Rabu, 06 September 2017

Uni Emirat Arab kutuk kekerasan terhadap Rohingya


Uni Emirat Arab kutuk kekerasan terhadap Rohingya
Pengungsi Rohingya mengikuti solat Idul Adha dekat kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu (2/9/2017). (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)



Dubai, Uni Emirat Arab (CB) - Uni Emirat Arab pada Selasa (5/9) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap kelompok minoritas Rohingya oleh Pemerintah Myanmar, demikian laporan kantor berita resmi WAM.

Kementerian Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab mengkonfirmasi bantuan kemanusiaan dan dukungannya yang berlanjut untuk Rohingya di Myanmar, kata WAM.

Kementerian tersebut juga menegaskan perlunya bagi masyarakat internasional untuk menanggapi krisis kemanusiaan yang bertambah parah di sana, demikian laporan Xinhua.

Kementerian itu mendesak PBB agar menemukan "penyelesaian politik dan kemanusiaan" untuk melindungi kaum Rohingya dari kekerasan, pengusiran dan penghukuman kolektif.

Berlanjutnya tragedi Rohingya dan penderitaan mereka "benar-benar tak bisa diterima", katanya.



Credit  antaranews.com



Sekjen PBB prihatin dengan situasi di Rakhine



PBB, New York (CB) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (5/9) menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar setelah serangan terhadap mereka oleh kelompok minoritas Rohingya.

"Saya sangat prihatin mengenai kondisi keamanan, kemanusiaan dan hak asasi manusia di Negara Bagian Rakhine, Myanmar," kata Guterres kepada wartawan di Markas PBB di New York.

"Saya telah mengutuk serangan baru-baru ini oleh Tentara Penyelamatan Rohingya Arakan (ARSA). Tapi sekarang kami menerima laporan yang terus-menerus mengenai kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar, termasuk serangan membabi-buta. Ini hanya akan menambah parah radikalisme," kata Guterres.

Masyarakat internasional harus melakukan upaya terpadu guna mencegah peningkatan lebih lanjut kerusuhan dan mencapai penyelesaian, kata Sekretaris Jenderal PBB itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

"Pemerintah di Myanmar harus melakukan tindakan pasti guna mengakhiri lingkaran kekerasan kejam ini dan memberi keamanan dan serta bantuan buat semua orang yang memerlukan. Saya mendesak mereka agar menjamin akses kamanusiaan tanpa halangan bagi operasi bantuan penyelamat nyawa."

Ia menyerukan rencana tindakan segera guna menangani pangkal masalah krisis tersebut.

Akan penting untuk memberi masyarakat Rohingya di Negara Bagian Rakhine, kewarganegaraan atau, setidaknya untuk saat ini, status hukum yang akan memungkinkan mereka memiliki hidup normal, termasuk kebebasan bergerak dan akses ke pasar tenaga kerja, pendidikan serta layanan kesehatan, kata Guterres.

Pemerintah Myanmar mengakui Rohingya sebagai imigran tidak sah dari negara tetangganya, Bangladesh.

Hampir 125.000 orang, korban keputus-asaan dan penderitaan yang tak terperikan, telah mengungsi ke Bangladesh. Banyak orang telah kehilangan nyawa mereka saat berusaha menyelamatkan diri dari kerusuhan. Penderitaan dan nasib buruk Rohingya yang tak terselesaikan telah sangat lama mereka tanggung dan menjadi faktor yang tak bisa dibantah dalam gangguan kestabilan regional, kata Guterres.

Ia berterima kasih kepada Pemerintah Bangladesh atas keputusannya mengizinkan pengungsi memasuki negeri tersebut, dan mendorong Dhaka agar memenuhi kebutuhan orang yang baru datang. PBB sepenuhnya berkomitmen untuk membantu, katanya.




Credit  antaranews.com













Krisis kemanusiaan mengancam, 125.000 Rohingya masuk Bangladesh


Krisis kemanusiaan mengancam, 125.000 Rohingya masuk Bangladesh
Pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Minggu (3/9/2017). (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)



Jakarta (CB) - Hampir 125.000 pengungsi Rohingya sudah memasuki Bangladesh sejak pecah kekerasan di Myanmar 15 Agustus lalu, kata PBB hari ini. PBB mengkhawatirkan krisis kemanusiaan semakin gawat di kamp-kamp sesak pengungsi.

PBB menyebutkan 123.600 orang telah menyeberangi perbatasan Myanmar-Bangladesh dalam 11 hari terakhir untuk lagi meninggalkan negara bagian Rakhine yang diamuk kekerasan.

Kedatangan mereka membangkitkan kekhawatiran bencana kemanusiaan mengingat kamp-kamp sesak pengungsi di Bangladesh sudah kepayahan menampung pengungsi.

Banyak pengungsi yang tidur di alam terbuka, sekaligus kelaparan dan kehausan setelah berhari-hari berjalan mencapai tempat aman, kata juru bicara badan pengungsi PBB Vivian Tan seperti dikutip AFP.

"Ada kebutuhan mendesak untuk penampungan-penampungan darurat dan tanah untuk membangun penampungan-penampungan ini," kata Vivian Tan.

"Orang-orang ini sudah berjalan kaki berhari-hari. Beberapa di antara mereka tidak makan berhari-hari sejak meninggalkan (rumahnya). Mereka diselamatkan air hujan dan air tanah."

Bangladesh awalnya enggan menerima pengungsi dengan mengetatkan pengamanan perbatasannya dengan Myanmar, bahkan memaksa pengungsi kembali ke Myanmar.

Namun belakangan ini mereka akhirnya menyerah demi mencegah menumpuknya pengungsi yang disebut Perdana Menteri Sheikh Hasina membebani Bangladesh.






Credit  antaranews.com



Kelompok HAM: penyiksaan Muslim Myanmar meningkat


Kelompok HAM: penyiksaan Muslim Myanmar meningkat
Arsip: Aksi Peduli Rohingya Sejumlah siswa melakukan penggalangan dana pada aksi peduli Rohingya di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2017). (ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho) ()



Bangkok, Thailand (CB) - Penyiksaan sistematis terhadap minoritas Muslim sedang meningkat di seluruh Myanmar dan tidak terbatas pada negara bagian Rakhine di bagian Barat-Laut.

Kekerasan baru-baru ini telah menyebabkan hampir 90.000 Muslim Rohingya melarikan diri, demikian satu kelompok Hak Asasi Myanmar pada Selasa.

Jaringan Hak Asasi Manusia Burma, yang independen, mengatakan bahwa penganiayaan yang tengah berlangsung ternyata didukung oleh pemerintah, oknum biksu Buddha di negara tersebut, dan kelompok sipil ultra-nasionalis.

"Transisi ke demokrasi telah memungkinkan prasangka rakyat untuk mempengaruhi bagaimana pemerintah yang baru akan berjalan, dan memperkuat sebuah narasi berbahaya yang menjadikan Muslim sebagai kehadiran asing di Burma yang mayoritas beragama Buddha," kata kelompok tersebut dalam sebuah laporan.

Laporan itu berisi lebih dari 350 wawancara di lebih dari 46 kota dan desa selama periode delapan bulan sejak Maret 2016.

Pemerintah Myanmar belum menanggapi laporan tersebut. Pihak berwenang menolak telah melakukan diskriminasi dan justru mengatakan pasukan keamanan di Rakhine memerangi kampanye yang sah melawan "teroris".

Selain mengenai Muslim Rohingya, laporan tersebut juga meneliti gambaran yang lebih luas tentang Muslim dari berbagai etnis di seluruh Myanmar setelah gelombang kekerasan komunal pada tahun 2012 dan 2013.

Laporan tersebut mengatakan bahwa banyak Muslim dari semua etnis telah menolak kartu identitas nasional, sementara akses ke tempat ibadah Islam telah diblokir di beberapa tempat.

Sedikitnya 21 desa di sekitar Myanmar telah menyatakan diri sebagai "zona terlarang" bagi umat Islam, yang didukung oleh pihak berwenang, katanya.

Di negara bagian Rakhine, laporan tersebut menyoroti meningkatnya pemisahan antara umat Buddha dan komunitas Muslim serta pembatasan perjalanan yang memprihatinkan bagi Muslim Rohingya, yang membatasi akses mereka terhadap bidang kesehatan dan pendidikan.

Puluhan ribu orang Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak 25 Agustus, ketika gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer telah menewaskan sedikitnya 400 orang.

Perlakuan Myanmar terhadap sekitar 1,1 juta warga Muslim Rohingya adalah tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, yang menurut para kritikus belum berbuat cukup untuk melindungi minoritas Muslim dari aksi penganiayaan.

Jaringan HAM Burma yang berbasis di London telah melakukan advokasi di kalangan masyarakat internasional untuk hak asasi manusia di Myanmar sejak tahun 2012, demikian tertulis di situs resminya.




Credit  antaranews.com







Korut ancam kirim "paket hadiah lebih banyak lagi" untuk AS


Korut ancam kirim
Hwasong-12, rudal jarak menengah milik Korea Utara (Reuters)


Jakarta (CB) - Beberapa hari setelah uji coba senjata nuklinya yang terbesar, Korea Utara mengancam akan mengirimkan "paket hadiah lebih banyak lagi" kepada Amerika Serikat.

Han Tae-song, duta besar Korea Utara untuk PBB di Jenewa, menyampaikan pidato pada Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB, Selasa waktu AS, setelah negaranya melakukan uji coba nuklirnya yang keenam.

"Dengan bangga saya katakan bahwa dua hari lalu pada 3 September, DPRK (Korea Utara) berhasil melakukan uji coba bom hidrogen untuk roket balistik antarbenua di bawah rencana membangun kekuatan nuklir yang efektif," kata Han dalam forum Jenewa.

