Selasa, 28 April 2015

Pemimpin ISIS Dikabarkan Meninggal Dunia

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi (Foto: Farsnews)
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi (Foto: Farsnews)
MOSUL  (CB) – Pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al Baghdadi dikabarkan meninggal dunia. Hal itu disampaikan dua kantor berita di Irak, Alghad Press dan Al Youm Al Thamen.
Menurut kantor berita tersebut, al Baghdadi ditemukan meninggal di salah satu rumah sakit dekat wilayah Dataran Tinggi Golan. Pemimpin ISIS tersebut dikabarkan terluka parah akibat serangan udara yang dilakukan pasukan gabungan Pemerintah Irak, sebelum akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit dekat wilayah Dataran Tinggi Golan.
Seperti dikutip ABNA News, Senin (27/4/2015), menurut sumber tersebut, dengan meninggalnya al Baghdadi, kelompok ISIS yang berbasis di Irak telah menyatakan sumpah setianya kepada pemimpin yang baru, yaitu Abdul Rahman al Sheijlar.
Seperti diberitakan, pasukan gabungan Israel telah melancarkan serangan udara ke wilayah Dataran Tinggi Golan dekat dengan perbatasan Suriah pada Minggu 27 April 2015. Akibat serangan itu, empat orang tewas dalam insiden tersebut.


Credit  Okezone


Jelang Eksekusi Mati Duo Bali Nine, SBY Batal ke Perth

Jelang Eksekusi Mati Duo Bali Nine, SBY Batal ke Perth
Lukisan mantan presiden SBY dan presiden Jokowi karya terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran, selama di Lapas Kerobokan. Sabnyak 21 lukisan Myuran akan dipamerkan di Belanda. News.com.au

CB, Perth - Menjelang eksekusi terpidana mati narkoba asal Australia, mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, membatalkan kunjungan tiga harinya ke Perth.

SBY seharusnya menjadi pembicara di forum kepemimpinan "In the Zone" di University of Western Australia, Perth, Australia, pada Jumat, 1 Mei 2015. Demikian dilaporkan The Australian pada Senin, 27 April 2015.

Wakil Rektor University of Western Australia Paul Johnson mengatakan SBY menangguhkan kunjungannya karena "waktu yang sensitif".

Dua anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan dieksekusi di hadapan regu tembak di penjara Nusakambangan dalam waktu dekat, meskipun pemerintah Australia terus meminta Presiden Joko Widodo membatalkan eksekusi itu. Sukumaran dan Chan adalah dua warga negara Australia yang memimpin jaringan narkotik yang disebut dengan Bali Nine.

Johnson mengatakan SBY masih mempertimbangkan pilihan memberikan ceramah melalui jaringan video.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Perdana Menteri Negara Bagian Western Australia Colin Barnett juga akan berbicara dalam forum tersebut.

University of Western Australia telah menawari SBY posisi guru besar tamu dan senior fellow serta berniat memberi dia gelar kehormatan.




Credit  TEMPO.CO

Duo Bali Nine Tetap Dieksekusi, Australia Tunda MoU dengan KY


Duo Bali Nine Tetap Dieksekusi, Australia Tunda MoU dengan KY  
Terpidana mati asal Australia Andrew Chan saat disidang di ruang Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 13 Oktober 2005. (REUTERS/Bagus Othman)
 
Jakarta, CB -- Situasi panas jelas eksekusi dua warga negara Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan berimbas pada penundaan penadatangan nota kesapahaman Komisi Yudisial dengan lembaga pengawas hakim New South Wales, Australia.

Tak jelas sampai kapan penundaan ini dilaksanakan. Menurut Wakil Ketua Komisi Yudisial, Imam Anshori, kemungkinan MoU ditunda hingga hubungan kedua negara kembali normal.


Surat penundaan diterima KY kemarin diantar oleh perwakilan dari Australia. Meski tidak dinyatakan langsung soal hubungan penundaan ini dengan rencana eksekusi duo Bali Nine, namun secara samar perwakilan Australia tersebut menyatakan kaitannya.

"Sepertinya mereka menghormati publik Australia di tengah situasi seperti ini kok seperti tidak berpihak pada negaranya," kata Imam kepada CNN Indonesia, Selasa (28/4).

Jika memang hubungan dua negara setelah eksekusi mulai membaik, Australia menurut Imam akan kembali menghubungi KY soal MoU tersebut. 

MoU tentang peningkatan pengawasan hakim tersebut rencananya akan ditandatangani hari ini. MoU juga berkaitan dengan peningkatan kapasitas hakim di dua negara.

Dua warga negara Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan adalah dua dari sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat. Keduanya terbukti menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram bersama tujuh orang lainnya di Bandara Ngurah Rai, Bali 2005 silam.

Berbagai upaya hukum telah dilakukan dari mulai peninjauan kembali, permohonan grasi, hingga menggugat keputusan presiden sial grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun usaha keduanya selalu kandas.

Myuran dan Andrew saat in sudah mendekam di sel isolasi penjara yang ada di Pulau Nusakambangan untuk menghadapi eksekusi mati oleh regu tembak di pulau tersebut.

Australia sendiri sudah jauh-jauh hari mengecam rencana eksekusi ini. Pemerintah negeri kanguru itu juga terus berupaya agar eksekusi keduanya bisa dibatalkan




Credit  CNN Indonesia

Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati


Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati  
TNI menerjunka pasukan elite Kopassus untuk menjaga pelaksanaan eksekusi sembilan terpidana mati di LP Limus Buntu, Nusakambangan. (Reuters/Beawiharta)
 
 
Cilacap, CB -- Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali memastikan tim regu tembak dari kepolisian telah siap mengeksekusi sembilan terpidana mati, di Lapangan Tembak Limus Buntu, Nusakambangan, Cilacap.

"Regu tembak siap, ada 14 orang tiap tim dikali sebanyak itu (sembilan terpidana)," ujar Nur Ali di Dermaga Wijayapura, Cilacap, saat jumpa pers usai mengecek kesiapan eksekusi, Selasa (28/4).

Nur memastikan, timnya telah siap melaksanakan tugas negara untuk menembak pelatuk ke jantung sembilan terpidana mati kasus narkoba. Mereka adalah regu penembak dari Brigade Mobil (Brimob) yang terdiri dari seorang Bintara, 12 orang Tamtama, di bawah pimpinan seorang Perwira.

Merujuk Pasal 1 Undang-Undang Nomor 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer, pelaksanaan pidana mati, yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum atau peradilan militer, dilakukan dengan ditembak sampai mati.

Bersama dengan Nur, turut mendampingi, Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap dan Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya. Pengecekan persiapan dilakukan sekitar satu jam. Selain regu tembak, persiapan tersebut meliputi lokasi eksekusi, keamanan, tim kejaksaan, dan petugas sipir LP Besi.

Hal yang sama diutarakan eksekutor dari Tim Kejaksaan Negeri Cilacap. "Kami mengecek persiapan pelaksanaan eksekusi mati dan sudah siap," kata dia di dermaga.

Sembilan terpidana mati yang bakal dijemput maut terdiri dari tiga warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, Martin Anderson dari Ghana, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selain itu, terdapat duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Seluruh terpidana mati kini diisolasi di LP Besi.




Credit  CNN Indonesia

Australia Terima Surat dari Indonesia Terkait Eksekusi Mati


Australia Terima Surat dari Indonesia Terkait Eksekusi Mati  
Menlu Australia menerima surat dari Indonesia terkait eksekusi mati dan isinya tak mencantumkan perihal penangguhan hukuman. (Antara/Nyoman Budhiana)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ia telah menerima surat dari Indonesia pada Senin (27/4) malam. Isinya memberi informasi mengenai eksekusi yang segera dilakukan terhadap dua terpidana mati pengedar narkoba asal Australia dan tak mencantumkan perihal penangguhan hukuman.

"Mereka tidak memberikan indikasi bahwa Presiden (Joko) Widodo akan berubah pikiran dan mengabulkan grasi yang telah kita usahakan,” kata Bishop di media Australia, Nine Network pada Selasa (28/4).

Bishop mengatakan dia tidak diberi tanggal atau waktu pelaksanaan eksekusi terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Sementara media-media Australia melaporkan bahwa Sukumaran dan Chan telah diberitahu untuk menyampaikan ucapan selamat tinggal terakhir pada pukul 14.00 WIB, sebelum eksekusi dilaksanakan tengah malam ini.

Meski begitu, belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia terkait eksekusi.

Menurut pantauan CNN Indonesia, secara bertahap keluarga calon tereksekusi mati sudah mendatangi Nusakambangan. Jika eksekusi mati jadi dilakukan malam ini, dipastikan para terpidana mati mulai diisolasi sore nanti dan hanya didampingi rohaniawan. Dan jika merujuk pada eksekusi mati jilid pertama, para terpidana mati akan dihadapkan pada regu tembak di Lapangan Tembak Lapas Limus Buntu, Nusakambangan.

