Senin, 04 September 2017

Selesai Diperbaiki, Rusia Serahkan Dua Helikopter Tempur Mi-35P Indonesia


Delegasi dari Indonesia telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan.

Helicóptero Mi-35 . Fuente: ITAR-TASS
Rusia akhirnya selesai memperbaiki Helikopter Mi-35P milik TNI. Sumber: ITAR-TASS


Perusahaan induk Russian Helicopters menyerahkan dua helikopter tempur Mi-35P kepada Indonesia setelah melakukan perbaikan besar-besaran. Hal ini disampaikan perwakilan perusahaan tersebut dalam jumpa pers pada Rabu (30/8), sebagaimana dilansir RIA Novosti.
Kontrak untuk perombakan mesin helikopter ini ditandatangani pada September 2016 lalu.
“Delegasi dari Indonesia telah mengunjungi Pabrik Perbaikan Aviasi (ARF) 150 untuk mengambil dua helikopter Mi-35P. Mereka juga telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan,” kata perwakilan dari perusahaan tersebut.

Spesifikasi teknis Mi-35P milik Indonesia

  • Kru: 2 orang (pilot, perwira senjata)
  • Kapasitas angkut: 8 personel tempur bersenjata lengkap
  • Panjang: 17,5 meter
  • Lebar: 6,5 meter
  • Tinggi: 6,5 meter
  • Diameter rotor utama: 17,3 meter
  • Mesin: 2 buah Isotov  TV3-117 yang masing-masing berdaya 2.200 hp
  • Kecepatan maksimum: 335 kilometer/jam
  • Daya jangkau maksimum: 405 kilometer
  • Ketinggian terbang maksimum: 4.500 meter


Helikopter tempur Mi-35P pertama dipasok ke Indonesia pada September 2003. Tiga helikopter tambahan kemudian dipasok pada September 2010.
Helikopter ini merupakan pengembangan dari helikopter tempur legendaris Rusia Mi-24 Hind yang mulai diproduksi di era 1970-an. Sedikit berbeda dengan helikopter tempur Barat yang memisahkan fungsi penyerang dan penyerbu, Mi-35P merupakan helikopter serang yang dilengkapi kemampuan mengangkut pasukan meskipun dalam jumlah terbatas, yakni delapan personel infanteri tempur bersenjata lengkap.
Sebagai helikopter penyerang, Mi-35P milik Indonesia dilengkapi dengan roket S-8 kaliber 80 mm, pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang hendak menyerbu, meriam GSh-30 berkaliber 30 mm, serta rudal antitank 9M120 Ataka yang mampu menghantam beragam target mulai dari tank hingga panser musuh dari jarak delapan kilometer. Rudal ini sulit dikecoh oleh gangguan radio-elektronik, sehingga memiliki tingkat akurasi tinggi.




Credit  indonesia.rbth.com