Rabu, 16 Maret 2016
Pakar: Ditinggal Pasukan Putin, Rezim Assad di Ambang Kehancuran
LONDON - Keputusan mengejutkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menarik sebagian pasukannya dari Suriah dinilai janggal oleh pakar politik. Keputusan Putin itu diyakini akan membuat pasukan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad di ambang kehancuran.
Alasannya, meski Rusia telah membantu Assad secara signifikan dengan menyerang kelompok-kelompok teror, termasuk kelompok Islamic State (ISIS), namun kelompok teror itu belum sepenuhnya punah.
Penilaian itu disampaikan pakar politik internasional dari University of Birmingham, Profesor Scott Lucas. Menurutnya, alasan yang dipaparkan Presiden Putin untuk memerintahkan penarikan pasukannya dari Suriah, secara tidak langsung sudah mengungkap motif Putin sebenarnya.
”Dia pada dasarnya terungkap, bahwa pembenaran asli mereka adalah palsu. Anda (Putin) tidak mengatakan bahwa sebagian besar tujuan Anda telah tercapai ketika ISIS telah penyok, namun belum rusak,” katanya mengacu pada klaim Rusia yang melawan kelompok teror sebagai kedok terselubung untuk mendukung pasukan Presiden Assad, seperti dikutip news.com.au, Rabu (16/3/2016).
Menurut Lucas, pasukan Assad belum sepenuhnya siap ketika ditinggal pasukan Putin. ”Ini telah menjadi alasan sebenarnya mengapa pasukan Assad belum runtuh, dan mereka berada di ambang kehancuran,” ujarnya.
Pada Senin malam, Putin membuat pengumuman mengejutkan, di mana dia memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk menarik sebagian pasukannya dari Suriah. Kekuatan militer Rusia dalam jumlah kecil tetap dipertahankan di Suriah dengan alasan untuk memantau perjanjian gencatan senjata.
”Saya mempertimbangkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Kementerian Pertahanan. Itu sebabnya saya memerintahkan untuk memulai penarikan sebagian dari kelompok militer kita dari wilayah Republik Arab Suriah,” kata Putin.
”Dalam waktu singkat Rusia telah menciptakan sebuah kelompok militer kecil tapi sangat efektif (di Suriah). Pekerjaan yang efektif dari militer kita tetap diperbolehkan selama proses perdamaian dimulai,” lanjut Putin.
“Dengan bantuan dari Angkatan Udara Rusia, pasukan Pemerintah Suriah dan pasukan patriotik telah mengubah situasi perang dengan terorisme internasional,” imbuh Putin.
Credit Sindonews