggu. (AFP/Stringer)
 
Jakarta, CB -- Kantor Urusan Taiwan di bawah pemerintahan China menyebut gangguan atau pengerusakan prinsip 'Satu China' akan sangat memengaruhi kedamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

An Fengshan, juru bicara kantor tersebut, mengatakan permasalahan Taiwan menyangkut kedaulatan China dan integritas wilayahnya.

"Menegakkan prinsip 'Satu China' adalah dasar politis dalam pengembangan relasi China-Amerika Serikat, dan merupakan landasan kedamaian dan stabilitas selat Taiwan," ujarnya, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (14/12).

"Jika dasar ini diganggu atau dirusak, maka hubungan yang sehat dan stabil antara China dan AS sulit dicapai, dan kedamaian serta stabilitas di Selat Taiwan akan terkena dampak serius," kata An menambahkan.

Sementara itu, Dewan Urusan China Daratan, di bawah pemerintahan Taiwan, mengatakan kedamaian adalah tanggung jawab kedua sisi dari Selat Taiwan.

"Taiwan telah berulang kali menekankan bahwa menjaga kedamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan adalah kepentingan utama semua pihak," ujar juru bicara Dewan, Chio Chui-cheng.

"Taiwan menempatkan bobot yang seimbang antara hubungan Taiwan-AS dan Taiwan-China," ujarnya.

Presiden terpilih AS Donald Trump sebelumnya mengatakan negeri Paman Sam bisa saja melihat Taiwan terpisah dari China.

Pernyataan yang bertentangan dengan prinsip 'Satu China' ini semakin membuat marah negara Tirai Bambu yang sebelumnya sudah tersinggung oleh percakapan langsung antara Trump dengan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Masalah ini sangat sensitif bagi China yang memandang Taiwan sebagai wilayah yang ingin memerdekakan diri.

China juga mencurigai Tsai dan partai Demokrat Progresif yang sedang berkuasa bakal mendorong  upaya kemerdekaan.

China telah berkali-kali memeringatkan, kedamaian dan stabilitas di selat itu akan terusik oleh upaya kemerdekaan dari Taiwan.

"Saya rasa fakta ini menunjukkan pada semua orang bahwa kemerdekaan Taiwan tidak mungkin terjadi," kata An.


Credit  CNN Indonesia