John Sawers, yang pensiun sebagai kepala M16 pada bulan November 2014 lalu kepada BBC, Sabtu (28/2/2015) mendesak Inggris untuk meningkatkan dialog dengan Rusia.
”Kita harus memiliki kemampuan untuk menangani hal-hal seperti peperangan hybrid yang kita lihat telah disebarkan Rusia. Pertama di Crimea dan kemudian di wilayah Donbass (Ukraina), kita harus memiliki kemampuan untuk menangani perang cyber, kata Sawers.
”Kita harus menghabiskan lebih (banyak anggaran) pada sektor pertahanan dan keamanan kita karena ancaman yang muncul lebih besar,” ujarnya. Inggris selama bersikap keras terhadap Rusia dalam krisis Ukraina.
”(Rusia) terus mengingatkan kita bahwa mereka memiliki senjata nuklir," kata Sawers. ”Kita tidak boleh menipu diri sendiri,” ujarnya mengacu pada kehebatan militer Rusia dengan senjata nuklirnya.
Pekan lalu Inggris dibuat panik dengan manuver dua pesawat pembom Rusia di dekat wilayah udara Inggris selatan. Inggris bergegas mengerahkan pesawat jet tempur Typhoon untuk mencegat dan mengusir dua pesawat pembom Tu-95 Rusia itu.
Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, beberapa hari lalu juga mengkritik keras Presiden Rusia Vladimir Putin yang dia anggap sebagai bahaya nyata bagi Estonia, Latvia dan Lithuania. Menurutnya, NATO harus siaga dari kemungkinan agresi Rusia.
Credit SINDOnews