Altintas mengenakan jas dan dasi
ketika datang ke pameran seni di Ankara yang dihadiri oleh Karlov.
(Hasim Kilic/Hurriyet via Reuters)
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan anggota kepolisian bernama Mevlut Mert Altintas.
Soylu membeberkan bahwa Altintas merupakan salah satu anggota kepolisian anti-huru hara yang ditugaskan di Ankara sejak 2,5 tahun lalu.
Hingga kini, Soylu mengatakan bahwa otoritas masih terus menyelidiki motif penyerangan. Ayah dan saudara perempuan Altintas ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sejumlah potongan video di berbagai jejaring sosial menunjukkan Altintas mengenakan jas dan dasi ketika datang ke pameran seni di Ankara yang dihadiri oleh Karlov.
Ia kemudian menembak Karlov dari arah belakang ketika sang dubes sedang menyampaikan kata sambutan. Para pengunjung pun langsung berhamburan keluar.
Sebagaimana dilansir Reuters merujuk pada laporan kantor berita Anadolu, setelah menembak Karlov, Altintas sempat berteriak, "Allahu akbar!"
Ia kemudian berbalik ke arah pengunjung dan kembali berteriak, "Jangan lupakan Suriah. Jangan lupakan Aleppo. Semua yang ikut serta dalam tirani ini akan bertanggung jawab!"
Rusia merupakan sekutu dari rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Koalisi Rusia membantu pasukan pemerintah Suriah untuk merebut kembali Aleppo dari tangan pemberontak.
Turki sendiri merupakan penentang rezim Assad. Hubungan kedua negara sempat panas setelah Turki menembak jatuh jet koalisi Rusia di dekat perbatasan dengan Suriah.
Namun kemudian, Turki dan Rusia terus memperbaiki hubungan. Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahkan berkoordinasi langsung dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk membahas proses evakuasi di Aleppo.
Credit CNN Indonesia
Dubes Rusia Dinyatakan Tewas Akibat Penembakan di Turki
Dubes Rusia untk Turki Andrei
Gennadiyevich Karlov dinyatakan meninggal dunia akibat penembakan.
(Foto: JAPAN OUT REUTERS/Korea News Service)
Kantor berita Andolu seperti dilansir Reuters memastikan telah mengamankan seorang pria bersenjata yang diduga sebagai pelaku penembakan.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Karlov sempat menderita luka parah akibat tembakan pria misterius tersebut.
Karlov diketahui tengah berpidato pada pembukaan pameran fotografi di Ankara, sorot kamera mendapati seorang pria bersenjata mengenakan pakaian rapi lengkap dengan setelan jas dan dasi menentang senjata.
Harian Hurriyet mengatakan pasukan khusus Turki telah mengepung gedung tempat pameran fotografi diadakan.
Sesaat setelah melepaskan tembakan, pria misterius itu melambaikan senapan dan menyerukan Takbir lalu meneriakkan kalimat "Jangan Lupakan Aleppo".
Credit CNN Indonesia
Pasukan Khusus "Lumpuhkan" Penembak Mati Dubes Rusia dalam 15 Menit
Altintas, 22, diketahui merupakan mantan perwira polisi. Dia menembak mati Dubes Karlov dengan pistol di sebuah pameran seni di Ankarea, Ibu Kota Turki, pada hari Senin. Altintas meneriakkan takbir dan mengaku aksinya sebagai balas dendam atas tindakan Rusia di Aleppo, Suriah.
Menurut laporan media Turki, Anadolu, Selasa (20/12/2016), pasukan khusus kepolisian Turki bertindak cepat dan berhasil “melumpuhkan” Altintas dalam waktu 15 menit. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pelaku pembunuhan itu adalah mantan perwira polisi anti huru hara Turki.
Erdogan mengatakan, komisi gabungan Turki dan Rusia akan dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan itu. Menurut Erdogan pembunuhan ini sebagai provokasi untuk merusak normalisasi hubungan Turki dan Rusia.
”Semua langkah-langkah keamanan di sekitar Kedutaan dan Konsulat Jenderal Rusia telah diperketat karena kami setuju dengan Putin,” kata Erdogan.
”Hubungan kami dengan Rusia signifikan," katanya. "Saya mengimbau mereka yang bertujuan untuk menghancurkan hubungan kami. Anda sedang menunggu dengan sia-sia, Anda tidak akan pernah mencapai tujuan Anda,” ucap Erdogan.
Credit sindonews.com