Selasa, 13 Desember 2016

Presiden Jokowi disambut pasukan berkuda Istana Rashtrapati Bhavan


 
Presiden Jokowi disambut pasukan berkuda Istana Rashtrapati Bhavan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginspeksi pasukan dalam upacara penyambutan tamu negara di Istana Presiden Rashtrapati Bhavan, di New Delhi, India, Senin (12/12/2016). Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke India selama 12-13 Desember 2016, dan dilanjutkan ke Iran pada 14 Desember 2016. (REUTERS/Adnan Abidi)
 
New Delhi (CB) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut pasukan elit berkuda dalam rangkaian penyambutan negara di Istana Rashtrapati Bhavan, New Delhi, India.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Istana Rashtrapati Bhavan, New Delhi, India, Senin, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Menjelang kedatangan, selusin pasukan berkuda berjajar di sisi kiri sementara pasukan berkuda yang lain menyambut di pintu depan saat mobil tamu sangat penting (very very important person/VVIP) yang ditumpangi Presiden Jokowi memasuki areal Istana Rashtrapati Bhavan.

Suasana berkabut walau disinari matahari yang cerah melingkupi New Delhi.

Penyambutan kenegaraan sejatinya telah disiapkan sejak pagi mulai dari karpet merah, kursi-kursi, hingga panggung utama (saluting dais).

Ketika memasuki Istana, mobil VVIP Presiden dikawal pasukan berkuda melewati jajar kehormatan.

Sesaat sebelum mobil VVIP berhenti dilakukan tembakan meriam sebanyak 18 kali, dan mobil itu berhenti di tempat yang telah ditentukan.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kemudian saat turun dari mobil disambut oleh Presiden India Pranab Mukherjee dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Selanjutnya lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan, berlanjut dengan pemeriksaan barisan kehormatan oleh Presiden RI Jokowi.

Kepala Protokol kedua negara lalu saling memperkenalkan delegasi resmi masing-masing.

Pejabat dan menteri yang mendampingi Presiden Jokowi pada kesempatan itu yakni Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Duta Besar RI untuk India Rizali Wilma Indrakesuma.



Credit  ANTARA News


Indonesia-India sepakat kerja sama tiga bidang


Indonesia-India sepakat kerja sama tiga bidang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi saat melakukan pertemuan di Hyderabad House, New Delhi, India, Senin (12/12/2016). Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke India selama 12-13 Desember 2016, di lanjutkan ke Iran pada 14 Desember 2016. (REUTERS/Adnan Abidi)
 
 
New Delhi (CB) - Indonesia dan India sepakat meningkatkan kerja sama di tiga bidang yakni standarisasi perdagangan, pemuda dan olahraga, serta Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

Pertukaran dokumen nota-nota kesepahaman antara dua negara disampaikan di hadapan dua kepala negara yakni Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelum menyampaikan pernyataan pers bersama pasca-pertemuan bilateral keduanya di Mughal Room Lantai 1 Hyderabad House, New Delhi, Senin.

Nota kesepahaman bersama tersebut dipertukarkan antara dua pejabat dengan pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.

Tiga kesepahaman tersebut meliputi MoU kerja sama standarisasi perdagangan antara Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Bureau of Indian Standardization (BIS) yang dokumennya dipertukarkan antara Menlu RI dengan Menteri Urusan Luar Negeri India.

Kedua, terkait MoU kerja sama bidang pemuda dan olahraga termasuk pertukaran informasi di bidang tersebut yang melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan India.

Ketiga, terkait Joint Communique on Voluntary International Cooperation to Combat IUU Fishing & to Promote Sustainable Fisheries Governance.

Presiden Jokowi menyatakan, menyambut baik penandatanganan memorandum of undertanding (MoU) di bidang standarisasi perdagangan yang dilakukan antar dua negara.

Dan Presiden Jokowi menyatakan yakin bahwa hal itu akan meningkatkan perdagangan dalam rangka mendukung kerja sama ekonomi dan "people to people contact".

"Indonesia (juga) mengundang India untuk meningkatkan kerja sama investasi di bidang farmasi, IT, dan otomotif," kata Presiden Jokowi.

Pada pernyataan pers bersama tersebut PM Modi juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama antara kedua negara.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara mitra India yang sangat berharga dan memiliki hubungan sejarah yang kuat.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara sementara India merupakan negara dengan ekonomi besar dunia dianggapnya harus meningkatkan kerja sama strategis.

"Kami sepakat untuk membangun kemitraan yang lebih kuat antara kedua negara," katanya.


Credit  ANTARA News