"Langkah-langkah membela diri belakangan ini dari negara saya, DPRK, adalah paket hadiah yang dialamatkan hanya kepada AS," kata Han.

"AS akan menerima paket hadiah lebih banyak lagi dari negara saya sepanjang negeri ini mengandalkan provokasi sembrononya dan upaya yang sia-sia dalam menekan DPRK," sambung dia tanpa mengelaborasi lebih jauh.

Menurut dia, langkah militer yang ditempuh Korea Utara adalah sebagai hak membela diri dari ancaman nuklir AS dan kebijakan bermusuhannya yang ingin mengisolasi Korea Utara.

"Tekanan atau sanksi tidak akan mempan kepada negara saya. DPRK dalam keadaan apa pun tidak akan pernah menempatkan deterensi nuklirnya di meja negosiasi," tutup Han dalam laman Aljazeera.



Credit antaranews.com




Menlu Costa Rica resmikan kedubes di Jakarta



Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Republik Costa Rica Manuel Antonio Gonzalez Sanz telah meresmikan pembukaan Kedutaan Besar Costa Rica untuk Indonesia di Jakarta.

Sebelumnya, Manuel telah mengumumkan pembukaan Kedutaan Besar tersebut ketika ia mengunjungi Kementerian Luar Negeri RI pada hari Sabtu, dimana ia mengatakan bahwa Costa Rica akan membuka misi resmi di Jakarta setelah 32 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Costa Rica.

"Indonesia dan Costa Rica telah menandatangani kerangka perjanjian kerja sama, yang saat ini sedang menunggu persetujuan dari parlemen kedua negara," katanya usai membuka Kedubes Costa Rica, Selasa.

Manuel mengatakan bahwa dalam kerjasama antara kedua negara, ada beberapa sektor spesifik yang akan di dalami, salah satunya adalah sektor pendidikan.

"Kami melihat ada banyak sekali potensi disini untuk kerjasam di bidang pendidikan. Ini adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi kami dan kami sangat memperhatikan hal tersebut. Pada saat ini, kami mencatat ada satu orang pelajar dari Costa Rica yang tengah menuntut ilmu di Indonesia," jelasnya.

Bidang yang kedua, lanjutnya, adalah energi terbarukan, dimana pada saat ini 99.5 persen dari suplai energi Costa Rica datang dari sumber-sumber yang dapat diperbaharui.

"Kami banyak membidik sumber daya panas bumi (geotermal), saat ini, 15 persen daya kami dihasilkan dari sumber geotermal dan kami melihat Indonesia memiliki banyak potensi untuk energi bersih semacam itu," ujarnya.

Ia pun sempat menyebut kemungkinan adanya kerjasama dalam mengimplementasikan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Contohnya seperti dalam melestarikan laut, ini adalah salah satu aspek dimana negara-negara di dunia harus dapat bekerja sama dengan lebih baik lagi. Apabila kawasan perairan tercemar, maka kita manusia tidak dapat bertahan," tegasnya.

Peresmian Kedubes Costa Rica ditandai dengan pemotongan pita oleh Menlu Manuel dengan didampingi Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir.



Credit  antaranews.com







Selasa, 05 September 2017

Diprediksi Tata Surya Bakal Ada Dua Matahari


Diprediksi Tata Surya Bakal Ada Dua Matahari
Photo : Pixabay

Sistem Tata Surya            




CB – Sekitar 1,3 juta tahun ke depan, sebuah bintang bernama Gliese 710, yang besarnya sekitar 60 persen ukuran Matahari, diprediksi mengganggu bintang yang ada di pusat Tata Surya. Gliese diproyeksikan akan menabrak Matahari melalui jangkauan Tata Surya yang jauh.
Para astronom telah memprediksi pertemuan kedua bintang ini selama bertahun-tahun lalu. Dikutip dari Motherboard, Senin, 4 September 2017, pengamatan baru dari satelit Gaia milik Badan Antariksa Eropa menyatakan, lintasan kunjungan Gliese 710 telah dibatasi dan mereka memetakan hampir 100 pertemuan terdekat lainnya dengan bintang-bintang yang beredar di sekelilingnya.

Menurut tim Gaia, Gliese 710 akan menukik melalui awan Oort, awan berbentuk bola yang sangat besar dan dingin, yang berada di area paling luar Tata Surya, pada jarak sekitar 1,4 triliun mil. Untuk memasukkannya ke dalam perspektif awan Oort, Gliese 710 akan berjarak sekitar 16.000 kali lebih jauh dari jarak Matahari ke Bumi.
Selama pertemuan tersebut, bintang ini akan bersinar hampir tiga kali lebih terang di langit Bumi, lebih terang dibandingkan Mars. Tapi, perlu dicatat Gliese 710 bukanlah satu-satunya bintang yang diidentifikasi Gaia sebagai pembuat masalah paling potensial.
Gaia, yang diluncurkan pada 2013, telah menghitung posisi, besaran, paralaks (efek berbeda saat melihat suatu objek dari sudut berbeda, dan gerakan dari jutaan bintang dari populasi bintang Bima Sakti.
Dengan menggunakan kumpulan data yang sangat besar ini, para ilmuwan telah mampu memetakan lintasan 300.000 bintang asing untuk lima juta tahun ke depan. Mereka pun berhasil menemukan fakta mengejutkan bahwa 97 di antara bintang-bintang asing tersebut akan menembus radius 93 triliun mil di sekitar Matahari.
Dari 97 bintang itu, 16 di antaranya akan menempuh perjalanan 37 triliun mil di sekitar Matahari, yang merupakan jarak kasar di mana bintang mulai memengaruhi Tata Surya.

Ini bukan pertama kalinya wilayah Matahari diserbu bintang asing luar Tata Surya. Pada 70.000 tahun yang lalu, sewaktu manusia purba menderita akibat ledakan hebat gunung berapi, sebuah bintang kurcaci beredar di awan Oort. Ini menunjukkan bahwa Matahari pun harus berurusan dengan tamu tak diundang yang masuk dan menyebabkan kekacauan.




Credit  viva.co.id







Indonesia Bisa Tempuh Cara Ini agar Mandiri Bikin Satelit


Indonesia Bisa Tempuh Cara Ini agar Mandiri Bikin Satelit
Photo : www.lockheedmartin.co.uk

Satelit Telkom 1 atau A2100 buatan Lockheed Martin.            


CB – Dampak gangguan Satelit Telkom 1 pada ribuan mesin anjungan tunai mandiri atau ATM membuat masalah pada transaksi nasabah perbankan. Masalah ini menjadi perhatian bagi kalangan perbankan dan industri telekomunikasi.
Menurut Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha, hikmah di balik gangguan satelit itu yakni Indonesia belum sepenuhnya mandiri dalam hal pembuatan satelit.

Pratama berpandangan, dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi satelit, sudah seharusnya Indonesia mulai memikirkan bagaimana mandiri dalam pembuatan satelit. Dia mengakui, memang untuk 100 persen membuat satelit dengan tangan lokal untuk saat ini belum dimungkinkan. Tapi, menurutnya, Indonesia harus punya terobosan dalam pembuatan satelit.
"Untuk buat satelit sendiri tak perlu buat suku cadangnya, bikin pabriknya sendiri di Indonesia. Kita sebaiknya mengirimkan engineer ke pabrikan (satelit) ke Lockeed Martin," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin 4 September 2017.
Dengan cara itu, setidaknya bagian inti dari satelit misalnya komponen sekuriti satelit dikembangkan oleh ahli anak bangsa.
"Kita pinjam laboratorium mereka (pabrikan satelit). Kita kerjain sendiri, jeroannya sendiri kita yang bikin, teknologi keamanannya yang kita bikin," katanya.
Pakar telik sandi itu mengakui, memang tak mudah untuk melobi pabrikan satelit agar mau kerja sama pembuatan satelit. Sebab, dalam industri satelit dunia, dikenal sistem monopoli yang dikuasai oleh segelintir pabrikan saja. Monopoli industri satelit muncul lantaran industri ini termasuk bicara soal teknologi canggih.
Namun, bagi Pratama, bukan tak mungkin pabrikan satelit luluh dilobi, agar ahli dari Indonesia bisa memproduksi satelit sendiri.
"Bolehlah sistem kontrol komunikasi dari mereka, tapi core (inti) dan sekuriti harus kita sendiri. Dengan cara membeli dari mereka," katanya.
Pratama berpendapat jika Indonesia menunggu adanya transfer teknologi dari pabrikan satelit, maka itu akan membuat Indonesia jalan di tempat dan tidak meningkat kemampuan dalam pengembangan satelit.

"Kirim orang pintar kita, ahli satelit ke pabrikan mereka. Yang penting mereka kan jualan, saya pikir mereka bakal mau asal jelas pembicaraannya. Tapi core, intinya harus kita yang punya," ujarnya.




Credit  viva.co.id





Pelabuhan Kuala Tanjung akan Dijadikan Hub Internasional


Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung

CB, MEDAN -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I memproyeksikan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia.

"Ini akan dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023 dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs," kata Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana di Medan, Selasa (5/9).

Menurut dia, progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I berkapasitas 500 ribu TEUs yang dilakukan Pelindo, saat ini sudah mencapai 80 persen. "Di bidang marine service, sejak April 2016, Pelindo telah mendapatkan pelimpahan wewenang dari Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan," ujar Bambang.

Ia mengatakan Pelindo merupakan satu-satunya institusi resmi yang berwenang melaksanakan Pelayanan Pemanduan dan Penundaan kapal-kapal asing dan domestik di Perairan Pandu Luar Biasa di Selat Malaka, serta Selat Singapore/The Voluntary Pilotage Services in The Straits of Malacca and Singapore (VPS in SOMS).

