"Kita ikut bersyukur, ikut bahagia dengan ultah Ke-26 Ponpes Daarut Tauhiid. Ponpes inikan dapur pembangunan akhlak umat. Jadi sesuatu yang sangat baik apabila semakin banyak pondok pesantren," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, usai menghadiri acara tersebut.
Ia menuturkan selama 26 tahun berdiri pondok pesantren yang dipimpin oleh KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym tersebut telah menghasilkan berbagai kegiatan positif bagi umat Islam salah satunya acara "Doa Bersama 1212" di Lapangan Gasibu Bandung.
"Yang itu diharapkan menjadi warna bagian dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia, kata dia.
Selain itu, ia juga berharap kerja sama antra Polri dan pondok pesantren bisa terus terjalin dengan kuat karena hal tersebut merupakan bagian kerja saama yang strategis.
"Paling tidak dapat mempengaruhi, dapat membangun sebuah kedamaian, mengurangi segala bentuk pelanggaran hukum. Apalagi kalau semua masyarakat menjadi warga pondok pesantren," kata Boy.
Sebelumnya Puluhan ribu umat muslim dari berbagai daerah di Jawa Barat "memutihkan" Lapangan Gasibu dalam acara Doa Bersama 1212 sekaligus Milad Ke-26 pesantren pimpinan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym yakni Daarut Tauhid bertajuk "Pesantren Untuk NKRI", Senin pagi.
Warga yang mengenakan pakaian berwarna putih serta ikat kepala merah putih tampak duduk menghadap ke panggung utama yang lokasinya berada di dekat Jalan Surapati Kota Bandung atau dekat Gedung Telkom.
Sejumlah tokoh seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil, dan Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian hadir pada acara tersebut.
Sebelum menggelar doa bersama 1212 di Lapangan Gasibu, warga mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Pusdai Jawa Barat Kota Bandung.
Selain dihadiri oleh umat muslim dan santri dari Daarut Tauhid, acara ini juga dihadiri oleh warga penyandang disabilitas.
Credit ANTARA News
Aher: "Doa Bersama 1212" pererat persatuan bangsa Indonesia
"Kegiatan ini sedianya menjadi penyemangat kebersamaan di seluruh wilayah Jawa Barat dan menjadi tonggak kebangkitan umat Islam di Indonesia dan di dunia," ujar Ahmad Heryawan dalam sambutan pada acara tersebut.
Aher juga mengimbau agar warga tetap melaksanakan program Shalat Subuh Berjamaah seperti yang dilakukan oleh warga di Masjid Pusdai Jawa Barat sebelum menghadiri acara "Doa Bersama 1212" dan Milad Ke-26 Pesantren Daarut Tauhid (DT) di Lapangan Gasibu.
"Jadi mari untuk seluruh warga ke depannya setiap bulan sekali kebersaman kita hadirkan dalam shalat subuh gabungan di tempat yang di sepakati. Sedangkan setiap hari dilaksanakan di masjid di sekitar lingkungan," kata Aher.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini membagikan hadiah umroh gratis kepada 10 orang warga yang beruntung pada acara itu.
Sementara itu, ajakan Aher untuk tetap melaksanakan program Shalat Subuh Berjamaah disambut baik oleh Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil atau Kang Emil.
Dirinya mengapresiasi tingginya antusiasme warga dalam mengikuti Salat Subuh Berjamaah di Masjid Pusdai Jawa Barat Kota Bandung.
"Semangat kebersamaan yang ada saat ini perlu dipertahankan dan semakin banyak yang datang itu semakin baik, artinya jangan hanya untuk sifatnya duniawi saja beramai-ramai, namun juga beramai-ramai untuk ibadah itu juga bisa jadi kebiasaan," kata dia.
Menurut dia, arahan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tersebut diterjemahkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Bandung.
"Saat ini ada sekitar empat ribu masjid di Kota Bandung dan jika semangat ada kami dorong lalu bentuknya seperti apa dilihat nanti," kata Emil.
Credit ANTARA News
Ridwan Kamil: "doa 1212" jadi inspirasi kesejukan Indonesia
"Alhamdulillah cuaca hari ini sejuk, ini diharapkan menjadi inspirasi kesejukkan bagi Jawa Barat dan Indonesia," kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menuturkan kegiatan tersebut menjadi momentum untuk mengingatkan para pemimpin untuk bisa memimpin diri sendiri, taat pada aturaan, dan ibadah tidak melanggar hukum.
"Kita juga harus menjaga lisan berhati-hati karena dengan lisan bisa menggerakkan atau menghancurkan. Seperti lisan juga Bung Karno bisa memerdekakan bangsa Indonesia. Dan dengan lisan bisa mengahalalkan yang haram serta sebaliknya," kata dia.
Selain itu, lanjut Kang Emil, seorang pemimpin juga harus menjaga lisan supaya tidak menyakiti yang mendengarnya karena pemimpin itu amanah bukan jabatan yang abadi.
"Dan saya titip Kota Bandung ke masyarakat, jadi doakan Bandung, Jawa Barat dan nasional supaya pemimpin itu bisa mengeluarkan keputusan yang adil," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Bandung itu memberikan hadiah umroh kepada enam orang warga beruntung yang hadir di acara tersebut.
Credit ANTARA News