Selain duo Bali Nine asal Australia, ada tujuh terpidana lain yang kini mendekam di LP Besi, Nusakambangan dan akan berhadapan dengan regu tembak yakni Mary Jane asal Filipina, Raheem Agbaje Salami asal Nigeria, Rodrigo Gularte asal Brasil, Zainal Abidin asal Indonesia, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, dan Martin Anderson alias Belo asal Ghana.




Credit  CNN Indonesia

Daftar WNI di Nepal yang Selamat & yang Belum Jelas


Daftar WNI di Nepal yang Selamat yang Belum Jelas
Puluhan WNI di Nepal selamat dari musibah gempa, namun ada beberapa yang belum jelas karena tidak bisa dikontak. | (Reuters)
 
 
JAKARTA   (CB) - Gempa dahsyat 7,8 SR di Nepal pada Sabtu pekan lalu dan diperparah dengan gempa-gempa susulan telah merenggut lebih dari 4 ribu jiwa pada Selasa (28/4/2015). Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Nepal sudah diketahui dalam kondisi selamat, namun ada beberapa yang belum jelas nasibnya karena tidak bisa dikontak.

Kementerian Luar Negeri dalam rilisnya yang diterima Sindonews, telah merinci beberapa WNI yang ada di Nepal. Berikut daftar WNI yang selamat dan WNI yang belum jelas nasibnya;

12 WNI menetap di Nepal yang selamat dan bisa dihubungi

1. Diah Ismaya
2. Winarti Karyono
3. Samini
4. Evi Nurlaila Ana
5. Fitri Rosdiana
6. Aprieri Dwi
7. Maya Apriyani
8. Ariani Hasanah
9. Wayan Kushle
10. Freddy Lawrens (berada di Jakarta)
11. Grace Tarigan (berada di Jakarta)
12. Ni Putu Purniawati (berada di Dubai)

6 WNI menetap di Nepal yang belum dapat dihubungi
1. Ari Isyanawati
2. Maria E. Putuhena
3. Toyibah
4. Parsiah Majudi
5. Purwanti
6. Ni Komang Widiasih

29 WNI visiting di Nepal yang selamat dan bisa dihubungi

1. Ahmad Taufan Damanik
2. Esther Indriani
3. Laura Hukom
4. Dhiana Anggraeni
5. Emmy Lucy
6. Tessy Ananditya
7. Sapta Hudaya
8. Nuri Arunbiati
9. Virgo Dirgantara
10. Handri Ramdhani
11. Nicko Ronny
12. Ong Kim Han
13. Yanti
14. Sri Purna Widari
15. Fadli Andrian
16. Yospina Opang
17. Agustina Soleh
18. Muhammad Insan Kamil
19. Cecilia Enny
20. dr. Meinardi Mastur
21. dr. Ahmad Novel
22. dr. Prabudi
23. dr. Eko Prasetyo
24. Gama Wardhani
25. Lewis Cassidy
26. Hafid Zulkarnaen
27. Kusumorini Susanto
28. Ardyan Hafizh
29. Sutansyah Marahakim

7 WNI visiting di Nepal yang belum dapat dihubungi
1. Alma Parahita
2. Kadek Andana
3. Jeroen Hehuwat
4. Hendry Renaldo
5. Dewi Pancaringtyas Asih
6. Rainul Ria
7. NN (WNI teman dari Rainul Ria)


Credit  SINDOnews


ASEAN Anggap Reklamasi Laut China Selatan Berbahaya


ASEAN Anggap Reklamasi Laut China Selatan Berbahaya
ASEAN menganggap reklamasi di Laut China Selatan oleh pihak China berbahaya bagi keamanan. | (Reuters)
 
KUALA LUMPUR   (CB) - KTT ASEAN di Malaysia mulai menyoroti tindakan China yang melakukan reklamasi di Laut China Selatan. ASEAN menganggap reklamasi di kawasan sengketa itu berbahaya bagi keamanan serta merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Pernyataan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tersebut akan dikeluarkan setelah upacara penutupan KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada hari Senin (27/4/2015).”Itu akan menaikkan keprihatinan serius dari beberapa pemimpin atas reklamasi lahan,” demikian kutipan draf pernyataan ASEAN yang dilihat Reuters.

Dalam pernyataan itu, ASEAN menyatakan bahwa, reklamasi telah "mengikis kepercayaan dan dapat merusak perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan”. 

 
”Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan,” lanjut pernyataan ASEAN.

China telah mengklaim 90 persen atas kawasan Laut China Selatan yang kaya minyak dan gas. Namun, klaim itu ditentang Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.

"Mereka tidak bisa mengabaikan bahwa beberapa anggota ASEAN memiliki pernyataan yang kuat pada masalah itu, terutama Filipina, yang memiliki perhatian serius, ini yang bisa menciptakan ketegangan di kawasan itu,” imbuh seorang diplomat ASEAN yang menolak diidentifikasi karena isu itu sensitif.




Credit  SINDOnews

Rusuh Rasial di Baltimore, Maryland Berstatus Darurat


Rusuh Rasial di Baltimore Maryland Berstatus Darurat
Kerusuhan rasial pecah di Baltimore, massa membakar gedung dan menjarah. | (Reuters)
 
 
BALTIMORE  (CB) - Pemerintah negara bagian Maryland, Amerika Serikat (AS) mengumumkan status darurat setelah Kota Baltimore dilanda kerusuhan rasial. Di kota itu sejak Senin waktu setempat telah memberlakukan jam malam.

Kerusuhan pecah, di mana ratusan orang menjarah toko dan membakar bangunan menyusul pemakaman pria kulit hitam yang tewas setelah terluka di dalam tahanan polisi. Massa yang didominasi warga kulit hitam melampiaskan kemarahan kepada aparat kepolisian. Setidaknya 15 polisi terluka.

Kerusuhan rasial ini paling parah sejak kerusuhan serupa pecah di Ferguson tahun lalu yang dipicu penembakan terhadap warga kulit hitam oleh polisi kulit putih.

Gubernur Maryland, Larry Hogan, resmi mengumumkan keadaan darurat dan menyiagakan aparat Garda Nasional untuk mengatasi para perusuh dan penjarah.

Polisi, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/4/2015) telah menangkap 27 orang dalam kerusuhan itu. Sekolah-sekolah di Baltimore juga ditutup hari ini.

Wali Kota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake, menyebut para perusuh sebagai “preman”. ”Terlalu banyak orang telah menghabiskan generasi yang membangun kota ini, yang lantas harus dihancurkan oleh preman,” kata Rawlings-Blake.

Sebelumnya, pria kulit hitam berusia 25 tahun, Freddie Gray, dimakamkan setelah tewas dengan luka di bagian tulang belakang. Dia tewas setelah seminggu ditahan aparat polisi Balltimore.



Credit  SINDOnews

"Abbott, Jika Berani Datangi RI & Bawa Pulang Duo Bali Nine"


Abbott Jika Berani Datangi RI Bawa Pulang Duo Bali Nine
PM Australia, Tony Abbott, ditantang warganya agar ke Indonesia dan membawa pulang duo Bali Nine. | (Reuters)
 
 
CANBERRA   (CB) - Menjelang eksekusi terpidana mati duo Bali Nine asal Australia, Perdana Menteri Tony Abbott ditantang sejumlah warganya untuk datang ke Indonesia dan bawa pulang duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Tantangan untuk PM Abbott itu muncul dari sekelompok seleberiti Australia melalui video online. Dalam video itu, mereka memohon Abbott terbang ke Indonesia dan membuat pengajuan terakhir untuk menyelamatkan duo Bali Nine.

Video itu berjudul “Selamatkan Anak-anak Kita Mr Abbott”. Mereka yang mendesak Abbott agar terbang ke Indonesia adalah aktor, musisi dan penulis seperti Geoffrey Rush, Guy Pearce, Bryan Brown, Deborah Mailman, Joel Edgerton dan Brendan Cowell. 

 
”Tony, jika Anda punya keberanian dan kasih sayang, Anda akan pergi ke Indonesia dan membawa anak-anak ini pulang,” kata Cowell dalam video itu, yang dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (28/4/2015).

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, membela PM Abbott yang didesak sekelompok warganya itu agar terbang ke Indonesia untuk menyelamatkan duo Bali Nine.

Bishop mengaku telah menerima surat dari Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi pada Senin malam. Surat itu berisi keputusan untuk mengeksekusi gembong narkoba duo Bali Nine pada Selasa tengah malam di Nuskambangan.

”Mereka tidak memberikan indikasi bahwa Presiden (Joko) Widodo tidak akan berubah pikiran untuk   mengabulkan grasi yang telah kita ajukan,” katanya.

