Presiden Joko Widodo minta konflik TNI dan Polri diselesaikan.
CB - Bentrok antara TNI dan Polri berkali-kali terjadi. Berbagai macam cara pun sudah dilakukan para pentolan kedua satuan itu untuk menyelesaikan konflik ini. Namun, tak ada hasilnya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Polisi Jenderal Sutarman sudah sepakat untuk kembali mempersatukan mereka pada saat pendidikan dasar. Menurut Moeldoko, pendidikan untuk Polri dan TNI memang berbeda. Tetapi, pendidikan dasar itu bisa digabungkan karena menitikberatkan pada karakter, bukan pada teknik militernya.
"Bagaimana value-value nilai kebangsaan itu ditanamkan, berkaitan disiplin, tanggungjawab dan lainnya, jadi bukan berkaitan pada militer dasarnya," kata Moeldoko di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.
Justru di pendidikan dasar itulah, kata Moeldoko, pembangunan karakternya diterapkan. Keputusan ini, kata Moeldoko dihasilkan setelah berdikusi panjang dengan Sutarman. Kemudian, berdasarkan pengalaman keduanya ketika TNI dan Polri menjadi satu
"Kita dulu memiliki kondisi yang sama di dalam membangun emosi sehingga terbangun sebuah kondisi tertata ke depan, saya dan Pak Sutarman mudah berkomunikasi karena dulu pernah sama-sama di dalam," kata dia.
Arahan Jokowi
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Meldoko dan Sutarman untuk mencari solusi permanen atas konflik TNI dan Polri ini.
"Harus kita tegas yang memang sulit utk dilurusin. Segera solusinya dicarikan secepat-cepatnya," ujar Jokowi.
Jokowi juga ingin agar TNI dan Polri sering bertemu dari pucuk pimpinan hingga tingkat paling bawah.
"Anak buah juga harus saling ketemu sehingga kita semua merasa satu sehingga rukun, sehingga tidak ada bentrokan lagi, damai semuanya," lanjutnya.
Credit VIVAnews