Jakarta (CB) - Wacana menggabungkan pendidikan bagi Taruna TNI dan Polri makin menguat, khususnya pasca peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri di Batam. Kapolri Jenderal Sutarman menjelaskan penggabungan pendidikan tersebut terfokus pada pendidikan karakter bangsa, bukan kurikulum keseluruhan.
"Bukan penggabungan pendidikan TNI Polri, tapi pendidikan karakter bangsa bagi pendidikan kedinasan," kata Sutarman di Dit Polair Baharkam Polri, Jalan RE Martadinata I/1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/12/2014).
Sutarman menjelaskan pendidikan karakter bangsa akan diikuti anggota Polri, TNI, STPDN, dan beberapa dari kedinasan lain. Sutarman menuturkan rencana penggabungan pendidikan tersebut karena terdapat anggaran alokasi pendidikan 20 persen dari anggaran Diknas.
"Ini dapat dilakukan untuk anggaran pendidikan jadi tidak mempengaruhi struktur anggaran pendidikan di lembaga-lembaga atau kementerian, ini untuk dididik karakter bangsanya, dididik mentalitasnya, dididik integritasnya, setelah itu kembali pendidikan lagi di lembaga dan kementrian masing-masing termasuk Polri," jelasnya.
Hingga saat ini kedua institusi tersebut tengah menghitung berapa lama pendidikan yang rencananya akan digelar di Akademi Militer, Magelang. "Sedang dirumuskan apakah 6 minggu atau 8 minggu, ini sedang dirumuskan. Besok tahun 2015 dimulai (penggabungan pendidikan)," tutupnya.
Credit DetikNews