Bishop mengatakan bahwa, Pemerintah Australia adalah mengikuti saran dari para ahli agar tidak melakukan perjalanan ke Indonesia, karena hal itu tidak akan membantu.”Jelas, jika bepergian ke Indonesia akan membuat perubahan, kami akan pergi ke sana," katanya.




Credit   SINDOnews

Marah pada Indonesia, Australia Isyaratkan Tarik Dubes


Marah pada Indonesia Australia Isyaratkan Tarik Dubes
Pemerintah Australia marah pada Indonesia atas rencana eksekusi duo Bali Nine dan mengisyaratkan menarik Dubesnya. | (Ilustrasi) 
 
 
CANBERRA  (CB) - Pemerintah Australia marah kepada Pemerintah Indonesia yang tetap dengan keputusannya untuk mengeksekusi duo Bali Nine terpidana mati kasus narkoba asal Australia. Australia mengisyaratkan untuk menarik Duta Besar (Dubes)-nya dari Jakarta.

Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, kemungkinan akan dieksekusi Selasa (28/4/2015) malam atau Rabu dini hari besok. Keluarga mereka pada hari ini telah mengucapkan selamat tinggal.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, telah mempertimbangkan semua pilihan, termasuk menarik Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Menurut mereka kebijakan itu sebagai tanda kemarahan Pemerintah Australia atas keputusan eksekusi yang mungkin akan dilakukan aparat Indonesia malam ini.

“Sangat kecewa,” ucap Bishop mengomentari keputusan Pemerintah Indonesia, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (28/4/2015).

Yang membuatnya marah, karena Indonesia mengabaikan permintaan Pemerintah Australia untuk tidak mengumumkan eksekusi duo Bali Nine pada Anzac Day. “Sangat kecewa bahwa itu berjalan dengan cara ini,” lanjut Bishop.

Duo Bali Nine merupakan dua di antara sembilan terpidana mati yang mayoritas warga asing yang akan kemungkinan dieksekusi malam ini. Eksekusi tetap dijalankan setelah grasi mereka ditolak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan banding mereka juga ditolak.

”Mereka tidak memberikan indikasi bahwa Presiden (Joko) Widodo akan berubah pikiran dan mengabulkan grasi yang telah kita ajukan,” ujar Bishop.



Credit   SINDOnews

Presiden Korsel terima pengunduran diri PM terkait suap


Presiden Korsel terima pengunduran diri PM terkait suap
Presiden Korea Selatan yang baru Park Geun-hye mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik di parlemen di Seoul, Senin (25/2). Park (61), putri dari mantan pemimpin militer Korea Selatan Park Chung-hee, menjadi perempuan pertama yang terpilih sebagai Presiden Korea Selatan. (REUTERS/Lee Jae-Won)
 
 
Seoul (CB) - Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Senin, menerima pengunduran diri perdana menterinya terkait skandal suap yang meluas dan telah mencemari anggota-anggota senior di pemerintahannya yang goyah.

Park sedang berada dalam lawatan empat hari ke Amerika Selatan ketika Perdana Menteri Lee Wan-Koo mengajukan pengunduran diri. Keputusan itu dibenarkan oleh seorang pejabat kantor kepresidenan, beberapa jam setelah Park kembali ke tanah air, lapor AFP.

Kendati merupakan pejabat tertinggi kedua di Korea Selatan, seorang perdana menteri sebagian besar hanya menjalankan peranan seremonial di negara itu. Kekuasaan berpusat di lembaga kepresidenan.

Namun, jabatan tersebut membawa beban simbolis dan mundurnya Lee setelah menjabat hampir dua bulan merupakan pukulan baru bagi Park, yang kian tersudut.

Tangan Lee menjadi kotor karena skandal, yang awal bulan ini dipicu insiden bunuh diri Sung Wan-Jong, bekas kepala perusahaan konstruksi yang bangkrut.

Dari dalam saku baju pria itu, para penyelidik menemukan sebuah catatan berupa daftar nama delapan orang, termasuk Lee dan kepala staf kepresidenan Lee Byung-Kee --bersama-sama sejumlah pejabat lainnya-- yang diduga menerima uang suap.

Membunuh diri dilakukan Sung di saat ia akan diperiksa oleh jaksa penuntut menyangkut tuduhan bahwa ia membentuk dana dari uang perusahaan yang digelapkan untuk menyuap para politisi dan pejabat pemerintah.

Kendati Lee telah berkali-kali menyatakan tidak bersalah, tekanan agar ia mengundurkan diri terus meningkat setelah partai oposisi utama mengatakan mereka akan mengupayakan pemakzulan secara resmi terhadap dirinya.

Situasi itu merupakan saat-saat bergolak bagi Presiden Park, yang tingkat penerimaannya masih belum kembali baik setelah tragedi kapal penumpang Sewol tahun lalu.

Pada minggu-minggu belakangan ini, para keluarga dan pendukung korban tragedi itu turun ke jalan melakukan unjuk rasa sementara serikat buruh juga melancarkan pawai unjuk rasa di seantero negeri untuk mengecam reformasi ketenagakerjaan.

Lawatan Presiden Park ke Amerika Selatan, yang dikritik sebagian pihak sengaja diatur waktunya agar bersamaan dengan peringatan tahun pertama tragedi kapal penumpang Sewol, beberapa waktu menghindarkan diri untuk menjadi bahan kritik.

Kantor kepresidenan sebelumnya pada Senin mengatakan bahwa Park telah dianjurkan untuk beristirahat selama dua hari setelah ia mengeluh mengalami kram perut dan radang tenggorokan.

Juru bicaranya menggambarkan Park berada dalam kondisi tidak sehat untuk bekerja terlalu keras dan ia juga mengalami kelelahan.

Dalam sebuah pernyataan, Partai Saenuri berkuasa pimpinan Park mengatakan pihaknya menyayangkan pengunduran diri perdana menteri.

"Namun, hal ini menunjukkan tekad kuat presiden untuk menggunakannya sebagai titik awal bagi reformasi politik," kata pernyataan itu.

Credit ANTARA News

Serge Atlaoui lolos dari eksekusi tahap II


Serge Atlaoui lolos dari eksekusi tahap II
Terpidana mati kasus narkoba asal Prancis, Serge Arezki Atlaoui (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Bukan karena tekanan Presiden Prancis
Jakarta (CB) - Terpidana mati Warga Negara Prancis, Serge Areski Atlaoui, lolos dari pelaksanaan eksekusi mati tahap II karena tengah mengajukan upaya hukum melalui PTUN.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana di Jakarta, Senin, membenarkan penundaan eksekusi Serge itu, namun bukan akibat tekanan dari Pemerintah Prancis.

"Bukan karena tekanan Presiden Prancis," katanya.

Sergei telah mengajukan perlawanan terhadap Keputusan Presiden soal grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara di saat-saat terakhir menjelang eksekusi.

"Dia mendaftarkan perlawanannya pada menit-menit terakhir batas waktu pengajuan pada Kamis 23 April 2015 pukul 16.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan, Kejagung menghormati proses hukum yang berlangsung hingga tidak akan mengikutsertakan Serge dalam orang yang akan dieksekusi.

Saat ini tinggal menunggu putusan PTUN, jika ditolak maka segera dieksekusi, katanya.

Dengan ditundanya rencana eksekusi Serge, maka jumlah terpidana yang akan dieksekusi pada tahap II berkurang dari 10 orang menjadi 9 orang.

Kesembilan orang itu di antaranya anggota duo "Bali Nine" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Mary Jane asal Filipina dan Rodrigo asal Brasil.

Serta satu di antaranya terpidana mati asal Indonesia Zainal Abidin.

Sejumlah terpidana mati sudah masuk ruang isolasi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah dan diperkirakan dieksekusi pada Selasa (28/4).




Credit  ANTARA News

Arab Saudi kerahkan personil garda nasional ke perbatasan dengan Yaman


Riyadh (CB) - Pasukan pertama dari Garda Nasional Arab Saudi telah dikerahkan di perbatasan dengan Yaman, menurut media resmi Ahad malam.

Mereka akan bergabung dengan para anggota penjaga perbatasan dan pasukan yang telah memperkuat garis depan sejak 16 Maret ketika koalisi pimpinan Saudi memulai serangan-serangan udara terhadap para pemberontak Houthi dan para sekutunya di Yaman.

Pasukan Garda Nasional "telah tiba di kawasan Najran untuk ikut serta dalam pertahanan perbatasan di bagian selatan... bertugas menghadapi kemungkinan dari ancaman-ancaman," kata kantor berita Arab Saudi SPA.

Raja Salman mengumumkan pada 21 April mobilisasi Garda Nasional, beberapa jam setelah koalisi menyatakan diakhirinya operasi serangan udara yang dikenal dengan nama "Badai Operasi Pamungkas".

