Tindakan terhadap para diplomat dari kedutaan besar Rusia di Washington dan konsulatnya di San Francisco adalah bagian dari serangkaian aksi yang diumumkan Kamis waktu AS untuk menghukum Rusia yang telah mengintimidasi para diplomat AS di Moskow dan karena campur tangan Rusia dalam Pemilu AS.
Pemerintahan Obama juga mengumumkan serangkaian langkah pembalasan terhadap Rusia atas tindakan negara ini meretas lembaga-lembaga politik dan individu-individu AS serta akibat membobol informasi yang tujuannya membantu Presiden terpilih Donald Trump dan para kandidat Republik lainnya, kata pejabat AS itu.
Trump yang akan dilantik pada 20 Januari nanti telah menyerukan hubungan yang lebih baik dengan Rusia. Belum jelas benar apakah dia akan segara mementahkan langkah-langkah pemerintah AS sekarang yang diumumkan Kamis waktu AS itu.
Para diplomat Rusia diberi batas waktu sampai 72 jam untuk meninggalkan Amerika Serikat, kata pejabat AS tadi.
Akses kepada dua kompleks diplomatik yang selama ini digunakan para pejabat Rusia untuk mengumpulkan data intelijen, akan ditutup bagi semua orang Rusia mulai Jumat siang waktu AS.
"Tindakan ini diambil sebagai jawaban atas pelecehan yang dilakukan Rusia terhadap para diplomat AS dan tindakan para diplomat Rusia yang kami anggap tidak konsisten dengan praktik-praktik diplomatik," kata sang pejabat.
Departemen Luar Negeri AS sudah sejak lama mengeluhkan para agen keamanan dan polisi lalu lintas Rusia kerap mengganggu para diplomat AS di Moskow. Menteri Luar Negeri AS John Kerry sudah menyampaikan masalah ini kepada Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
"Dengan menerapkan sanksi terhadap para diplomat Rusia di Amerika Serikat, dengan menutup akses mereka kepada dua fasilitas diplomatik itu, kami berharap pemerintah Rusia mengevaluasi kembali tindakan-tindakan mereka, yang telah menghambat kemampuan dan keselamatan para personel kedutaan besar kami di Rusia," sambung pejabat AS itu.
Dia menolak menyebutkan nama diplomat-diplomat Rusia yang diusir, kendati sudah pasti duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Sergei Kislyak, tidak termasuk yang diusir, demikian Rusia.
Credit ANTARA News
Sanksi untuk Rusia, Pemerintah AS Usir 35 Diplomat
Tidak hanya itu, AS juga secara resmi
menyampaikan serangkaian sanksi lainnya terkait tindakan diplomat dan
serangan cyber pada Pilpres AS. Dok. Saat Obama bertemu Putin September
lalu. (Foto: Sputnik/Kremlin/Alexei Druzhinin/via REUTERS)
"Langkah-langkah ini menyusul beberapa peringatan secara terbuka atau tertutup yang telah kami sampaikan ke pemerintah Rusia," ujar Obama, dalam pernyataan resmi seperti dilansir Reuters, Jumat (30/12).
Obama menambahkan, sanksi yang diberikan merupakan respons yang penting dan tepat menyusul tindakan membahayakan kepentingan negara serta melanggar norma-norma internasional.
"Langkah ini bukanlah keseluruhan respons kami ke Rusia. Kami akan melanjutkan beberapa sanksi selanjutnya, dan mungkin beberapa di antaranya tidak akan diumumkan," tambah dia.
Obama juga menyampaikan akan ada laporan tentang upaya Rusia yang ikut campur dalam pemilihan presiden AS yang akan disampaikan pada Kongres beberapa hari mendatang.
Di antara sanksi tersebut, AS mengusir 35 diplomat Rusia dan menutup dua kompleks Rusia di New York dan Maryland, demikian disampaikan pejabat resmi pemerintah AS, seperti dilansir Reuters.
Ke-35 diplomat diberi waktu 72 jam meninggalkan AS. Sementara, akses terhadap dua kompleks Rusia tidak boleh dimasuki oleh pejabat Rusia mulai Jumat (30/12) siang.
"Tindakan ini diambil merespons apa yang dilakukan Rusia terhadap diplomat Amerika dan aksi diplomat yang tidak konsisten dengan praktek diplomatik," ungkapnya.
Selain sanksi tersebut, AFP melaporkan, AS juga memberikan sanksi ekonomi dengan membekukan aset dan menghentikan sistem finansial dua agen intelijen Main Intelligence Directorate (GRU) dan Federal Security Service (FSB).
Sanksi serupa juga berlaku pada tiga badan lainnya, yakni Special Technology Center di St. Peterseburg, Zorsecurity atau Esage Lab, serta Professional Association of Designers of Data Processing Systems.
Sementara, sanksi individu diberikan pada sejumlah pihak, antara lain pada pimpinan GRU Igor Valentinovich Korobov, Deputy GRU Sergey Aleksandrovich Gizunov, Deputy satu GRU Igor Olegovich Kostyukov dan Vladimir Stepanovich Alexseyev.
AS juga secara terpisah memberikan sanksi pada dua warga Rusia yang diduga meretas bank, perusahaan, perguruan tinggi dan organisasi lainnya. Kedua orang itu yakni Evgeniy Mikhailovich Bogachev dan Aleksey Alekseyevich Belan. Keduanya telah lama menjadi incaran FBI, dan bagi yang mengetahui keberadaan mereka diberi hadiah senilai US$3 juta untuk Bogachev dan US$100.000 untuk Belan.
Sebelumnya dilaporkan, AS akan memberikan sanksi pada Rusia karena dianggap telah melakukan serangan cyber selama masa pemilihan presiden AS yang dimenangkan Donald Trump.
Rusia dituding agen intelijen AS sebagai dalang di balik serangan cyber terhadap AS, seperti membocorkan berbagai informasi untuk membantu kemenangan Trump. Tudingan ini dibantah Rusia.
Credit CNN Indonesia