Tugas pemanduan kapal yang dilimpahkan kepada Pelindo merupakan bentuk kepercayaan pemangku kepentingan atas kinerja dan kemampuan yang dimiliki perseroan baik dari segi SDM, infrastruktur maupun fasilitas pendukung lainnya. "Selaras dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan bisnis Pelindo, kami terus menyiapkan kualitas dan kekuatan SDM," ucapnya.

Bambang menjelaskan hingga periode semester I-2017, jumlah SDM Pelindo sebanyak 1.444 orang, bertambah hingga mencapai 23,31 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya berjumlah 1.171 orang. "Kami optimistis dengan adanya penambahan kekuatan SDM itu, akan meningkatkan kinerja Pelindo menjadi lebih baik lagi ke depannya, dan mampu menghadapi perkembangan bisnis," kata Bambang.





Credit  republika.co.id






Putusan WTO Soal Boeing 777X Beratkan Uni Eropa


Boeing 777
Boeing 777

CB, JENEWA – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menolak putusan mengenai Boeing (BA.N) selama ini menerima subsidi ilegal untuk pesawat terbarunya dari Amerika Serikat (AS). Hal itu tentunya memberatkan Uni Eropa (UE) yang selama ini bersaing dengan AS. 

Reuters pada Selasa (5/9) mengabarkan hakim banding WTO membatalkan sebuah putusan yang melarang beberapa dukungan negara bagian Washington untuk Boeing. Termasuk pabrik senilai satu miliar dolah AS yang dirancang membangun sayap komposit karbon terbesar di dunia untuk pesawat Boeing 777X.
Padahal, tahun lalu panel WTO sudah mengeluarkan putusan bahwa bantuan besa-besaran AS ke Boeing 777X menjadi pelanggaran terhadap peraturan perdagangan internasional. Sebab AS berencana memberikan pengurangan pajak bagi Boeing hingga 2040.

Hanya saja saat ini, hakim banding WTO mendapati bahwa potongan pajak tersebut tidak secara eksplisit menargetkan arus perdagangan. Bahkan dinilai tidak sampai menghapusnya dari kategori paling berat daftar larangan impor yang dikenal sebagai subsidi ilegal.

Keputusan tersebut tentunya berpengaruh terhadap UE yang selama ini sejak 2014 berusaha menyingkirkan perselisihan perdagangan terbesar di dunia. Subsidi ilegal tersebut dinilai sebagai bentuk bantuan yang diterima oleh 164 anggota WTO yang sangat distortif dan dilarang jika terbukti.

Meskipun begitu, UE masih dapat menggunakan bukti dari kasus tersebut untuk mencoba memperluas klaim sebelumnya terhadap pemberian subsidi ilegal. Di sisi lain, bisa dilihat walaupun langkah awal UE gagal, perang 13 tahun antara Washington dan Brussels akan terus berlanjut.
“Keputusan hari ini akan memperkuat kasus dalam jangka panjang dan memungkinkan kita untuk memperluas tuntutan kepatuhan kita,” kata juru bicara Airbus Maggie Bergsma.

Sementara Boeing saat ini menganggap keputusan WTO saat ini sebagai kemenangan untuknya. Perwakilan pejabat perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan UE saat ini telah kehilangan sebagian besar klaimnya dan tidak dapat membenarkan subsidi ilegal mereka sendiri dengan menyembunyikan klaim tanpa dasar terhadap AS. 




Credit  REPUBLIKA.CO.ID








PBB: 80 Ribu Muslim Rohingnya Melarikan Diri ke Bangladesh


PBB: 80 Ribu Muslim Rohingnya Melarikan Diri ke Bangladesh
PBB menuturkan, berdasarkan data yang mereka miliki saat ini, sudah lebih dari 80 ribu Muslim Rohingnya yang melarikan diri ke Bangladesh. Foto/Reuters


NEW YORK - PBB menuturkan, berdasarkan data yang mereka miliki saat ini, sudah lebih dari 80 ribu Muslim Rohingnya yang melarikan diri ke Bangladesh. Muslim Rohingnya memutuskan untuk keluar dari Myanmar setelah adanya operasi pembersihan yang dilakukan oleh tentara Myanmar.

"Sebanyak 87 ribu pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh sejak kekerasan meletus di negara tetangga Myanmar pada 25 Agustus lalu," kata PBB dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (4/9).

"Sekitar 20 ribu pengungsi lainnya berkumpul di perbatasan antara Bangladesh dan negara bagian Rakhine, Myanmar barat, dan menunggu untuk masuk ke Bangladesh," sambungnya.

Dhaka sendiri sejatinya menyatakan tidak akan lagi menerima pengungsing Rohingnya, dan mulai meningkatkan kontrol perbatasan setelah putaran terakhir kekerasan dimulai 10 hari yang lalu.

Namun dalam beberapa hari terakhir, penjaga perbatasan Bangladesh tampaknya mengizinkan pengungsi yang melarikan diri tersebut masuk, dan PBB mengatakan bahwa beberapa orang yang baru datang melaporkan bahwa tidak ada upaya untuk mencegah mereka menyeberang.

Sementara itu, untuk membantu menyelesaikan krisis Rohingnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah bertolak ke Myanmar. Di Myanmar di bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Dalam pertemuan itu Retno mendesak ada penurunan tensi di wlayah Rakhine.

Retno juga melakukan pertemuan dengan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Di mana dalam pertemuan tersebut Retno menyampaikan usulan Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine. 






Credit  sindonews.com





Rohingya Ditindas, Pelapor Khusus PBB: Saatnya Suu Kyi Turun Tangan


Rohingya Ditindas, Pelapor Khusus PBB: Saatnya Suu Kyi Turun Tangan
Bocah cilik Rohingya ikut melarikan diri bersama keluarganya dari kekerasan militer Myanmar di Rakhine. Foto/REUTERS


YANGON - Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia (HAM) di Myanmar, Yanghee Lee, mengkritik pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi, karena gagal melindungi minoritas Muslim Rohingya. Menurutnya, sudah waktunya peraih Nobel Perdamaian itu turun tangan menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

Seruan Lee muncul saat jumlah warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mencapai sekitar 87.000 orang. Data yang dimiliki PBB itu melebihi dari angka eksodus warga Rohingya dalam kasus serupa Oktober 2016.

Kedua kasus tersebut dipicu oleh serangan militan Rohingya terhadap pos-pos polisi yang memicu tindakan keras militer Myanmar yang juga dikenal sebagai Burma.

Gambar satelit yang dirilis Human Rights Watch menunjukkan banyak rumah dibakar di bagian utara negara bagian Rakhine. Menurut kelompok HAM yang berbasis di Amerika Serikat itu, lebih dari 700 rumah di satu desa dihancurkan.

Pihak militer mengklaim sedang memerangi kelompok gerilyawan Rohingya yang menyerang warga sipil. Verifikasi independen atas apa yang terjadi di Rakhine sulit dilakukan karena pemerintah Myanmar menutup akses wartawan ke Rakhine.

Yanghee Lee mengatakan skala kehancuran kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi bulan Oktober 2016.

”Pemimpin de facto perlu turun tangan, itulah yang kami harapkan dari pemerintah manapun, untuk melindungi semua orang di dalam yurisdiksinya sendiri,” katanya, seperti dikutip BBC, Senin (4/9/2017).

Su Kyi, yang menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun karena aktivitas pro-demokrasinya telah menikmati kebebasan setelah partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengalahkan kubu junta militer dalam pemilu 2015. Tapi, konstitusi produk junta militer melarang Suu Kyi menjadi presiden.

Dia telah dikritik di masa lalu karena gagal menasihati militer. ”Suu Kyi tersandera di antara batu dan medan yang sulit,” kata Lee. ”Saya pikir sekarang saatnya dia keluar dari tempat itu sekarang,” lanjut Lee.

Vivian Tan, juru bicara badan pengungsi PBB atau UNHCR yang berada di perbatasan Bangladesh, mengatakan bahwa orang-orang Rohingya yang tiba di kamp-kamp pengungsian berada dalam kondisi sangat buruk.

”Mereka bilang belum makan berhari-hari, bukan sejak mereka melarikan diri dari rumah mereka, mereka bertahan dengan air tanah atau air hujan. Mereka telah berjalan berhari-hari, mereka kelelahan secara fisik, mungkin saja mereka trauma,” katanya. 

”Kami melihat banyak wanita dan anak-anak yang masih kecil, beberapa bayi baru lahir, dan bayi-bayi ini telah terpapar elemen-elemen selama berhari-hari sehingga mereka sangat lemah dan mereka memerlukan perawatan medis. Jumlahnya benar-benar mengkhawatirkan dan mereka terus bertambah,” papar Tan.




Credit  sindonews.com



Myanmar Tolak Bantuan PBB untuk Rakhine


Myanmar Tolak Bantuan PBB untuk Rakhine
Alasan Myanmar menolak bantuan dari seluruh badan PBB itu dikarenakan masalah keamanan. Foto/Istimewa


YANGON - Myanmar dilaporkan telah menolak semua bantuan yang diberikan PBB dan akan dikirimkan Rakhine. Alasan Myanmar menolak bantuan dari seluruh badan PBB itu dikarenakan masalah keamanan.

Penolakan ini dibenarkan oleh perwakilan PBB di Myanmar. Perwakilan PBB mengatakan, mereka telah meminta izin kepada pemerintah Myanmar, namun hal itu ditolak dengan alasan situasi keamanan yang masih belum kondusif.