Kendati ada deklarasi tersebut, koalisi itu terus melakukan serangan-serangan udara di Yaman, tempat para pemberontak Houthi dukungan Iran bersekutu dengan unit-unit tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Mereka berperang melawan pasukan yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang telah mengasingkan diri ke Riyadh dengan para anggota pemerintahnya.

Garda Nasional yang dibentuk dari berbagai kabilah pendukung dinasti Saudi sejak berkuasa di Jazirah Arab dipimpin oleh Pangeran Miteb bin Abdullah.


Credit  ANTARA News

Senin, 27 April 2015

ASEAN Masih 'Terpecah' Soal Sengketa Laut Cina Selatan


Para pemimpin ASEAN

Para pemimpin ASEAN dan istri mereka menghadiri jamuan makan malam di Kuala Lumpur Convention Centre, Minggu (26/04).


Sengketa wilayah Laut Cina Selatan sulit diselesaikan sebab setiap negara yang terlibat mempunyai kepentingan sendiri dan menempuh pendekatan sendiri meskipun beberapa negara yang mengklaim masuk dalam wadah ASEAN.

Demikian pendapat analis politik Elina Noor dari Institut Kajian Strategis dan Internasional (ISIS) Malaysia.

"Untuk menggabungkan semua kepentingan dan cara penyelesaian ini memang agak sukar. Di tingkat ASEAN ada Code of Conduct (Tata Perilaku) tetapi asasnya setiap negara akan mencoba menyelesaikan masalah di Laut Cina Selatan berdasarkan kepentingan negara masing-masing."

Empat negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara itu (Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina) memperebutkan wilayah di Kepulauan Spratly dan Paracel yang juga diklaim oleh Cina.


'Menjauhkan dengan Cina'

Sengketa Laut Cina Selatan menjadi salah satu topik pembahasan KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26-27 April.

Filipina mendesak ASEAN bersikap tegas terhadap Cina khususnya menyangkut reklamasi pantai di wilayah yang juga diklaim oleh Filipina, tetapi Malaysia menghendaki pendekatan lebih lunak.

"ASEAN harus menghindari semua tindakan yang justru tidak produktif dan menjauhkan kita, baik di antara kita sendiri maupun dengan Cina," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Sri Anifah Aman.

Cina tercatat sebagai salah satu mitra dagang terbesar bagi Malaysia dan sejauh ini mengedepankan pendekatan lebih lunak dibandingkan Filipina dan Vietnam.


Dato Sri Anifah

Dato Sri Anifah menegaskan 'cara ASEAN' lewat dialog lebih produktif dibandingkan konfrontasi.



Kepentingan-kepentingan lain, kata pengamat politik dari ISIS Malaysia, Elina Noor, tampak lebih mempunyai bobot.

"Hubungan antara ASEAN dengan Cina tidak hanya menyangkut masalah Laut Cina Selatan saja. Hubungan itu mencakup aspek ekonomi, aspek politik dan aspek diplomatik. Jadi ada aspek-aspek lain yang mungkin lebih penting daripada apa yang terjadi di Laut Cina Selatan," jelasnya kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir di Kuala Lumpur.

Sementara itu Menteri Luar Indonesia Retno Marsudi mengatakan pembahasan sengketa Laut Cina Selatan di tingkat ASEAN kali ini tetap menganut prinsip yang sama bahwa perkumpulan tersebut tetap menginginkan kawasan yang stabil dan damai.

Dikatakan pula ASEAN akan segera memulai negosiasi CoC (Tata Perilaku) Laut Cina Selatan dan Thailand, sebagai koordinator, berencana akan menggelar pertemuan dengan Cina untuk menyampaikan hal itu.

Sepuluh kepala negara anggota ASEAN hari ini (27/04) menghadiri sidang pleno pertemuan puncak di Kuala Lumpur, termasuk Presiden RI Joko Widodo. Pada sore hari para kepala negara akan bertolak ke Langkawi untuk melanjutkan pertemuan.



Credit  BBC World - detikNews

Ulang Tahun Kelabu Pesawat Airbus A380

Ulang Tahun Kelabu Pesawat Airbus A380
Pesawat Airbus. (Foto dok Airbus.com)
LONDON   (CB) - Airbus Group NV pada Senin memperingati 10 tahun penerbangan pertama pesawat superjumbo A380. Meski begitu, tak ada sorakan meriah menyambut peringatannya. Sebab, perakit pesawat Eropa itu tengah keras memperjuangkan penjualan armada besarnya.
Penangguhan produksi serta pengembangan, krisis finansial yang mendalam berikut peralihan preferensi maskapai turut menghambat penjualan unitnya.
Nyaris sejumlah besar pembeli memutuskan untuk tak meluncurkan beberapa atau semua pesawat A380 yang sudah dipesan. Sekitar selusin maskapai membatalkan atau menangguhkan pengiriman A380. Tetap saja, pembeli semacam Emirates Airline dan Singapore Airlines Ltd. Menjadi konsumen terbesar mereka.
Ketika perusahaan memulai merakit A380 pada 2000, Airbus bertaruh bahwa 20 tahun sesudahnya mereka bakal memenangi separuh pangsa pesawat superjumbo. Jumlahnya diprediksi sekitar 1.500 pesawat. Hingga hari ini, Airbus sudah mencatatkan 317 pemesanan A380. Sebanyak 158 di antaranya sudah dikirim.
“A380 dulunya adalah pasar yang kecil. Kini, A380 merupakan pasar yang bertumbuh,” papar Chief Operating Officer Airbus Divisi Konsumen John Leahy dalam suatu wawancara.
Leahy memaparkan kala pemesanan tak sebegitu sejalan dengan prediksi Airbus. Perusahaan juga memangkas proyeksi saat program tertunda hingga beberapa tahun lamanya dari jadwal dan biaya mulai membengkak.
Boeing Co, pesaing Airbus juga menghadapi penjualan yang sulit untuk jenis 747-8. Unit pesawat 747-8 merupakan pesaing langsung A380.
Perusahaan yang tak lagi memesan unit mereka termasuk Virgin Atlantic Airwayas milik miliuner Richard Branson; International Lease Finance group; serta Kingfisher Airlines Ltd. Dari India. Tahun lalu Airbus juga membatalkan kesepakatan dengan Skymark Airlines dari Jepang akibat kecemasan soal pembiayaan.
Lufthansa AS dari Jerman serta Air France-KLM mengaku tak akan memesan sesuai rencana. Pemesanan dari fedEx Corp., maskapai kargo terbesar sedunia, serta United Parcel Service inc., juga dibatalkan.
Dari awal, model A380 “tak super-efisien,” papar Adam Pilarski, wakil senior presiden di konsultan penerbangan Avitas.
Sementara menurut Leahy, “pasar masih akan melemah dalam beberapa tahun ke depan.” Meski begitu, ia optimistis permintaan A380 akan menunjukkan “pertumbuhan sangat kuat” dari 2020. Apalagi, lalu lintas penerbangan Asia menguat dan batasan kapasitas bandara mulai menyempit. Kondisi ini memicu beberapa maskapai menggunakan pesawat yang lebih besar.


Credit  Oezone

Rusia Klaim T-14 sebagai Tank Terkuat di Dunia


Rusia Klaim T-14 sebagai Tank Terkuat di Dunia
Tank Armata. (Foto: Sputnik)
MOSKOW  (CB) – Pemerintah Rusia sudah menyelesaikan pembuatan Armata Tank T-14. Kemungkinan, kendaraan lapis baja terbaru itu akan mencuri perhatian dalam parade Moscow Victory Day pada 9 Mei 2015.
Kementerian Pertahanan Rusia untuk pertama kali memperlihatkan tank terbaru milik mereka. Tank terbaru Rusia yang diberi nama T-14 Armata Main Battle Tank (MBT) itu disebut-sebut sebagai kendaraan lapis baja paling mematikan di dunia saat ini. Tank tersebut diperkenalkan beberapa pekan sebelum parade Moscow Victory Day.
Kendati dalam krisis ekonomi, tidak menghalangi militer Rusia mengembangkan peralatan tempur. Hal ini juga memperlihatkan negara penghasil gas tersebut mengalami lompatan teknologi sejak era Uni Soviet.
"Kendaraan baru ini mewakili perubahan terbesar dalam lapis baja keluarga pertempuran kendaraan Rusia pada 1960 dan 1970-an," ungkap Analisis Pertahanan dan Keamanan (HIS), seperti diberitakan Sputniknews, Senin (27/4/2015).
Melalui awak yang duduk di bagian depan kapsul lapis baja tersebut, membuatnya juga bisa dikendalikan melalui jarak jauh. Tank tersebut disebut-sebut diperkuat dengan tiga jenis senjata. Senjata tersebut adalah berukuran 152 mm, senapan kaliber 30 mm, dan senapan mesin berukuran 12,5 mm.
Senjata itu dilaporkan dapat menjatuhkan pesawat dan helikopter. Jika ini benar, maka kendaraan lapis baja tersebut memiliki meriam paling kuat yang pernah dipasang pada sebuah tank.


