Senin, 14 Maret 2016

Rusia Munculkan Lagi Kapal Perang Terbesar dan Menakutkan


Rusia Munculkan Lagi Kapal Perang Terbesar dan Menakutkan
Kapal perang raksaa Rusia tipe Kirov Class. | (Wikimedia Commons)

MOSKOW - Rusia tiba-tiba memunculkan lagi kapal perang terbesar dan menakutkan jenis penjelajah Kirov Class Battlecruiser, Pyotr Veliky. Kapal bertenaga nuklir yang kerap disebut sebagai “mimpi buruk Amerika” itu dikembangkan akhir 1970.


Kantor berita Rusia, Itar-Tass, pada Kamis (10/3/2016), melaporkan, kapal raksasa yang pernah muncul di era Perang Dingin itu dimunculkan kembali dengan persenjataan canggih.

Kapal Pyotr Velikiy hanya salah satu dari empat kapal yang mirip dari kelasnya yang pernah muncul dalam beberapa dekade terakhir. Sekarang, Moskow menghidupkan kembali kapal itu dengan “adik-adik”-nya, termasuk kapal Laksamana Nakhimov.

Selama Perang Dingin, Rusia membangun empat kapal perang raksasa dengan panjang 252 meter dan berat 28 ribu ton. Kapal Pyotr Velikiy telahmenjadi ancaman bagi armada kapal induk Angkatan Laut AS.

Dengan runtuhnya Uni Soviet, Rusia mengeluarkan dana besar untuk membiayai perawatan kapal-kapal perang terbesar itu.

Kapal Laksamana Nakhimov yang dilengkapi rudal nuklir sedang mengalami modernisasi di pelabuhan Severodvinsk.  Kapal Nakhimov pertama memasuki layanan pada tahun 1988, tetapi telah berkarat di dermaga selama 15 tahun terakhir.


Namun, media Rusia melaporkan bahwa, kapal itu akan kembali beroperasi pada akhir tahun depan dengan senjata baru yang mematikan. Di antaranya rudal rudal Kalibr yang pernah digunakan di Suriah beberapa waktu lalu dan rudal Zircon hipersonik yang siap pakai tahun 2020.

Untuk mengakomodasi rudal-rudal tersebut, Rusia berencana untuk merombak sistem peluncuran vertikal kapal. Menurut catatan Navyrecognation.com, kontrak untuk perombakan itu saja nilainya 2,56 miliar rubel, atau sekitar USD33,5 juta.


Kremlin belum secara resmi mengkonfirmasi penghidupan kapal-kapal perang terbesarnya itu. Belum jelas, apa tujuan Rusia mengaktifkan kembali kapal-kapal bertenaga nukir tersebut.




Credit  sindonews