SR-10 merupakan pesawat jet bermesin
tunggal, dengan sayap depan-menyapu, yang menciptakan kemampuan manuver
super. Sumber: Sat-kb/wikipedia.org
Pesawat latihan jet ringan
berpilot ganda SR-10 menciptakan sensasi ketika pertama kali diluncurkan
di langit Rusia pada akhir Desember lalu. Untuk pertama kalinya di
dunia aviasi Rusa, sebuah biro desain swasta menciptakan pesawat — dari
nol, tanpa bantuan dana dari publik — yang dapat mengungguli pesawat
rancangan industri aviasi besar di pasar tersebut.
Pesawat
latihan SR-10, yang sepenuhnya dirakit dengan komponen buatan Rusia,
ditawarkan untuk menjadi pesawat latihan menengah yang terletak di
antara pesawat ringan Yak-152, yang didesain untuk latihan penerbangan
dasar pilot militer, dan pesawat latihan/serang Yak-130. Posisi tersebut
saat ini ditempati oleh pesawat Ceko L-39.
Didesain di Moskow, Dirakit di Kaukasus
“AU
Rusia membutuhkan pesawat latihan mudah, sederhana, dan terjangkau
untuk menggantikan armada L-39, dan militer Rusia menunjukkan
ketertarikan terhadap proyek SR-10,” kata Direktur Biro Desain Teknologi
Aviasi Modern (KB SAT) Maxim Mironov, dalam sebuah wawancara dengan
situs AviaPort.
SR-10: Karakteristik Umum dan Performa
- Beban lepas landas maksimum: 2,7 ton
- Jangkauan: 1.500 km
- Kecepatan: hingga 900 km/jam
- Kru: dua orang
“MiG-AT,
sebuah pesawat yang lebih sederhana dan murah dibanding Yak-130, tak
jadi digunakan untuk militer, dan kini terdapat celah antara pesawat
latihan dasar Yak-152 dan pesawat latihan/serang Yak-130.”
Dikembangkan
oleh biro desain swasta di Moskow dan dirakit oleh manufaktur pesawat
di pabrik di Makhachkala (oleh karena itu dijuluki “Dagestani”), SR-10
merupakan pesawat jet bermesin tunggal, dengan sayap depan-menyapu, yang menciptakan kemampuan manuver super.
Desain
aerodinamis yang tak biasa tersebut, yang memberi tampilan futuristik
terhadap pesawat ini, membuat pesawat ini lebih mudah dikendalikan.
Pesawat ini bahkan bisa memperbaiki kesalahan tak terhindarkan yang
dibuat pilot selama proses latihan.
Pesawat
ini tak memiliki batasan dalam figur aerobatik. Taruna udara dapat
menampilkan aksi spektakuler dengan pesawat SR-10, sama seperti pesawat
tempur generasi keempat dan ke-4+ (Su-27, Su-35, dan MiG-29).
Terobosan Industri Pesawat Swasta di Sektor Jet
“Ini
merupakan terobosan dalam rancangan pesawat swasta. Teknologi
perancangan jet merupakan teknologi papan atas bagi semua negara di
dunia,” kata Viktor Galenko, pilot dan sekaligus pemimpin situs Aviator
dalam wawancara dengan RBTH.
“SR-10
memiliki biaya operasi yang sangat murah dibanding pesawat lain.
Pesawat ini juga sangat sederhana untuk dirakit. Mesin ini bagus untuk
melatih taruna dan pilot militer, sehingga kita tak perlu menghabiskan
banyak uang untuk biaya operasi pesawat militer yang mahal,” kata sang
pakar.
Baru-baru
ini, pesawat tersebut diuji coba di Pusat Riset Penerbangan Gromov di
Moskow. Rencananya, perusahaan akan membangun 16 pesawat SR-10 pertama
tahun ini. Produksi massal akan dimulai pada 2017.
Perancang
berharap militer Rusia akan mengapresiasi pesawat mereka, dan Pasukan
Udara dan Antariksa bisa — untuk pertama kalinya dalam sejarah —
mengadopsi pesawat yang dikembangkan oleh biro desain swasta tanpa
keterlibatan dana publik.
Kementerian
Pertahanan menanti akhir dari uji coba pesawat ini, dan jika sukses,
siap untuk membeli empat pesawat tersebut. SAT memperkirakan kebutuhan
departemen militer untuk SR-10 mencapai seratus pesawat dalam empat
tahun ke depan.
Sebuah prototipe pesawat tanpa awak didesain dengan basis SR-10, yang
bernama Argument, yang merupakan versi tanpa awak SR-10. Informasi
mengenai pengembangan ini telah diusulkan untuk didiskusikan oleh
perwakilan Kementerian Pertahanan, tapi keputusan mengenai masa depan
pesawat tanpa awak belum ditentukan.
SR-10
juga menarik perhatian militer dari sejumlah negara asing, yang di sana
para pilot militernya juga menerbangkan pesawat Ceko L-39, seperti
kolega Rusia mereka. Saat ini, potensi ekspor pesawat ini mencapai 200
pesawat.
Credit RBTH Indonesia