Credit  Okezone

Para PM Asia Tenggara Menunda Pembahasan Zona Waktu Kawasan

Para PM Asia Tenggara Menunda Pembahasan Zona Waktu Kawasan
Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri selama sekitar 30 tahun, dan mengundurkan diri pada 1990. Ia dianggap sebagai arsitek dalam transformasi Singapura menjadi negara makmur di Asia Tenggara. REUTERS/Jason Reed

CB, Jakarta - Para menteri luar negeri Asia Tenggara pada Minggu mengesampingkan proposal soal pembentukan zona waktu bersama untuk kawasan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak bisa mencapai kesepakatan soal itu.

Malaysia, yang tahun ini menjadi ketua Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), telah berupaya menghidupkan lagi ide --yang pada masa lalu pernah diperdebatkan-- agar negara-negara anggota perhimpunan menyerempakkan waktu mereka, lapor AFP.

Saat ini, kesepuluh anggota ASEAN tersebar di empat zona waktu berbeda.

Usulan itu akan membuat kawasan berada delapan jam di depan Greenwich Mean Time, zona waktu yang sama dengan raksasa kawasan, Tiongkok, kata sumber-sumber diplomatik.

Langkah itu diyakini akan membawa keuntungan-keuntungan bisnis karena adanya kesejajaran perdagangan pasar saham dengan jam-jam bank beroperasi.

Namun setelah pertemuan tahunan dengan mitra-mitranya dari ASEAN di Kuala Lumpur, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan bahwa para anggota "memiliki pandangan berbeda soal masalah ini dan pertemuan memutuskan untuk menunda topik ini".

Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam mengatakan kepada para wartawan bahwa beberapa anggota ASEAN perlu waktu untuk mencerna ide tersebut dan bahwa penyesuaian-penyesuaian perlu dilakukan.




Credit  TEMPO.CO

1.000 Demostran Kuasai Jalan-jalan di Baltimore

1.000 Demostran Kuasai Jalan-jalan di Baltimore
AP/Hasan Jamali
CB, Jakarta - Lebih dari 1.000 demonstran menguasai jalan-jalan di Baltimore, Amerika Serikat, Sabtu, 25 April 2015 setelah kematian seoprang pria kulit hitam, Freddie Gray, yang ditahan polisi tewas, Minggu pekan lalu. Ini merupakan aksi demo terbesar yang ada di kota ini.

Gray ditahan polisi pada 12 April 2015 lalu. Ia ditangkap di sebuah proyek perumahan di Baltimore dan dalam proses penahanan Gray, ia mengalami cedera tulang belakang. Dan Gray meninggal dalam keadaan koma sepekan kemudian. Enam orang polisi kemudian diskors dan polisi internal masih melakukan investigasi.

Gray, 25, merupakan korban teranyar warga negara Amerika berkulit hitam, yang meninggal selama beberapa bulan terakhir, saat sedang berada dalam tahanan polisi. Hal ini memicu terjadinya aksi protes terhadap kekerasan yang dilakukan oleh polisi.

Baltimore terus dilanda aksi demo setelah kematian Gray, Minggu pekan lalu. Namun, aksi demo yang terjadi Sabtu, 25 April 2015 ini merupakan aksi terbesar yang pernah ada.

Dalam aksi demo besar-besaran yang terjadi Sabtu waktu setempat, para demonstran yang dipimpin oleh the People's Power Assembly, melakukan aksi dari Sandtown, tempat Gray, ditahan sampai ke kantor polisi Western District, tempat saat ambulan dipanggil untuk Gray begitu ia tiba di kantor polisi itu dalam keadaan terluka.

Credit  TEMPO.CO

Sekjen PBB Menyarankan Indonesia Membatalkan Eksekusi Mati

Sekjen PBB Menyarankan Indonesia Membatalkan Eksekusi Mati
Petugas Kepolisian menunjukkan barang bukti 82,67 gram sabu-sabu saat rilis hasil tangkapan di Markas Polisi Wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, 15 April 2015. Para tersangka pengedar akan dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman kurungan di atas lima tahun. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

CB, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengimbau Indonesia untuk tidak mengeksekusi mati 10 narapidana kejahatan narkotika, yang dua di antaranya warga Australia.

Warga negara Australian, Nigeria, Brasil, Ghana dan Filipina ada dalam daftar yang akan segera dieksekusi mati.

PBB menentang hukuman mati dalam berbagai kesempatan, dan dalam satu pernyataannya, juru bicara Ban menyatakan Sekjen PBB telah mendesak Presiden Joko Widodo untuk "segera mempertimbangkan untuk mengumumkan moratorium hukuman mati di Indonesia, dengan pandangan mengarah ke abolisi."

"Menurut hukum internasional, jika hukuman mati sama sekali harus digunakan, maka itu hanya dikenakan kepada kejahatan-kejahatan sangat serius, misalnya yang melibatkan pembunuhan berencana, dan hanya demi upaya melindungi yang selayaknya," kata juru bicara Ban Ki-moon.

"Pelanggaran yang berkaitan dengan narkotika secara umum tidak dipertimbangkan masuk dalam kategori kejahatan yang sangat serius," kata dia seperti dikutip Reuters.




Credit  TEMPO.CO


Menlu Retno Tak Khawatir Ancaman Diplomatik Prancis

Menlu Retno Tak Khawatir Ancaman Diplomatik Prancis
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) menerima kedatangan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Maite Nkoana Mashabane (kiri), saat akan melakukan pertemuan di JCC, Senayan, Jakarta, 19 April 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

CB, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan eksekusi hukuman mati tetap jalan meski ada protes dari Presiden Prancis Francois Hollande. Dia tak khawatir ancaman dari Francois yang akan menarik hubungan diplomatik dengan Indonesia.

"Bagi Indonesia, kami siap untuk terus meningkatkan hubungan bilateral," ujar Retno melalui pesan singkat, Sabtu malam, 25 April 2015.

Menurut Retno, hukuman mati merupakan masalah hukum yang harus ditegakkan. "Mengenai reaksi yang akan dilakukan negara lain merupakan kewenangan negara tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Francois Hollande memberi ancaman diplomatik terhadap Indonesia bila tetap mengeksekusi warganya, Serge Atlaoui. Hollande akan menarik duta besarnya di Jakarta. Dia menyatakan tak akan berkunjung ke Indonesia dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Hollande juga mengancam akan mengajak negara-negara lain di Uni Eropa maupun Australia untuk melakukan hal yang sama terhadap Indonesia.


Credit  TEMPO.CO


KSAU Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Moeldoko

KSAU Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Moeldoko
KSAU Marsekal Agus Supriatna/Kiri (Foto: Antara)
JAKARTA  (CB) - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Agus Supriatna berpeluang kuat menduduki jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun pada bulan Juli mendatang.
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengatakan, ketiga Kepala Staf Angkatan baik KSAU, KSAL dan KSAD mempunyai peluang yang sama kuat sebagai calon pengganti Panglima TNI.
Pasalnya, semua kandidat sama-sama cakap dan mempunyai pengalaman karier yang panjang, punya kapasitas intelektual yang bagus.
"Menurut saya tiga kepala staf itu merupakan calon kuat ke depan, tapi dengan mempertimbangkan pergiliran, saya pikir sekarang memang mestinya siklusnya Angkatan Udara (AU) meskipun, presiden punya hak prerogatif untuk menetapkan siapa calon panglima," kata Mahfudz, di Jakarta, kemarin.
Politisi dari Fraksi PKS ini menilai, pemilihan calon Panglima TNI ke depan harus tetap mempertimbangkan rotasi antarangkatan. Walaupun tidak diatur dalam Undang-Undang, kata Mahfudz, tapi hal itu sudah menjadi konsensus politik yang cukup baik dan ini tetap harus diperhatikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya pikir dari ketiga angkatan memang memiliki sumber daya manusia yang cakap dan baik, tapi faktor rotasi atau giliran ini tetap harus dipertimbangkan," ucapnya.
Sebelumnya, Panglima TNI berasal dari Angkatan Laut (AL) dijabat oleh Laksamana Agus Suhartono, kemudian digantikan oleh Jenderal TNI Moeldoko yang berasal dari Angkatan Darat (AD).
"Kalau kita disiplin dan konsisten dengan rotasi tentu ke depan mestinya berasal dari Angkatan Udara. Juli beliau (Moeldoko) pensiun, satu bulan sebelumnya nama itu sudah harus masuk ke DPR untuk mengikuti fit and proper test. Ya kurang lebih Juni," ucap Mahfudz.
Menurut Mahfudz, ke depan Indonesia membutuhkan sosok Panglima TNI yang lebih mampu merespons kepentingan Indonesia dalam kacah global, mengingat tantangan TNI ke depan sangat kompleks.
"Kita berharap sosok Panglima TNI ke depan bukan hanya mampu mendorong peningkatan kinerja pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat seperti yang dilakukan Panglima TNI saat ini. Tapi juga mampu menampilkan peran-peran diplomasi internasional, untuk mengangkat posisi Indonesia dikancah regional dan global," jelasnya.
Mahfudz menambahkan, secara internal tugas menuntaskan rencana strategi (renstra), kemudian menuntaskan reformasi TNI, menyelesaikan renstra modernisasi alutsista. Termasuk menjalankan renstra kesejahteraan prajurit TNI.
Terakhir adalah peningkatan peran diplomasi TNI dalam kancah bilateral, regional dan global. "Kalau peran internasional sudah diambil dengan mengirimkan pasukan perdamaian dunia tapi Indonesia dengan kapasitas TNI nya mampu memainkan peran yang lebih besar," ucapnya.