"Situasi keamanan dan pembatasan kunjungan lapangan pemerintah membuat kami tidak dapat memberikan bantuan. PBB berada dalam kontak dekat dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa operasi kemanusiaan dapat dilanjutkan sesegera mungkin," kata perwakilan PBB, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/9).

Sementara itu, ditengah kekerasan yang terus meningkat di Rakhine, dunia internasional terus memberikan tekanan kepada pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Salah satu pihak yang mendesak Suu Kyi soal Rakhine adalah aktivis muda HAM, Malala Yousafza.

Gadis Pakistan yang nyaris tewas setelah kepalanya ditembak milisi Taliban itu meminta Suu Kyi untuk mengutuk kekerasan terhadap warga Rohingya. Komentar Malala disampaikan di Twitter setelah krisis kemanusiaan di Rakhine jadi sorotan dunia.

Malala mengatakan , ia telah patah hati oleh laporan bahwa anak-anak muda dibunuh pasukan keamanan Myanmar. Dia pun mendesak pemerintah negara itu memberikan status kewarganegaraan kepada etnis Rohingya.

Selain Malala, Menteri Luar Negeri Inggris Borish Johnson, sebelumnya juga mengirim pesan kepada Suu Kyi yang dianggap sebagai ikon demokrasi Myanmar.

“Aung San Suu Kyi benar dianggap sebagai salah satu tokoh paling mengasyikkan di zaman kita, namun perlakuan Rohingya sangat menodai reputasi Burma,” ujar Johnson yang menggunakan nama lain dari Myanmar. 




Credit  sindonews.com






Ini Usulan Indonesia untuk Selesaikan Krisis Rakhine



Ini Usulan Indonesia untuk Selesaikan Krisis Rakhine
Usulan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Daw. Foto/Kemlu RI


YANGON - Indonesia menyampaikan setidaknya lima poin, yang disebut dengan Formula 4+1 kepada Myanmar untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine. Usulan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Daw.

Empat elemen ini adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, lalu menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, ketiga perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan keempat pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

“Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," kata Retno dalam pertemuan itu, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Senin (4/9).

Retno menuturkan, satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan.

Dia lalu mengatakan, kehadiran dirinya di Myanmar adalah untuk membawa amanah dari masyarakat Indonesia, dan dunia internasional yang berharap krisis kemanusiaan di Rakhine segera berakhir.

“Saya hadir di Myanmar membawa amanah masyarakat Indonesia, yang sangat khawatir terhadap krisis kemanusiaan di Rakhine State dan agar Indonesia membantu. Saya juga membawa suara dunia Internasional agar krisis kemanusiaan di Rakhine State dapat segera diselesaikan," ucapnya.

Dalam pertemuan itu, Retno juga menyampaikan kepedulian dan komitmen tinggi LSM Kemanusiaan Indonesia terhadap Myanmar. Dalam kaitan ini Retno menyampaikan, bahwa baru saja meluncurkan  Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) pada tanggal 31 Agustus 2017. AKIM terdiri dari 11 organisasi kemanusiaan, yang memprioritaskan bantuannya pada empat hal, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan relief. Komitmen bantuan yang diberikan oleh Aliansi adalah sebesar dua juta dolar.

"Saya mengharapkan agar Pemerintah Myanmar dapat melanjutkan pemberian akses kepada AKIM karena selama ini telah bersama Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan beberapa program," tukasnya. 



Credit  sindonews.com








Korsel-AS Bahas Pengerahan Kapal Induk ke Semenanjung Korea


Korsel-AS Bahas Pengerahan Kapal Induk ke Semenanjung Korea
Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah membahas rencana pengerahan kapal induk AS ke Semenanjung Korea. Foto/Istimewa


SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah membahas rencana pengerahan kapal induk AS ke Semenanjung Korea. Ini merupakan respon lanjutan atas uji coba nuklir Korea Utara (Korut).

Kementerian Pertahanan Korsel menuturkan, pihaknya tengah terlibat pembicaraan dengan AS mengenai kemungkinan pengerahan aset militer AS ke Korsel. Ini termasuk pengerahan kapal induk dan juga pesawat pembom.

"Kami akan mendorong opsi untuk menggunakan aset strategis, seperti kapal induk AS dengan kelompok serangnya dan pembom strategis setelah berkonsultasi dengan AS," kata kementerian itu, seperti dilansir Russia Today pada Senin (4/9).

Kementerian tersebut juga mengatakan, pihaknya merencanakan pembangunan fasilitas tambahan di lokasi peluncuran sistem pertahanan udara AS, THAAD. Lokasi peluncuran THAAD berada di sebuah lapangan golf yang dekat dengan Semenanjung Korea.

"Pasukan AS-Korea (USFK) akan memasang empat peluncur THAAD lainnya di lapangan golf yang telah dikonversi di Seongju, sekitar 300 kilometer selatan Seoul. Saat ini ada dua peluncur THAAD yang beroperasi di sana, sementara empat lainnya siap untuk ditempatkan," ucapnya.

"Empat unit THAAD lainnya akan segera dikerahkan melalui konsultasi Korsel-AS untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korut," tukasnya.



Credit  sindonews.com





Korsel Gelar Simulasi Serang Situs Nuklir Korut


Korsel Gelar Simulasi Serang Situs Nuklir Korut 
Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer. (Defense Ministry/Yonhap/via Reuters)



Jakarta, CB -- Korea Selatan menggelar latihan simulasi serangan ke situs uji coba nuklir Korea Utara pada Senin (4/9), sehari setelah Pyongyang mengklaim berhasil meledakkan bom hidrogen.

Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.

Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.

Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut.

Kepada Jeong, Dunford berjanji akan sepenuhnya bekerja sama dengan militer Korsel untuk mengambil tindakan militer sesegera mungkin demi membungkam ambisi nuklir dan rudal Pyongyang.

Menhan AS, James Mattis, bahkan telah bersumpah akan memberikan respons militer besar-besaran terhadap setiap ancaman Korut terhadap negara dan sekutu Washington lainnya.



Credit  cnnindonesia.com







Korut Diduga Bersiap Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua


Korut Diduga Bersiap Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua 
Ilustrasi ICBM Korut. (KCNA via Reuters)


Jakarta, CB -- Korea Utara dilaporkan tengah mempersiapkan peluncuran peluru kendali yang bisa jadi merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).

“Kami terus melihat ada pertanda kemungkinan peluncuran rudal balistik. Kami juga memperkirakan Kourt dapat menembakkan rudal balistik antarbenua,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, Chang Kyung-soo, sebagaimana dilansir The Independent.

Chang melaporkan hal ini di hadapan parlemen. Dalam sesi tersebut, parlemen meminta keterangan pemerintah Korsel mengenai sejumlah isu terkait uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Minggu (3/9).

Peledakan bom hidrogen Korut itu disebut-sebut sebagai uji coba nuklir terbesar yang dilakukan Pyongyang. Berselang sehari, Korsel pun melakukan latihan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Korut.

Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.

Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.

Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut. 





Credit  cnnindonesia.com










Waspada Ancaman Korut, Korsel Didesak Bangun Senjata Nuklir



Waspada Ancaman Korut, Korsel Didesak Bangun Senjata Nuklir 
Ilustrasi senjata nuklir. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)


Jakarta, CB -- Sejumlah media Korea Selatan mendesak pemerintah untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri setelah Korea Utara kembali meluncurkan provokasi terbarunya dengan meledakkan bom hidrogen pada Minggu (3/9).

Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran jika pakta pertahanan antara Korsel dan Amerika Serikat selama ini tidak cukup melindungi Negeri Ginseng tersebut dari ancaman nuklir dan rudal Pyongyang.

"Ancaman senjata nuklir sedang bergejolak di atas negara kita. Karena itu, kita tidak bisa selalu mengandalkan payung nuklir AS dan tidak sama sekali melakukan pencegahan lainnya," bunyi editorial koran Donga Ilbo seperti dikutip AFP, Senin (4/9).

Di bawah kesepakatan 1974 bersama AS, Korsel tidak diperkenankan membangun senjata nuklir sendiri. Sebagai gantinya, Washington menawarkan Seoul payung nuklir.

Dengan payung nuklir tersebut, AS bisa menggunakan senjata nuklirnya untuk menangkal setiap ancaman yang menargetkan Korsel.

Selama perang Korea bergulir pada 1950-1953 lalu, Washington pernah menempatkan sejumlah senjata nuklirnya di Korsel, yang kemudian ditarik kembali pada 1991. Saat itu, Seoul dan Pyongyang sepakat membebaskan Semenanjung Korea dari senjata nuklir.

Namun, menurut Donga Ilbo, pakta tersebut sudah tidak berlaku lagi karena Pyongyang telah melanggar kesepakatan itu dengan terus mengembangkan program rudal dan nuklirnya.

"Tidak ada alasan bagi kita untuk terus bertumpu pada kesepakatan itu ketika hanya menjadikan 'perlucutan senjata nuklir Korsel' bukan 'perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea,'" tulis Donga Ilbo.

Koran itu juga mendorong Presiden Moon Jae-in untuk tidak bimbang menempatkan kembali senjata nuklir taktis AS meski aksi tersebut bisa memicu amarah Korut.




Credit  cnnindonesia.com







Tutupi Pembantaian, Warga Sipil Myanmar Bakar Jasad Rohingya


Tutupi Pembantaian, Warga Sipil Myanmar Bakar Jasad Rohingya 
Tentara dan warga sipil Myanmar dilaporkan kerap membakar jasad Rohingya untuk menutupi pembunuhan massal terhadap etnis minoritas Muslim itu. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)



Jakarta, CB -- Tentara dan warga sipil Myanmar dilaporkan kerap membakar jasad Rohingya untuk menutupi pembunuhan massal terhadap etnis minoritas Muslim tersebut.

