Ilustrasi bangunan masjid. (Reuters/Ammar Awad)
Pada Sabtu (28/2) waktu setempat, seperti yang ditulis Huffington Post, ratusan warga Oslo -ibu kota Norwegia- bergandeng tangan beraksi damai di luar sebuah Masjid Jemaah E Ahl-E sunnah. Menurut para pengunjuk rasa, mereka mencoba sebuah lingkaran damai yang mengitari masjid sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap umat muslim.
Gerakan damai ini sangat bertolak belakang dengan apa yang kini sedang berkembang di Eropa. PEGIDA -organisasi yang memproklamirkan diri sebagai gerakan anti-Islam- kini memang sedang berkembang di Eropa. Di hari yang sama, di Newcastle Inggris ratusan orang yang mengaku anti-Islam berpawai menunjukkan kebencian mereka terhadap Islam.
Eropa memang kini menjadi ladang bagi para aktivis radikal yang menyasar isu keagamaan. Setelah English Defense League, PEGIDA merupakan organisasi yang secara terang-terangan membenci Islam.
Unjuk Rasa PEGIDA
Sebelumnya, Kepolisian menangkap lima orang pengunjuk rasa dalam rangkaian demonstrasi anti-Islam yang digelar di pusat kota Newscastle, Inggris. Kelimanya ditangkap setelah terlibat sebuah insiden perkelahian antara para pengunjuk rasa dengan kelompok yang berseberangan pandangan.
Belum jelas benar dari mana asal kelompok kelima orang yang ditangkap oleh kepolisian. Namun menurut kepolisian Northumbria -otoritas kepolisian yang bertugas mengamankan area Newcastle dan sekitarnya- meraka ditangkap lantaran mabuk dan percobaan berbuat keonaran.
Saat ini, seperti yang dikutip dari The Guardian, kepolisian sudah melakukan isolasi terhadap dua kelompok yang berseberangan pandangan itu.
Hari ini, Sabtu (28/2) menurut kantor berita Reuters, simpatisan kelompok anti-Islam asal jerman PEGIDA -Gerakan Patriot Eropa Melawan Islamisasi- melakukan pawai protes di pusat kota Newscastle, Inggris. Ini merupakan kali pertama bagi para simpatisan PEGIDA di Inggris melakukan pawai protesnya.
Credit CNN Indonesia