Credit  Okezone

Prancis ngamuk warganya dieksekusi, bagaimana nasib alutsista TNI?

CB  - Presiden Prancis Francois Hollande terhitung lebih lambat panas dibanding Australia dalam membela warganya yang terancam hukuman mati pekan ini. Baru pada Sabtu (25/4), dia menyuarakan ancaman pada pemerintah Indonesia agar membatalkan eksekusi Serge Atlaoui (50 tahun) yang diduga pengusaha pabrik narkoba.
"Kami akan memanggil duta besar kami," ujarnya seperti dikutip dari International Business Time.
Lebih dari itu, Hollande juga ingin menghubungi pemimpin Australia maupun Brasil. Dua negara itu juga warganya akan dieksekusi oleh kejaksaan agung di Lapas Nusakambangan.
Bila tidak meleset, eksekusi mati 10 WNA akan digelar pada Selasa (28/4) dini hari.
"Kami akan mengambil tindakan bersama negara-negara terkait, Australia dan Brasil, untuk memastikan tak ada eksekusi," kata Hollande.
Hollande rencananya menemui PM Australia, Tony Abbott, pada 27 April mendatang membahas isu hukuman mati Indonesia.
Di luar ancaman-ancaman itu, apakah risiko lain yang dihadapi Indonesia seandainya hubungan bilateral dengan Prancis rusak?
Merujuk catatan merdeka.com, di menjelang akhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia ingin bekerja sama membangun kapal selam bersama Prancis.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin telah melawat ke Paris pada 26 Juni 2014.
Kerja sama konkret, selain kapal selam, juga telah dilakukan dengan pembelian meriam Caesar 155 mm buatan PT Nexter untuk memasok TNI Angkatan Darat.

Di luar itu, Indonesia juga bekerja sama dengan pabrikan mobil Renault, asal Negeri Anggur, untuk memasok 250 mesin panser bikinan PT Pindad.
Rupanya, kerja sama pengadaan alutsista dengan Prancis masih digelar ketika Presiden Joko Widodo naik ke tampuk kekuasaan pertama kali.
Kedua pemerintahan meneken kerja sama bidang maritim, khususnya pengembangan galangan kapal.
"Pemerintah memberikan penekanan pada industri sektor maritim karena Perancis kuat dalam industri galangan kapal. Sebuah kelompok kerja akan dibutuhkan untuk membicarakan kerja sama," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pada 17 November 2014.
Bila ancaman Hollande terbukti, maka kerja sama ini bisa terganggu.
Potensi pembelian jet tempur Dassault Aviation Rafale juga terancam batal ketika Atlaoui dieksekusi mati pekan ini.
Untuk diketahui, akhir-akhir ini Dassault Aviation gencar berpromosi ke Indonesia sehubungan dengan akan digantinya pesawat tempur F-5 Tiger milik TNI AU yang sudah tua usia.
Dassault Rafale didesain bersayap delta dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi untuk memaksimalkan kemampuan manuver (+9 g atau -3 g) untuk kestabilan terbang. Maksimal 11 G dalam keadaan darurat. Kanard juga mengurangi laju pendaratan hingga 115 knot. Pesawat ini dapat dioperasikan dari landas pacu hanya sepanjang 400 meter.
TNI Angkatan Udara sempat kepincut melihat kemampuan jet tempur tersebut. "Kesan saya sebagai penerbang F5, setelah saya coba terbangkan Rafale, saya bandingkan dengan F5 jauh sekali, lompatan teknologinya. Kalau F5 banyak analog Rafale ini digital, radarnya juga jauh lebih canggih," kata Mayor Penerbang Abdul Haris dari Skuadron Udara 14 wing 3 Lanud Iswahyudi.



Credit  Merdeka.com

Duo Bali Nine Segera Didor, Abbott Melobi RI hingga Menit Akhir


Duo Bali Nine Segera Didor Abbott Melobi RI hingga Menit Akhir
PM Australia, Tony Abbott (kiri) melobi Pemerintah Indonesia hingga menit-menit akhir demi menyelamatkan duo Bali Nine dari eksekusi mati. | (Sydney Morning Herald) 
 
 
VILLERS BRETONNEUX  (CB) - Eksekusi terhadap duo Bali Nine dan para terpidana mati kasus narkoba lain di Indonesia tinggal menunggu hitungan jam. Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, menegaskan bahwa, dia akan melobi Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) hingga menit akhir.

Lobi “mati-matian” Abbott itu untuk menyelamatkan dua warganya anggota sindikat Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dari eksekusi regu tembak Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah memberikan pemberitahuan 72 jam sebelum eksekusi sejak pekan lalu. Artinya, eksekusi kemungkinan besar dilakukan pada Selasa atau Rabu.

Berbicara dari peringatan Perang Dunia I di Villers-Bretonneux, Prancis, semalam, Abbott mengatakan Australia telah membuat representasi di setiap kemungkinan selama berbulan-bulan hingga saat ini. ”Kami membenci hukuman mati, kita menentangnya di dalam negeri, kami menentangnya di luar negeri,” kata Abbott.

”Saya ingin meyakinkan (rakyat) Australia bahwa bahkan pada akhir jam ini, kami terus membuat representasi terkuat untuk Pemerintah Indonesia bahwa ini bukan untuk kepentingan terbaik Indonesia, apalagi untuk kepentingan dua pemuda Australia yang bersangkutan,” lanjut Abbott.

Pengacara Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Peter Morrissey, mengatakan eksekusi harus ditunda sementara karena ada dugaan korupsi di peradilan yang sedang diselidiki. ”Tuduhan yang dibuat adalah salah satu yang cukup berat,” kata Morrissey, seperti dilansir ABC.net.au, Senin (27/4/2015).



Credit  SINDOnews

Protes Eksekusi, Prancis Beri Peringatan Keras pada Indonesia


Protes Eksekusi Prancis Beri Peringatan Keras pada Indonesia
Protes eksekusi, Presiden Prancis, Francois Hollande beri peringatan keras pada Indonesia. | (Reuters)
 
 
BAKU  (CB) - Presiden Prancis, Francois Hollande, pada Sabtu (25/4/2015) menyampaikan peringatan keras kepada Indonesia jika warganya, Serge Atlaoui, nekat dieksekusi.

Hollande yang memprotes rencana eksekusi itu menyatakan akan ada konsekuensi jika eksekusi benar-benar dilakukan Indonesia terhadap terpidana mati kasus narkoba tersebut.

 "Jika dia dijalankan (dieksekusi), akan ada konsekuensi dengan Perancis dan Eropa, karena kita tidak dapat menerima jenis eksekusi,” kata Hollande kepada wartawan saat berkunjung ke Baku, Azerbaijan.

”Paling tidak, kita akan menarik duta besar kami dari Jakarta,” lanjut Presiden Hollande, seperti dilansir AFP. Tak hanya itu, Hollande juga menyatakan tidak mengunjungi Indonesia untuk beberapa waktu, jika eksekusi itu dilakukan.

Hollande bahkan mengisyaratkan akan menangguhkan kerja sama Prancis dan Indonesia seperti yang pernah dia bahas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama KTT G20 November lalu.

”Kami akan mengambil tindakan bersama dengan negara-negara yang bersangkutan, Australia dan Brasil untuk memastikan bahwa tidak ada eksekusi,” lanjut Hollande, yang  menambahkan bahwa ia akan bertemu Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, Senin nanti.

”Kami memahami bahwa Indonesia ingin memerangi perdagangan narkoba, tapi dalam kasus ini, Serge Atlaoui bekerja di laboratorium dan dia tidak membayangkan bahwa ia bisa membuat produk ini (narkoba),” imbuh Hollande.