Hal ini terungkap dalam laporan Proyek Arakan, lembaga yang memantau kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar. Hingga saat ini, lembaga itu mengklaim sudah menemukan setidaknya 130 kasus.

Direktur Proyek Arakan, Chris Lewa, mengatakan bahwa awalnya, aparat keamanan akan mengepung desa-desa Rohingya dan menembak mereka secara membabi buta.

"Yang kami temukan, sekarang ini, setelah pembunuhan itu, militer dan warga sipil lain mengumpulkan dan membakar jasad-jasad itu agar tidak ada bukti," ujar Lewa kepada Independent.

Proyek Arakan memastikan, praktik ini masih terus terjadi di Myanmar, meski pun mereka belum mewawancarai korban selamat yang diduga sudah kabur ke Bangladesh.

Di perbatasan Bangladesh sendiri kini diperkirakan ada 73 ribu orang Rohingya yang berupaya masuk ke negara itu sejak bentrokan terakhir pecah pada 25 Agustus lalu.

Bentrokan antara militer Myanmar ini bermula ketika kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat Arakan Rohingya (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer di Rakhine.

ARSA sudah melancarkan serangkaian aksi sejak tahun lalu untuk menuntut perlakuan adil terhadap Rohingya. Kaum minoritas tersebut memang kerap menjadi korban kekerasan dan diskriminasi, bahkan tidak pernah diberi kewarganegaraan.

Bentrokan terakhir ini kembali membuat mata internasional tertuju ke Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun turut angkat bicara dan meminta pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian terhadap Rohingya.




Credit  cnnindonesia.com






Menlu RI Desak Suu Kyi Tak Pakai Kekerasan di Rakhine


Menlu RI Desak Suu Kyi Tak Pakai Kekerasan di Rakhine 
Desakan disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, di Naypyidaw pada Senin (4/9). (Dok. Kementerian Luar Negeri RI)


Jakarta, CB -- Indonesia mendesak Myanmar untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine, pusat bentrokan antara aparat keamanan dan etnis minoritas Rohingya.

Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, di Naypyidaw pada Senin (4/9).

"Kami meminta seluruh pihak di Myanmar menahan diri dan menghindari penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan situasi di Rakhine," tutur Retno melalui sambungan telepon kepada CNN Indonesia TV usai bertemu dengan Suu Kyi.

Dalam pertemuan itu, Retno mengatakan, Indonesia juga mengusulkan empat formula lain untuk merespons konflik berkepanjangan di Rakhine. 


Pertama, Indonesia mendorong Myanmar untuk segera memulihkan stabilitas dan keamanan di Rakhine. Kedua, Jakarta meminta otoritas Myanmar melindungi seluruh warganya tanpa memandang ras dan agama.

Selain itu, Retno mengatakan, Indonesia juga meminta Myanmar membuka akses kemanusiaan ke Rakhine bagi sejumlah negara dan organisasi internasional, termasuk Indonesia dan ASEAN.

Akses ini, tuturnya, sangat penting guna menyalurkan bantuan bagi warga terdampak konflik di Rakhine.

"Pembahasan akses kemanusiaan memakan waktu cukup panjang. Kami meminta usulan Indonesia soal pembukaan akses kemanusiaan bagi ASEAN dan sejumlah organisasi internasional seperti palang merah dipenuhi Myanmar," kata Retno.

Terakhir, paparnya, Indonesia juga meminta Myanmar segera melaksanakan seluruh rekomendasi Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Rakhine, Kofi Annan, yang telah dikeluarkan sekitar Maret lalu.



Credit  cnnindonesia.com







AS sebut Korea Utara mengemis-ngemis perang


AS sebut Korea Utara mengemis-ngemis perang
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley berbicara dalam sebuah pertemuan oleh Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara di markas besar PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (29/8/2017). (REUTERS/Andrew Kelly )


PBB (CB) - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang mengemis-ngemis perang. Oleh karena itu Haley mendesak 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan sanksi sekeras mungkin untuk mencegah keinginan Kim Jong-un itu.

"Perang bukan hal yang diinginkan Amerika Serikat. Kami sedang tak ingin perang. Tetapi kesabaran negara kami ada batasnya. Kami akan melindungi sekutu-sekutu dan wilayah kami," kata Haley seperti dikutip Reuters.

"Amerika Serikat akan menganggap semua negara yang menjalin bisnis dengan Korea Utara sebagai negara yang memberikan bantuan kepada hasrat nuklir mereka yang sembrono dan berbahaya," kata Haley.

Haley menyatakan AS akan membagikan resolusi baru Dewan Keamanan menyangkut Korea Utara pekan ini dan ingin pemungutan suara digelar Senin pekan depan.

Sebaliknya China yang merupakan mitra dagang utama Korea Utara, dan Rusia, menyerukan resolusi damai untuk krisis Korea Utara ini.

"Sanksi saja tidak akan membantu mengatasi masalah ini," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia seperti dikutip Reuters.

Korea Utara sudah dikenai sanksi PBB sejak 2006 menyangkut program peluru kendali balistik dan nuklirnya. 




Credit  antaranews.com



Merkel dan Trump kompak ingin sanksi lebih keras kepada Korut


Merkel dan Trump kompak ingin sanksi lebih keras kepada Korut
Kanselir Jerman Angela Merkel bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (17/3/2017). (Reuters)


Berlin (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump  mengutuk uji coba senjata nuklir Korea Utara dan mendesak PBB secepatnya menyepakati sanksi yang lebih keras kepada Pyongyang.

"Keduanya sepakat bahwa uji coba bom hidrogen diartikan sebagai eskalasi baru tak bisa diterima oleh rezim Korea Utara," kata juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert seperti dikutip Reuters.

"Kanselir Jerman dan Presiden Amerika mengutarakan pandangan bahwa komunitas internasional harus terus meluaskan tekanan kepada rezim Korea Utara dan bahwa Dewan Keamanan PBB mesti secepatnya mengadopsi sanksi yang lebih jauh dan lebih ketat," sambung Seibert.

Merkel berkata kepadaTrump bahwa Jerman akan mendorong sanksi yang lebih keras kepada Korea Utara lewat Uni Eropa, kata Seibert.

Dia menambahkan, "Tujuannya adalah mencegah Korea Utara tidak melakukan pelanggaran hukum internasional dan untuk mencapai solusi damai demi konflik ini."




Credit  antaranews.com








Malala Yousafzai kritik Aung San Suu Kyi soal krisis Rohingya


Malala Yousafzai kritik Aung San Suu Kyi soal krisis Rohingya
Malala Yousafzai. (REUTERS/Hoda Emam )
Dunia menunggu dan muslim Rohingya juga menunggu,

Jakarta (CB) - Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai bergabung dengan para aktivis HAM untuk mengkritik pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengenai perlakuan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar.

Sudah sekitar 73.000 warga Rohingya menyeberangi Bangladesh dari Myanmar sejak operasi militer besar-besaran Myanmar menyusul serangan terkoordinasi Rohingya ke pos-pos keamanan 25 Agustus lalu.

Perlakuan brutal terhadap Rohingya sudah lama terjadi di Myanmar sampai-sampai mereka disebut sebagai kelompok minoritas paling menderita di Bumi.

Malala yang aktivis pendidikan asal Pakistan dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu tumpah ke Twitter untuk mengkritik Aung San Suu Kyi yang seperti dirinya adalah juga peraih Nobel Perdamaian.

"Selama beberapa tahun terakhir ini, saya sudah berulang kali mengutuk perlakuan tragis dan memalukan ini. Saya masih menunggu rekan saya sesama peraih Nobel Aung San Suu Kyi untuk berbuat yang sama. Dunia menunggu dan muslim Rohingya juga menunggu," kata Malala dalam laman National Public Radio.

Malala juga menyeru Myanmar untuk "menghentikan kekerasan" dan mendesak negara-negara lain untuk menampung pengungsi Rohingya dan memberinya makanan.

Desember tahun lalu, Malala turut menandatangani sebuah surat bersama para peraih Nobel lainnya yang menyerukan "komunitas internasional untuk berbicara lebih lantang karena tragedi kemanusiaan yang memuncak menjadi pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan tengah terjadi di Myanmar."



Credit  antaranews.com






Menlu Retno bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar


Menlu Retno bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menunjukkan gambar tampak depan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar. (ANTARA News/ Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)


Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemua Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan bahwa penurunan ketegangan di Rakhine State harus menjadi prioritas pemerintah Myanmar.

"Upaya untuk de-eskalasi situasi di Rakhine State harus menjadi prioritas utama bagi otoritas keamanan di Myanmar," kata Menlu RI, Retno Marsudi dalam pertemuan tersebut di Naypyidaw, Myanmar, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Pertemuan Menlu Retno dengan Jenderal Hlaing berlangsung lebih dari satu jam. Pertemuan tersebut merupakan agenda pertama dari rangkaian Pertemuan Menlu RI dengan otoritas Myanmar guna membahas krisis keamanan dan kemanusiaan yang kembali melanda Rakhine State.

Menlu RI menekankan bahwa Indonesia dan dunia internasional sangat mengkhawatirkan perkembangan situasi di Rakhine State. Kekerasan yang terjadi di Rakhine telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang memakan banyak korban meninggal, luka-luka dan kehilangan tempat tinggal.

"Otoritas keamanan Myanmar perlu segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat Muslim, ujar Menlu Retno.

Dalam pertemuan itu, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar U Min Aung Hlaing menyampaikan perkembangan situasi keamanan di bagian utara Rakhine State. Dia menyampaikan bahwa otoritas keamanan Myanmar terus berupaya untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine State.

