Presiden Turki Rayyip Erdogan menilai
salah satu bentuk peningkatan kerja sama perdangan Turki dan Tiongkok
adalah dengan mendukung program pembangunan Jalur Sutra Sabuk Ekonomi
dan Jalur Sutra Maritim. (Reuters/Ints Kalnins)
Ankara, CB -- Pemerintah Turki menyatakan akan meningkatkan kerja sama strategis dengan Tiongkok, salah satunya dengan mendukung program pembangunan Jalur Sutra Sabuk Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim yang tengah dikembangkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Seperti ditulis kantor berita Tiongkok, Xinhua, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan Turki bersedia memperdalam kerja sama pragmatis dengan Tiongkok ketika bertemu dengan Meng Jianzhu, utusan khusus Tiongkok, di Ankara, Rabu (19/11).
Dukungan Turki tersebut disambut baik Tiongkok. Jianzhu menyatakan bersedia untuk memperkuat rasa saling percaya politik dengan Turki dan meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan.
"Kedua negara telah berhasil mempertahankan hubungan bilateral yang harmonis. Dukungan Turki kepada pengembangan Jalur Sutra akan memperkuat hubungan ini," kata Jianzhu, yang menjabat sebagai Sekretaris Politik Tengah dan Komisi Hukum dari Partai Komunis Tiongkok serta anggota Komite Tetap Politbiro.
Jianzhu menilai program pembangunan Jalur Sutra Sabuk Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim sejalan dengan misi pembangunan ekonomi Turki, dan optimistis program ini akan memberikan keuntungan bagi kedua negara.
Selain kerja sama untuk pengembangan Jalur Sutra, Erdogan juga menyatakan Turki akan bergandengan tangan dengan Tiongkok dalam memerangi terorisme.
"Turki tidak akan pernah membiarkan organisasi atau individu untuk terlibat dalam kegiatan separatis melawan Tiongkok," tegasnya.
Tiongkok punya impian besar untuk mewujudkan kembali alur Sutra, yaitu rute perdagangan yang telah digunakan pada era Dinasti Tang, sekitar 2.000 tahun lalu.
Pengembangan Jalur Sutra Sabuk Ekonomi merupakan jalur perdagangan darat yang mengular dari Eropa ke Asia Tengah dan Asia Timur.
Sementara, untuk jalur laut dikenal dengan Jalur Sutra Maritim, yang menghubungkan pelabuhan Tiongkok dengan sejumlah pelabuhan sepanjang rute dari Laut Tiongkok Selatan, Samudera Hindia, Teluk Persia, Laut Merah hingga ke Teluk Aden.
Titik-titik pada Jalur Sutra Tiongkok bersinggungan dengan rencana poros maritim Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi berencana membangun 24 pelabuhan baru untuk menyambungkan antar pulau di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga merencanakan pengadaan 26 kapal barang perintis, dua kapal ternak, dan 500 unit kapal rakyat.
Pelabuhan penyeberangan akan dibangun di 60 lokasi dan pengadaan kapal penyebaran perintis sebanyak 50 unit.
Dua pelabuhan ditetapkan sebagai hub internasional, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, untuk barang masuk dari dan ke Eropa, sementara Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, untuk barang dari dan ke Asia Timur.
Credit CNN Indonesia