Jumat, 16 Desember 2016

China Minta Myanmar Cegah Peluru Nyasar di Perbatasan


 
China Minta Myanmar Cegah <i>Peluru Nyasar</i> di Perbatasan  
China minta Myanmar menjaga stabilitas perbatasan jauh dari bentrokan antar militer Myanmar dan etnis Muslim Rohingya yang mengancam warga China di perbatasan. (Reuters/Jason Lee)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah China meminta Myanmar menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian, khususnya di daerah perbatasan, agar tidak merembet dan memasuki wilayah China. Seruan ini diluncurkan menyusul maraknya aksi kekerasan antara militer Myanmar dengan etnis bersenjata di wilayah yang berbatasan langsung dengan China.

Situasi di Myanmar ini mulai menjadi perhatian Beijing sejak November lalu ketika tiga kelompok bersenjata menyerang pos-pos keamanan di Kota Muse dan Kutkai yang terletak di negara bagian Shane, dekat perbatasan dengan China.

Tembakan mortir bertubi-tubi dari perbatasan Myanmar dilaporkan telah memasuki Wanding, wilayah China, menyebabkan sejumlah kerusakan ringan namun tidak ada laporan soal korban jiwa. 

"China merasa khawatir dengan bentrokan senjata yang terjadi di bagian utara Myanmar yang dapat melukai warga China di perbatasan," ungkap komandan militer wilayah bagian timur China, Zhao Zongqi seperti dikutip Independent, Kamis (15/12).

"Kami berharap Myanmar dapat memperkuat pengamanan di perbatasan untuk menjaga perdamaian di perbatasan dan mencegah 'peluru nyasar' masuk ke China," ujarnya menambahkan saat berkunjung ke Myanmar.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan China, dalam lawatannya selama empat hari ke Myanmar itu, Zhao bertemu dengan pejabat militer senior Myanmar.

Menanggapi pernyataan Zhao, Myanmar mengatakan pemerintahnya terus berupaya menghadapi krisis yang tengah menimpa negaranya itu dan berjanji akan menangani masalah keamanan perbatasan "secara tepat" agar warga China terhindar dari ancaman keamanan.

Selama ini, China disebut ikut terlibat dalam proses perdamaian di Myanmar. Bulan lalu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengungkapkan pihaknya selalu berupaya memainkan peran konstruktif dalam proses perdamaian.

China bahkan telah menampung dan memberikan perlindungan bagi lebih dari 3.000 warga yang melarikan diri dari Myanmar sejak awal Oktober lalu.

Wang juga menyatakan Beijing telah menawarkan bantuan kepada Myanmar untuk menstabilkan perbatasan kedua negara menyusul bentrokan antara militer dan warga etnis minoritas Rohingya.




Credit  CNN Indonesia