Menanggapi hal itu, Menlu RI mengharapkan agar otoritas keamanan Myanmar dapat segera mengembalikan keamanan dan stabilitas di Rakhine State.

Menlu Retno menekankan bahwa keamanan dan stabilitas di Rakhine state sangat diperlukan agar bantuan kemanusiaan dan proses rehabilitasi serta pembangunan inklusif yang selama ini berlangsung dapat kembali dilanjutkan, termasuk upaya pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya pembangunan inklusif dan rehabilitasi kondisi di Rakhine state, antara lain pembangunan rumah sakit di Marauk U; program bantuan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi; dan peningkatan kapasitas termasuk oleh Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).

"Para LSM Indonesia telah lama bekerja sama dengan Pemerintah dan LSM Myanmar dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, bantuan pembangunan jangka menengah dan panjang," tutur Menlu RI.

Lebih lanjut, Menlu Retno menekankan agar akses bantuan kemanusiaan untuk mengatasi krisis kemanusiaan saat ini dapat segera dibuka, khususnya bagi LSM Indonesia yang berniat membantu kemanusiaan dapat diberikan.

"Indonesia telah siap untuk segera membantu Myanmar dalam memberikan bantuan kemanusiaan, kita menunggu akses untuk dibuka," lanjut Menlu Retno.





Credit  antaranews.com










Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa


Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa
Kanselir Jerman Angela Merkel dari Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) (Mediengruppe RTL Deutschland (MG RTL D)/Handout via REUTERS)


Berlin (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu waktu setempat mengatakan dirinya akan berupaya menghentikan perundingan masuknya Turki menjadi anggota Uni Eropa.

Pedapat yang disampaikan dalam debat menjelang pemilihan umum Jerman itu merupakan perubahan sikap Merkel terhadap kemungkinan masuknya Ankara ke blok Eropa.

"Faktanya jelas bahwa Turki tidak seharusnya menjadi anggata dari Uni Eropa," kata Merkel yang saat itu harus menghadapi debat dengan penantang dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Martin Schulz.

"Saya akan berbicara dengan para pemimpin negara anggota, untuk melihat apakah kami bisa bersama-sama mengakhiri perundingan aksesi ini," kata Merkel.

Komentar Merkel nampaknya akan semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sama-sama menjadi anggota NATO tersebut.

Hubungan Turki dan Jerman mulai memanas sejak Presiden Tayyip Erdogan menangkapi para musuh politiknya usai terjadinya kudeta gagal pada Juli tahun lalu.

Hingga kini belum ada respons dari Turki yang tengah menjalani liburan panjang nasional Idul Adha.

Merkel mengutarakan pendapat itu setelah Schulz juga mengatakan hal yang sama jika dia terpilih sebagai kanselir dalam pemilihan umum nasional yang akan digelar pada 24 September 2017.

"Jika saya menjadi kanselir Jerman, jika rakyat di negara ini memberikan saya mandat itu, maka saya akan mengusulkan kepada Dewan Eropa untuk mengakhiri perundingan keanggotaan dengan Turki," kata Schulz.

"Saya tidak tahu apakah negara-negara anggota Uni Eropa lain akan menyetujui hal ini. Namun saya akan memperjuangkannya," kata dia.

Sebelumnya Merkel sendiri menentang usulan tersebut, karena menilainya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena akan memperburuk hubungan dengan Turki pada saat ada beberapa warga Jerman yang ditahan oleh Ankara.

Sebanyak 12 warga Jerman kini ditahan di Turki karena alasan politis. Empat di antara mereka mempunyai status kewarganegaraan ganda.

"Saya tidak berniat untuk memutus hubungan diplomatik dengan Turki hanya karena kita tengah menjalani masa kampanye pemilu dan ingin menunjukkan siapa yang paling tegas," kata dia.

Namun setelah moderator mulai berpindah ke topik lain dan menanyai kedua kandidat terkait Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Merkel kembali ke persoalan Turki dan secara mengejutkan menyampaikan persoalan negosiasi keanggotaan di Uni Eropa.

Partai asal Merkel, Uni Demokrasi Kristen (CDU), sudah sejak lama menentang keanggotaan Turki di Uni Eropa.

Perundingan itu sendiri kini tengah mengalami kebuntuan pada saat pemimpin Uni Eropa terus menghujani Erdogan dengan kritik.





Credit  antaranews.com





Habis Harvey terbitlah Irma, Puerto Rico pun dalam keadaan darurat


Habis Harvey terbitlah Irma, Puerto Rico pun dalam keadaan darurat
Badai Irma (NASA)


Jakarta (CB) - Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello, Senin waktu AS, mengumumkan keadaan darurat dan mengaktifkan Garda Nasional sebagai persiapan menghadapi datangnya Badai Irma yang merupakan badai berbahaya Kategori 3.

Badai Irma yang diprakirakan menguat Selasa malam waktu setempat untuk menerjang wilayah AS, Rabu, kata Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) seperti dikutip Reuters.

"Meskipun Puerto Rico menghadapi tantangan ekonomi, sudah disetujui anggaran sebesar 15 juta dolar AS untuk dana darurat," kata Rosello.

Pulau berpenghuni 3,4 juta orang itu memiliki 456 penampungan darurat yang bisa menampung 62.100 orang.

Untuk membantu warga bersiap menghadapi gelombang itu, pemerintah Puerto Rico telah menyiapkan bantuan sembako, obat-obatan, dan listrik.

Kategori 3 dalam Skala Lima Tingkat Saffir-Simpson mengartikan kecepatan angin 178-208 km per jam yang dampaknya meluluhlantakkan, termasuk mencabut akar pohon, mengganggu pasokan air dan listrik, serta merusakkan bangunan.

Gelombang ini merupakan badai paling kuat kedua yang menerjang AS dalam beberapa pekan terakhir.

Warga negara bagian Texas dan Louisiana masih terpukul oleh dampak hebat Badai Harvey yang menerjang Texas sebagai badai Kategori 4  pada 25 Agustus untuk memicu hujan deras, menghancurkan rumah-rumah dan kegiatan usaha.

Badai Irma juga mengancam Karibia, Florida dan Pantai Timur AS, demikian Reuters.





Credit  antaranews.com




Setelah Harvey, AS khawatir Badai Irma


Setelah Harvey, AS khawatir Badai Irma
Seorang pengungsi diselamatkan helikopter Penjaga Pantai dari banjir akibat Badai Tropis Harvey di Beaumont, Texas, Amerika Serikat, Rabu (30/8/2017). (U.S. Coast Guard/Petty Officer 3rd Class Brandon Giles/Handout via REUTERS )


Washington (CB) – Hampir sepekan setelah Badai Harvey melanda wilayah luas di Teluk Amerika Serikat (AS), warga di Pantai Timur AS waspada untuk Badai Irma pada Minggu (3/9).

Untuk saat ini, kekhawatiran tersebut baru spekulasi karena badai Kategori 3 itu masih berada jauh di Atlantik, seperti dikutip dari AFP.

Rutenya, menurut perkiraan Weather Channel, "masih tidak pasti dan sulit."

Beberapa ahli cuaca memperkirakan bahwa sebuah pergerakan ke utara bisa mengenai wilayah mid-Atlantik yang padat penduduk di Pantai Timur.

Pusat Badai Nasional AS (NHC), dalam sebuah peringatan yang dikeluarkan pada pukul 11.00 pagi, mengatakan bahwa badai itu membawa angin dengan kecepatan maksimal 185 kilometer per jam), dapat menguat dalam 48 jam berikutnya.

Peringatan tersebut dikeluarkan bagi orang-orang di Kepulauan Leeward -- terletak di tempat Karibia
timur laut bertemu dengan Atlantik barat -- untuk "memantau kemajuan Irma," menambahkan bahwa
bagian dari kepulauan itu mungkin dilanda topan atau badai tropis pada malam hari.

Kepulauan tersebut, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Society, berpenduduk lebih dari 30.000 orang.




Credit  antaranews.com









Senin, 04 September 2017

Astronot AS ini mendarat ke bumi setelah 655 hari


Astronot AS ini mendarat ke bumi setelah 655 hari


CB - Astronot NASA, Peggy Whitson, dan dua kru lainnya, mendarat di Kazakhstan pada Sabtu (2/9) lalu setelah menghabiskan 655 hari di orbit.
Whitson, 57, mengakhiri masa tinggal lebih dari sembilan bulan di Insternational Space Station, rekor terlama di Amerika Serikat, yang mengangkasa 400 kilometer di atas bumi.
"Saya merasa luar biasa. Saya suka bekerja di atas sini, salah satu pekerjaan paling menyenangkan yang pernah saya jalani," kata Whitson dalam sebuah sesi wawancara di pesawat, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/9).
Selama misi ketiganya di stasiun tersebut, Whitson menghabiskan banyak waktu untuk bereksperimen, termasuk studi tentang kanker jaringan paru dan sel tulang.
Dia juga melakukan empat spacewalk (aktivitas di luar pesawat antariksa), sebelumnya ia sudah mencatat enam spacewalk, membuatnya menorehkan rekor terbanyak spacewalk yang dilakukan perempuan.
Dua kru yang dikirim bersama Whitson pada November lalu kembali ke bumi tiga bulan lalu. Ia tetap berada di sana demi mengisi kekosongan karena Rusia mengurangi staf mereka dari tiga menjadi dua kosmonot.
Whitson kembali ke bumi bersama Jack Fisher dari NASA dan kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin, yang berada di stasiun sejak Juni.
April lalu, Whitson memecahkan rekor di AS tinggal di luar angkasa selama 534 hari. 
Sejauh ini, hanya tujuh kosmonot Rusia yang tinggal lebih lama, salah satunya adalah Gennady Padalka, yang memegang rekor untuk 878 hari di orbit.
Peggy Whitson menjadi astronot sejak 1996, perempuan pertama yang memberi komando di stasiun luar angkasa dan juga perempuan non-pilot pertama yang menjabat sebagai kepala di Corps Astronot NASA.