Credit  SINDOnews

Jenderal Rusia: AS Dalang Tunggal Semua Konflik Militer Dunia


Jenderal Rusia AS Dalang Tunggal Semua Konflik Militer Dunia
Militer Rusia menganggap AS dalang tunggal semua konflik militer modern di dunia. | (Reuters)
 
 
MOSKOW  (CB) - Seorang jenderal petinggi militer Rusia menyatakan bahwa, Amerika Serikat (AS) menjadi dalang tunggal semua konflik militer modern di dunia. Washington dan sekutunya dianggap telah menggunakan kekuatan militer terhadap pihak ketiga lebih dari 50 kali dalam satu dekade.

Pernyataan itu disampaikan Letnan Jenderal Andrey Kartapolov, Kepala Staf Umum Direktorat Operasi Utama Rusia. Menurutnya, fokus utama dari Pemerintah AS sekarang adalah mencegah kemunculan Rusia sebagai alternatif pemegang kekuasaan dunia.

”AS tampaknya menjadi penghasut utama dari semua konflik militer di dunia. Negara-negara Barat telah mulai menahan diri sebagai 'arsitek' dari sistem hubungan internasional, meninggalkan peran AS sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia,” kata Kartapolov pada konferensi militer yang didedikasikan untuk peringatan 70 tahun kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II, sebagaimana dilansir Russia Today, semalam (24/4/2015).

Jenderal Rusia itu memberikan contoh terbaru yakni, soal krisis Yaman. Menurutnya, Koalisi Teluk pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok Houthi di Yaman menggunakan senjata buatan AS. Dia juga merinci negara-negara yang saat ini dilanda kekacauan dengan munculnya kelompok ISIS dan al-Qaeda yang bermula dari intervensi militer AS.

Negara-negara itu, kata Kartapolov, antara lain Afghanistan, Irak, Libya, Yaman, Pakistan, Somalia dan Suriah. “Enam kali operasi (militer pimpinan AS) telah dilakukan dan telah melampaui ke konflik regional bersenjata. Hasil menyedihkan,” katanya.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, menambahkan intervensi militer AS terkini yakni, dalam konflik di Ukraina. AS telah mengerahkan ratusan instruktur militer ke Ukraina untuk melatih pasukan Kiev dalam melawan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Namun, Konashenkov menegaskan bahwa, Washington mengirimkan ratusan tentaranya di Ukraina bukan untuk melatih pasukan Kiev.”Tetapi (mengambil posisi) langsung di zona tempur di dekat Mariupol, Severodonetsk, Artyomovsk dan Volnovakha,” ujarnya.

Pemerintah Obama belum menanggapi tudingan militer Rusia. Namun, selama bersitegang dengan Rusia, Washington selama ini menyalahkan Moskow, terutama dalam konflik di Suriah dan Ukraina timur.



Credit SINDOnews

Rusia dan Tiongkok Kerja Sama Buat Pusat Robotik


Rusia dan Tiongkok Kerja Sama Buat Pusat Robotik  
Ilustrasi (REUTERS/Wolfgang Rattay)
 
 
Jakarta, CB -- Rusia dan Tiongkok telah menandatangani kerja sama senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,5 triliun demi pembangunan pusat robot, inkubator bisnis, serta perusahaan modal.

Kerja sama ini ditandantangani oleh Skolkovo Foundation dan Cybernaut Investment Group Tiongkok. Pusat riset dan pengembangan ini rencananya akan memiliki luas sekitar 1.500 meter persegi dan bertempat di Skolkovo Center.

Pusat robotik ini juga akan menempatkan 15 perusahaan asal Skolkovo yang menjalankan riset seputar teknologi informasi dan robotik, antariksa, dan teknologi efisiensi energi.

Pusat robotik Cybernaut akan dibikin di Tiongkok dengan bantuan Skolkovo dan menerapkan program akselerasi bersama demi memperkenalkan perusahaan pemukim Skolkovo kepada pasar Tiongkok.

Mengutip situs Forbes, kerja sama ini berasal dari dukungan kuat pemerintah Rusia. Deputi Perdana Menteri Rusia, Arkady Dvorkovich mengatakan, kerja sama tersebut adalah langkah penting bagi perkembangan Rusia dan Tiongkok dalam ranah inovasi.

"Dalam beberapa tahun belakangan, Tiongkok berhasil membuat terobosan dalam pengembangan teknologi tingkat tinggi, menciptakan taman teknologi, dan sukses mengembangkan korporasi teknologinya sendiri. Hal tersebut menjadi merek global," tutur Dvorkovich, mengagumi kemampuan Tiongkok.

Kerja sama antara kedua negara adidaya tersebut diharapkan bisa saling melengkapi. Dvorkovich juga mengatakan, Rusia selama ini jago dalam industri senjata nuklir dan antariksa. Sehingga, pembangunan pusat riset dan pengembangan robotik ini ditujukan untuk meraih kesuksesan dalam inovasi dan pengembangan ekonomi.


Credit  CNN Indonesia

AS Minta Ijin Gunakan Pangkalan Militer Filipina


AS Minta Ijin Gunakan Pangkalan Militer Filipina  
AS mulai kerahkan militernya ke Asia untuk imbangi kehadiran militer Tiongkok di Laut Cina Selatan. (Reuters/US Navy/Korrin Kim)
 
 
Manila, CB -- Amerika Serikat meminta ijin memasuki markas militer Filipina di delapan lokasi untuk tempat rotasi tentara, pesawat tempur dan kapal perang sebagai bagian rencana Washington mengirim pasukannya ke Asia.

Langkah AS ini diambil untuk mengimbangi perluasan kehadiran militer Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Dalam pidato di Arizona, Menteri Pertahanan Ash Carter menjelaskan tahap baru Washington dalam kebijakan “berputar” ke Asia adalah mengerahkan kapal perusak, jet tempur dan tentara paling canggih ke wilayah.

Kebijakan “berputar” ke Asia telah diterapkan dan Marinir AS dirotasi ke kota Darwin, Australia, untuk berlatih.


Kepala staf militer Filipina Jenderal Gregorio Catapang mengatakan, setidaknya delapan lokasi di Filipina telah diidentifikasi sebagai lokasi tempat tentara, pesawat dan kapal perang milik AS akan dirotasi untuk melakukan serangkaian latihan militer.

Tetapi, pemerintah AS harus menunggu hingga Mahkamah Agung Filipina mengeluarkan keputusan terkait keabsahan kesepakatan militer itu secara konstitusi. Manila dan Washington menandatangi kesepakatan militer bernama Enhanced Defense Cooperation Agreement tahun lalu.

“Jika kami memformalkan (sekarang) dan mereka mulai membuat bangunan, tapi ternyata tidak konstitusional, mereka harus membongkar kembali,” ujar Catapang pada Jumat (24/4) malam.

Empat lokasi yang diminta terletak di pulau Luzon, tempat tentara AS dan Filipina biasanya menyelenggarakan latihan bersama, dua lokasi di pulau Cebu dan dua lagi di pulau Palawan yang terletak di dekat kepulauan Spratly yang diperebutkan.

Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang berpotensi kaya akan energi. Klaim ini menimbulkan pertikaian dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.

Gambar satelit yagn baru-baru ini diambil memperlihatkan bahwa Tiongkok membuat kemajuan dalam pembangunan landasan pacu yang bisa digunakan untuk keperluan militer di kepulauan Spratly. Kegiatan ini dikecam oleh AS dan sekutu-sekutu Asianya.

Tiongkok membantah tuduhan bahwa aksi yang dilakukan di wilayah milik mereka itu merupakan aksi provokatif.

“Jika kebijakan AS menyeimbangkan ke Asia sudah berjalan penuh, AS akan meminta akses ke pangkalan-pangkalan militer di pulau Mindanao dan landasan pacu sipil di Luzon,” ujar seorang pejabat angkatan laut filipina yang mengetahui kesepakatan kedua negara.

“Amerika tertarik untuk mendapatkan akses ke bandara Laoag dan pulau Batanes, keduanya terletak di Luzon,” ujarnya dan menambahkan bahwa pesawat AS sudah memanfaatkan Batanes ketika perang Irak dan Afghanistan awal 2000-an.

Amerika Serikat juga tertarik untuk kembali ke dua bekas pangkalan militernya di Subic dan Clark yang ditinggalkan pada 1992 setelah Filipina menghentikan kerjasama pangkalan tersebut.

Credit  CNN Indonesia

Filipina serukan ASEAN desak Tiongkok hentikan reklamasi LCS


Filipina serukan ASEAN desak Tiongkok hentikan reklamasi LCS
Foto udara menunjukkan Pulau Pagasa (Harapan), yang merupakan salah satu pulau di gugusan pulau Spratly yang menjadi perselisihan sejumlah negara di sekitar Laut China Selatan, di lepas pantai barat Filipina, Rabu (20/7). Lima politisi Filipina berencana melakukan perjalanan ke daerah sengketa di Laut China Selatan itu, menegaskan klaim negara tersebut atas daerah yang kaya minyak dan gas itu. Langkah ini diperkirakan akan mengundang protes dari pihak lain yang mengklaim pulau tersebut. Saat ini China, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Filipina mengklaim wilayah di Laut China Selatan itu. (REUTERS/Rolex Dela Pena)
 
 
Kuala Lumpur (CB) - Filipina menyeru negara-negara tetangganya di Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk bersatu mendesak Tiongkok menghentikan reklamasi daratan di Laut China Selatan (LCS).

