Selasa, 05 September 2017

Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa


Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa
Kanselir Jerman Angela Merkel dari Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) (Mediengruppe RTL Deutschland (MG RTL D)/Handout via REUTERS)


Berlin (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu waktu setempat mengatakan dirinya akan berupaya menghentikan perundingan masuknya Turki menjadi anggota Uni Eropa.

Pedapat yang disampaikan dalam debat menjelang pemilihan umum Jerman itu merupakan perubahan sikap Merkel terhadap kemungkinan masuknya Ankara ke blok Eropa.

"Faktanya jelas bahwa Turki tidak seharusnya menjadi anggata dari Uni Eropa," kata Merkel yang saat itu harus menghadapi debat dengan penantang dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Martin Schulz.

"Saya akan berbicara dengan para pemimpin negara anggota, untuk melihat apakah kami bisa bersama-sama mengakhiri perundingan aksesi ini," kata Merkel.

Komentar Merkel nampaknya akan semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sama-sama menjadi anggota NATO tersebut.

Hubungan Turki dan Jerman mulai memanas sejak Presiden Tayyip Erdogan menangkapi para musuh politiknya usai terjadinya kudeta gagal pada Juli tahun lalu.

Hingga kini belum ada respons dari Turki yang tengah menjalani liburan panjang nasional Idul Adha.

Merkel mengutarakan pendapat itu setelah Schulz juga mengatakan hal yang sama jika dia terpilih sebagai kanselir dalam pemilihan umum nasional yang akan digelar pada 24 September 2017.

"Jika saya menjadi kanselir Jerman, jika rakyat di negara ini memberikan saya mandat itu, maka saya akan mengusulkan kepada Dewan Eropa untuk mengakhiri perundingan keanggotaan dengan Turki," kata Schulz.

"Saya tidak tahu apakah negara-negara anggota Uni Eropa lain akan menyetujui hal ini. Namun saya akan memperjuangkannya," kata dia.

Sebelumnya Merkel sendiri menentang usulan tersebut, karena menilainya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena akan memperburuk hubungan dengan Turki pada saat ada beberapa warga Jerman yang ditahan oleh Ankara.

Sebanyak 12 warga Jerman kini ditahan di Turki karena alasan politis. Empat di antara mereka mempunyai status kewarganegaraan ganda.

"Saya tidak berniat untuk memutus hubungan diplomatik dengan Turki hanya karena kita tengah menjalani masa kampanye pemilu dan ingin menunjukkan siapa yang paling tegas," kata dia.

Namun setelah moderator mulai berpindah ke topik lain dan menanyai kedua kandidat terkait Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Merkel kembali ke persoalan Turki dan secara mengejutkan menyampaikan persoalan negosiasi keanggotaan di Uni Eropa.

Partai asal Merkel, Uni Demokrasi Kristen (CDU), sudah sejak lama menentang keanggotaan Turki di Uni Eropa.

Perundingan itu sendiri kini tengah mengalami kebuntuan pada saat pemimpin Uni Eropa terus menghujani Erdogan dengan kritik.





Credit  antaranews.com