Ia tumbuh besar di Iowa, mendapat inspirasi dari program Apollo yang mendaratkan manusia ke bulan. Ia mantap ingin terbang ke luar angkasa ketika mengetahui ada perempuan yang menjadi astronot.




Credit  KONTAN.CO.ID




Korut, tetangga sekaligus mimpi buruk bagi China




CB - Pada Minggu (3/9) kemarin, ketenangan di kota kecil Yanji, China, terusik. Tanah tempat warga berpijak, bergoyang. Wilayah China yang penduduknya berbahasa Korea ini memang berbatasan dengan Korea Utara (Korut).
Tak lama setelah kejadian, para blogger langsung mem-posting sejumlah foto dan video di media sosial yang menggambarkan getaran yang dialami warga di kawasan ini.
Yang mereka tidak ketahui adalah gempa bumi tersebut bukan kejadian alami, melainkan buatan.
Tak jauh dari sana, pemerintah di Pyongyang langsung mengumumkan suksesnya ujicoba bom hidrogen.
Waktu pelaksanaan ujicoba ini bak tamparan keras ke wajah Beijing.
Padahal, selang beberapa jam setelah dilakukan ujicoba nuklir bawah tanah, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk mengeluarkan pernyataan sebagai kepala negara yang menjadi tuan rumah pertemuan BRICS. China akan menerima delegasi dari Brazil, Rusia, India, dan Afrika Utara ke Xiamen.
Hal ini cukup jelas bahwa Korut tidak mempertimbangkan waktu pelaksanaan ujicoba nuklir mereka dan memilih hari yang sama di mana China menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik utama dunia. Korut juga tampak tidak khawatir kalau-kalau aksinya itu akan menyinggung China.
Dan, lebih jauh lagi, ujicoba senjata ini "secara kebetulan" sekarang mulai meningkat ketika berhadapan dengan Xi Jinping.
Sebelumnya pada Maret, sesaat sebelum pimpinan China bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson di Beijing, Korut mengumumkan kesuksesan ujicoba mesin roket tipe terbaru mereka.
Kemudian pada Mei, Presiden Xi tengah bersiap untuk membuka forum 'The One Belt One Road'. Puluhan pimpinan negara telah bertandang ke ibukota China untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan infrastruktur transportasi di seputar inisiatif kebijakan luar negeri China yang menonjol.
Tak lama setelah itu, wuuusssssss!!
Korut kembali melakukan ujicoba rudal untuk mencuri perhatian bahkan sebelum pertemuan itu sempat berlangsung.
Nah, ujicoba bom hidrogen menjelang pertemuan BRICS sangatlah luar biasa. Xi Jinping tampak tidak senang dengan kejadian ini.
Sebaliknya, warga Korut akan sangat marah dengan tingkah sekutu Perang Dingin mereka. China tidak hanya mendukung sanksi terhadap mereka di Dewan Keamanan PBB. Sebagai mitra dagang utama rezim yang terisolasi, China juga menjadi pelaksana utama atas pemberlakuan sanksi ini, dengan mengembalikan kembali pengiriman batubara dan sejenisnya.
Langkah China
Di luar semua itu, para pengamat juga mengetahui bahwa jika memang China menginginkannya, Beijing dapat memberikan hukuman ekonomi kepada Korut. Menjelang datangnya musim dingin, China dapat membekukan suplai minyak dan gas.
Kemudian, ada juga perbankan.
Korut diyakini melakukan bisnis pencucian uang melalui lembaga keuangan China. Berbagai bisnis terdepan telah didirikan untuk memfasilitasi aliran uang dan produk masuk dan keluar Korut dengan bantuan badan-badan ini. Pemerintah China pasti mengetahui hal ini dan mereka dapat menarik dukungannya besok jika mereka menginginkannya.
Namun mereka tidak melakukan apapun karena satu alasan.
Pemerintah China tidak menyukai instabilitas regional yang diciptakan oleh pengujian nuklir negara tetangga mereka. Beijing juga mencemaskan hal yang lebih besar lagi yang mungkin terjadi.
China cemas, dengan jatuhnya rezim Kim Jong Un di Pyongyang, hal itu akan memicu bersatunya warga di Semenanjung Korea yang didominasi oleh Selatan. Hal ini dapat mendorong tentara militer AS berada di perbatasan dalam jarak dekat dari Yanji.
Menteri Lingkungan Hidup China juga telah mengumumkan bahwa mereka telah memulai pengujian radiasi darurat di kawasan perbatasan. Ketidaksenangan China akan memuncak jika ternyata wilayah mereka terkontaminasi.

Langkah apa lagi yang akan dilakukan China selanjutnya? Kita tunggu saja.




Credit  kontan.co.id







Selesai Diperbaiki, Rusia Serahkan Dua Helikopter Tempur Mi-35P Indonesia


Delegasi dari Indonesia telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan.

Helicóptero Mi-35 . Fuente: ITAR-TASS
Rusia akhirnya selesai memperbaiki Helikopter Mi-35P milik TNI. Sumber: ITAR-TASS


Perusahaan induk Russian Helicopters menyerahkan dua helikopter tempur Mi-35P kepada Indonesia setelah melakukan perbaikan besar-besaran. Hal ini disampaikan perwakilan perusahaan tersebut dalam jumpa pers pada Rabu (30/8), sebagaimana dilansir RIA Novosti.
Kontrak untuk perombakan mesin helikopter ini ditandatangani pada September 2016 lalu.
“Delegasi dari Indonesia telah mengunjungi Pabrik Perbaikan Aviasi (ARF) 150 untuk mengambil dua helikopter Mi-35P. Mereka juga telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan,” kata perwakilan dari perusahaan tersebut.

Spesifikasi teknis Mi-35P milik Indonesia

  • Kru: 2 orang (pilot, perwira senjata)
  • Kapasitas angkut: 8 personel tempur bersenjata lengkap
  • Panjang: 17,5 meter
  • Lebar: 6,5 meter
  • Tinggi: 6,5 meter
  • Diameter rotor utama: 17,3 meter
  • Mesin: 2 buah Isotov  TV3-117 yang masing-masing berdaya 2.200 hp
  • Kecepatan maksimum: 335 kilometer/jam
  • Daya jangkau maksimum: 405 kilometer
  • Ketinggian terbang maksimum: 4.500 meter


Helikopter tempur Mi-35P pertama dipasok ke Indonesia pada September 2003. Tiga helikopter tambahan kemudian dipasok pada September 2010.
Helikopter ini merupakan pengembangan dari helikopter tempur legendaris Rusia Mi-24 Hind yang mulai diproduksi di era 1970-an. Sedikit berbeda dengan helikopter tempur Barat yang memisahkan fungsi penyerang dan penyerbu, Mi-35P merupakan helikopter serang yang dilengkapi kemampuan mengangkut pasukan meskipun dalam jumlah terbatas, yakni delapan personel infanteri tempur bersenjata lengkap.
Sebagai helikopter penyerang, Mi-35P milik Indonesia dilengkapi dengan roket S-8 kaliber 80 mm, pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang hendak menyerbu, meriam GSh-30 berkaliber 30 mm, serta rudal antitank 9M120 Ataka yang mampu menghantam beragam target mulai dari tank hingga panser musuh dari jarak delapan kilometer. Rudal ini sulit dikecoh oleh gangguan radio-elektronik, sehingga memiliki tingkat akurasi tinggi.




Credit  indonesia.rbth.com








Tsar Bomba, Raja Bom yang Hasilkan Ledakan Nuklir Terdahsyat



Tsar Bomba, Raja Bom yang Hasilkan Ledakan Nuklir Terdahsyat
Uji nuklir pertama dilakukan AS di padang pasir New Meksiko pada 1945. (AFP)


Pyongyang - Bom hidrogen yang diledakkan Korea Utara di bawah tanah, Minggu (03/09), diduga sebagai ledakan nuklir terbesar sejauh ini.
Sebagian orang memperkirakan besarnya 100 kiloton, atau lima kali lebih besar dibandingkan Fat Boy, bom yang dijatuhkan di Nagasaki oleh Amerika Serikat pada 1945 dan menewaskan 70.000 orang secara langsung.

Namun kekuatan ini tak seberapa dibandingkan dengan ledakan Tsar Bomba -Raja Bom- yang dijatuhkan Uni Soviet pada 1961 di puncak perlombaan senjata nuklir.
Bom hidrogen itu memiliki kekuatan 50.000 kiloton atau 50 megaton.
Sejumlah laporan menyebutkan Tsar Bomba menghancurkan semua gedung dalam jarak 55 km di tempat ledakan di Sukhoy Nos, di kawasan Arktika Novaya Zemlya.


Gedung-gedung hancur dan kaca jendela gedung yang berjarak ratusan kilometer hancur. Sejumlah laporan menyebutkan jendela-jendela di Finlandia dan Norwegia juga pecah dan getaran gelombang akibat ledakan itu mengitari bumi tiga kali.
Bom ini memang besar dengan berat 27 ton, panjang 8 meter dan diterjunkan dengan parasut dari pesawat berawak. Awak pesawat disebutkan selamat walaupun sulit dipastikan.
AS negara yang gunakan nuklir pada perang
Bom besar ini diketahui kemudian lebih kuat dan dirancang dengan ledakan sebesar 100 megaton namun diturunkan untuk mencegah dampak nuklir yang mempengaruhi lebih banyak orang.
peta rusia
BBC

Uni Soviet melakukan beberapa kali uji coba senjata nuklir besar pada tahun 1960-an di Novaya Zemlya dengan kekuatan ledakan antara 20-24 megaton.
Namun lebih dari setengah dari 2.000 ledakan nuklir sejak dimulainya uji nuklir pada Juli 1945, dilakukan oleh Amerika Serikat, yang merupakan satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir dalam perang.
Pada November 1952, Amerika meledakkan bom hidrogen -senjata nuklir yang jauh lebih kuat dibandingkan bom atom. Dengan nama sandi Ivy Mike, senjata seberat 82 ton ini diledakkan di Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik.
bom hidrogen AS
Bom hidrogen AS pada 1952. (AFP)

Kekuatan ledakannya 10 megaton dan tayangan arsip menunjukkan para pengamat menyaksikannya dari kapal militer yang berjarak sekitar 50 km.
Harold Agnew, pakar fisika dan tokoh program nuklir AS, berada di kapal itu dan mengatakan, "Sesuatu yang tak pernah saya lupa adalah panas. Bukan ledakan... panasnya tetap dirasakan, terus dan terus. Pengalaman yang cukup menakutkan."
kepulauan Marshall
Beton penutup di Pulau Runit, Kepulauan Marshall, tempat dilakukannya tes senjata nuklir berulang kali. (AFP)

Kepulan asap akibat ledakan dengan ketinggian 50 km dan luas 100 km dan menghancurkan total pulau Elugelab.
Namun senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan AS adalah Castle Bravo pada 1954 di pulau karang Bikii di Kepulauan Marshall.
uji nuklir AS
Uji nuklir pada 1956, salah satu yang dilakukan di Pulau Karang Bikini pada tahun 1950an. (Science Photo Library)

Castle Bravo paling diingat karena dampaknya yang tidak diperkirakan sebelumnya. Awalnya ledakannya diperkirakan sekitar 5.000 kiloton namun para ilmuwan salah hitung dan getarannya tiga kali lipat lebih kuat.
Kepulan akibat ledakan ini lebih dari tujuh kilometer luasnya dan radiasinya menyebar 11.000 kilometer persegi.
Penduduk di seputar diungsikan dan banyak yang tak pernah kembali karena dampaknya lebih luas dari yang diperkirakan.
Pada hari-hari berikutnya, ratusan orang di seputar pulau karang terkena dampak radiasi, termasuk awak kapal ikan Jepang.
Pada 1997, Badan Atom International mengatakan Pulau Karang Bikini 'tak boleh dihuni lagi karena kondisi radiologi yang terjadi'.




Credit  detik.com









Misteri Antariksa: 3 Planet Mirip Bumi Layak Huni



Temukan Bintang dengan 7 Planet Mirip Bumi. www.gamespot.com
Temukan Bintang dengan 7 Planet Mirip Bumi. www.gamespot.com.

CB, California - Ilmuwan kembali menguak misteri antariksa. Tiga di antara tujuh planet di luar tata surya (eksoplanet) yang mengorbit pada bintang Trappist-1 yang ditemukan pada Maret 2017 layak huni lantaran memiliki kandungan gas hidrogen pada astmosfer dan air.

Ketujuh planet tersebut adalah Trappist-1 b, c, d, e, f, g, dan h. Tiga planet yang memiliki bumi ialah planet Trappist-1 e, f, dan g. Bahkan, menurut studi yang dilakukan oleh tim dari University of Birmingham itu, jumlah airnya sama dengan bumi.

"Dan mungkin saja kandungan airnya akan bertahan dalam jangka waktu hingga miliaran tahun," kata Amaury Triaud, peneliti astrofisika yang menjadi anggota studi, seperti dikutip dari laman kampus mereka, 3 September 2017.



Triaud menjelaskan, ketujuh planet ini berada di zona goldilocks alias berada di posisi yang memungkinkan suhu planet tidak terlalu panas atau dingin. Dampaknya, gas hidrogen dari dalam planet yang dimuntahkan ke lapisan atmosfer bisa menghangatkan permukaan.


Namun, untuk sementara, Triaud dan tim belum bisa mengungkap berapa jumlah kandungan gas dan air tersebut hingga benar-benar bisa mendukung kehidupan.



Selain sistem Trappist-1, ada planet mirip bumi lain. Pada Juni 2017, misalnya, ditemukan 219 eksoplanet lain yang 10 di antaranya punya ciri khas mirip bumi. Dengan ditemukannya 219 planet tersebut, total ada 4.034 eksoplanet yang siap untuk diteliti.

"Penemuan ini semakin membuat kita bertanya, benarkah kita sendirian di alam semesta ini?" kata Susan Thompson, ilmuwan Teleskop Antariksa Kepler dari SETI Institute.





Credit  tempo.co





Ilmuwan Temukan Teks Bahasa yang Sudah Punah


Dari 200.000 koleksi buku langka yang terdapat di Long Room, terdapat salah satu salinan yang tersisa dari kejadian proklamasi Republik Irlandia pada 1961, Kitab Kells. Kitab Kells yang merupakan manuskrip kuno tersebut telah berusia lebih dari 1200 tahun. boredpanda.com
Dari 200.000 koleksi buku langka yang terdapat di Long Room, terdapat salah satu salinan yang tersisa dari kejadian proklamasi Republik Irlandia pada 1961, Kitab Kells. Kitab Kells yang merupakan manuskrip kuno tersebut telah berusia lebih dari 1200 tahun. boredpanda.com.

CB, California - Ilmuwan dari Early Manuscripts Electronic Library, Amerika Serikat, menemukan beberapa teks bahasa yang telah punah di Kapel Saint Catherine, Mesir. Seperti dilansir dari laman Ancient Origins, Ahad, 3 September 2017, teks-teks tersebut ditulis dalam bahasa Arab, Yunani, Ethiopia, Koptik, Armenia, dan Siriak.

Ada juga bahasa Kaukasia Albania yang ditemukan dari ukiran-ukiran terpisah. Juga, bahasa Aram Palestina Kristen yang punah setelah abad ke-12. Selain itu, teks berbahasa Latin yang belum terungkap isinya. Tulisan ini, menurut laman Sinai Palimpset Project, termasuk ke dalam golongan tulisan Latin awal.

Tim pula menemukan tiga teks medis dari era Yunani kuno yang isinya belum pernah diungkap. Salinan tulisan Hippocrates juga ditemukan bersamaan dengan teks medis tersebut.

"Naskah-naskah kuno ini ditemukan di dalam gua dekat Kapel pada Abad ke-20, tersembunyi di bawah teks lain," kata Michael Phelps, peneliti dari Early Manuscripts Electronic Library di California. Koleksi tersebut, menurut dia, tak kalah dengan koleksi perkamen dari punya Perpustakaan Vatikan.

Ribuan teks tersebut terungkap menggunakan metode pencitraan terbaru. Cara ini bisa mengungkap teks-teks yang terhapus dan tertimpa di atas teks lain, yakni menggunakan spektrum cahaya yang berbeda. "Teks yang terhapus itu meninggalkan sisa-sisa yang jelas jika diungkap dengan teknik yang tepat," ujar Phelps.


Kapel Saint Cahtherine dibangun antara 548-565 M. Kapel ini menjadi salah satu tujuan ziarah Kristen Ortodoks. Namun, ditutup untuk umum pada 2015 atas alasan keamanan. Kini, hanya biarawan dan yang ada di sana.

Kementerian Kepurbakalaan mengumumkan temuan teks tersebut diumumkan pada Agustus lalu. Laman berita The Independent menyebut temuan ini terungkap tepat waktu, mengingat ancaman serius dari ISIS atau kelompok ekstremis sejenis lainnya yang kerap menghancurkan situs sejarah




Credit  TEMPO.CO







Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan


Jakarta CB - Korea Selatan menggelar latihan militer dengan menembakan rudal Hyunmoo. Langkah ini diambil setelah Korut melakukan uji coba bom nuklir.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Korea Selatan menembakan rudal Hyunmoo dalam latihan militer, Senin (4/9). Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.

Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Misiil ini ditembakan ke laut timur. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Tampak api membakar area peluncuran rudal. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Latihan militer ini sebagai respon atas uji coba bom nuklir yang dilakukan Korea Utara. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.

Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Sebelumnya,  Korea Utara mengklaim telah sukses menggelar uji coba bom nuklir. Uji coba ini semakin mendekatkan tujuan Korea Utara untuk mencapai tujuannya terkait rudal balistik antarbenua. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.








Credit  detik.comn







Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut


Pyongyang CB - Bom Hidrogen Korea Utara (Korut) telah beberapa kali diuji coba dan diklaim sukses. Rencananya, bom itu akan diangkut oleh rudal ballistik antarbenua.
Foto 1 dari 6
Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut

Ini rudal Hwasong-14. Foto ini dirilis pada 4 Juli 2017. Namun tak diketahui tanggal uji coba rudal tersebut. Foto: Reuters


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Hwasong-14 ini termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Rudal ini bisa membawa bom hidrogen. Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Rudal ini sempat diuji coba pada 29 Agustus 2017 lalu. Uji coba rudal ini sempat membuat Jepang marah, karena jatuhnya di perairan dekat Laut Hokkaido. Foto: Reuters

Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Dunia tak berhenti mengecam manuver Korut menguji coba rudal dam bom nuklir. Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Ini bom hidrogen yang bisa digendong rudal Hwasong-14. Foto: KCNA via REUTERS









Credit  detik.com