Namun, seruan itu gagal mendapatkan dukungan luas menjelang dilangsungkannya pertemuan puncak, lapor Reuters.

Tiongkok mengklaim 90 persen Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan minyak dan gas. Klaimnya itu bertumpang tindih dengan klaim Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.

Gambar-gambar satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa Tiongkok telah membuat kemajuan pesat dalam menimbuni daratan di wilayah sengketa di kepulauan Spratly serta dalam membangun sebuah landasan pesawat yang bisa digunakan militer dan bahwa negara itu kemungkinan sedang memiliki rencana lainnya.

Saat berpidato di depan para menteri luar negeri menjelang pembukaan resmi pertemuan 10 negara anggota ASEAN, Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario tidak menyebut Tiongkok secara langsung. Namun, ia mengatakan "tetangganya di utara" membuat kemajuan pesat dalam kegiatan reklamasi daratan.

"Bukankah ini saat yang tepat bagi ASEAN untuk mengatakan tidak kepada tetangga kita di utara itu bahwa apa yang dilakukannya adalah tindakan yang salah dan bahwa reklamasi besar-besaran harus segera dihentikan?" tanya Rosario.

Persengketaan wilayah itu dilihat sebagai salah satu titik panas Asia, berpotensi memunculkan risiko yang bisa mengarah pada konflik di saat negara-negara secara agresif memperkuat klaim mereka.

Tiongkok telah mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukannya baru-baru ini ditujukan untuk melayani kegiatan-kegiatan sipil, seperti pencarian ikan serta pencarian dan penyelamatan.

Pada pertemuan tingkat menteri, Minggu pagi, hanya Filipina dan Vietnam yang berbicara mengenai sengketa Laut China Selatan, sementara negara-negara lainnya lebih memusatkan perhatian pada pembuatan zona waktu tunggal, kata seorang diplomat ASEAN kepada Reuters. Tidak ada konsensus menyangkut zona waktu tersebut.

Tuan rumah pertemuan puncak ASEAN, Malaysia, kemungkinan akan menghindari munculnya kritik terhadap Tionghoa, mitra dagangnya yang terbesar, demikian ditunjukkan dalam rancangan pernyataan akhir yang dibaca Reuters.

Menteri luar negeri Malaysia, Anifah Aman, mengatakan dalam jumpa pers pada Minggu bahwa beberapa anggota menyatakan kekhawatiran terhadap sengketa itu.

"Akan sangat dihargai jika Tiongkok dapat menghentikan kegiatan itu dan duduk bersama negara-negara ASEAN untuk membahas dan mencari penyelesaian," kata Anifah. "Kita harus menyelesaikan masalah ini di antara kita sendiri sebelum kita maju dan berdiskusi dengan Tiongkok."

Presiden Filipina Benigno Aquino serta Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dijadwalkan bertemu di sela-sela pertemuan puncak ASEAN pada Minggu malam untuk menguatkan kesepakatan soal kemitraan strategis dan membahas masalah LCS.

Pembukaan resmi pertemuan puncak ASEAN akan berlangsung di Kuala Lumpur pada Senin.

Del Rosario mengatakan reklamasi kemungkinan sudah akan selesai sebelum Tiongkok menyepakati tata perilaku LCS, yang mengikat secara hukum. Tiongkok dan ASEAN menyepakati tata perilaku informal pada 2002.

Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh mengatakan dalam wawancara kepada Reuters bahwa saat ini sudah mendesak bagi ASEAN dan Tiongkok untuk menyelesaikan tata perilaku itu lebih awal.


Credit  ANTARA News

Gempa Nepal, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik Indonesia?




 
Niranjan Shrestha/ASSOCIATED PRESS Tim penyelamat melakukan pencarian di tengah puing-puing bangunan yang runtuh di Distrik Bhaktapur

CB - Apa arti gempa Nepal bermagnitudo 7,8 pada Sabtu (25/4/2015) bagi Indonesia?

Gempa yang hingga saat berita ini diturunkan menewaskan 2.000 orang itu seharusnya bukan hanya menjadi tontonan dan memicu keprihatinan, tetapi juga menjadi bahan pelajaran.

Gempa Nepal merupakan gempa dangkal. Pusat gempanya hanya 15 kilometer dari permukaan tanah. Gempa dangkal di daratan itu memang cenderung lebih mematikan.

Goncangan gempa di Nepal tinggi, mencapai 9 MMI. Tingginya goncangan gempa akibat wilayah sekitar Kathmandu yang terbentuk dari lapisan tanah lunak yag dahulu adalah danau purba.

Kasus yang sama pernah terjadi di Indonesia, yaitu pada gempa Yogyakarta bermagnitudo 6,5 pada 27 Mei 2006.

Pusat gempa Yogyakarta berada hanya kedalaman 17 kilometer. Sesar penyebab gempa sendiri berada di wilayah padat penduduk.

Parahnya dampak gempa juga dipicu oleh karakter tanah Yogyakarta yang merupakan endapat vulkanik yang rapuh.

Lapisan tanah yang rapuh dan lunak akan mengamplifikasi gelombang gempa. Akibatnya goncangan terasa lebih keras dan kerusakan lebih parah.

Belajar dari kasus gempa Nepal dan Yogyakarta, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi gempa dangkal.

"Beberapa kota besar padat penduduk di Indonesia harus dipersiapkan infrastukturnya untuk menghadapi goncangan keras akibat gempa," kata Irwan Meilano.

Irwan yang pakar tektonik Pusat Penelitian Mitigasi Bencana, Institut Teknologi Bandung (ITB), kota Bandung berpotensi mengalami gempa yang sama dengan Nepal dan Yogyakarta.

"Kota Bandung memiliki sedimen tebal yang menutupi danau Bandung purba," katanya kepada Kompas.com, Minggu (26/4/2015).

Persiapan infrastruktur kota yang tahan gempa serta masyarakat yang tanggap bencana diperlukan untuk mengurangi tumbangnya korban manusia.

Gempa Nepal juga peru menjadi pelajaran sebab banyak gempa di Indonesia mengakibatkan longsor seperti halnya gempa Nepal memicu longsor di Everest.

Pakar gempa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, mengungkapkan, longsor Everest terjadi karena jarak dengan pusat gempa kurang dari 100 kilometer.

Seklain itu, material di Everest berupa salju, rapuh. Akibat goncangan gempa yang mencapai 6-7 MMI di sekitar Everest, salju pun longsor.

Di Indonesia, banyak kejadian gempa memicu longsor. Bahkan, banyak orang justru tewas akibat longsornya, bukan gempanya.

Contoh gempa yang memicu longsor terjadi pada tahun 1998 di Papua. Gempa mengakibatkan longsor bawah laut sehingga memicu tsunami.

Pada 2 September 2009, gempa Tasikmalaya memicu tanah longsor. Setengah dari korban tewas meninggal karena longsor yang dipicu gempa.

Widjo mengatakan, faktor bahaya tanah longsor akibat gempa harus dikelola agar tidak menyebabkan korban jiwa.

Irwan mengatakan, perlu ada peta resmi potensi bencana yang mencakup peta gempa dan peta longsor akibat gempa.

"Kita masih menjadikan penggabungan peta gempa dan peta longsor dalam konteks riset. Belum menjadi peta hazard resmi," katanya.

Peta longsor akibat gempa berbeda dengan peta longsor biasa. Dalam peta longsor biasa, faktor eksternalnya adalah curah hujan. Sementara dalam peta longsor akibat gempa, faktor eksternal adalah gempa.


Credit  KOMPAS.com

Gempa Nepal, Mengapa Bisa Begitu Mematikan?

USGS peta goncangan gempa Nepal bermagnitudo 7,8 pada Sabtu (25/4/2015)


CB - Gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4/2015). Hingga saat berita ini diturunkan, jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 1.800 orang. Gempa yang juga mengguncang Tibet dan India ini dinyatakan sebagai yang terburuk dalam 81 tahun.

Mengapa gempa Nepal kali ini begitu mematikan? Itu adalah paduan faktor alam dan kesiapan manusianya.

Dari faktor alam, pakar gempa dari Pusat Gempa dan Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengungkapkan bahwa jumlah lokasi pusat dan magnitudo gempa serta karakter lapisan tanah menyumbang peran besar pada keparahan dampak gempa.

Pusat gempa kali ini berada pada kedalaman 15 kilometer. Gempa memiliki mekanisme sesar naik dengan pergeseran maksimum 4 meter. Luas bidang yang bergeser 160 x 120 kilometer.

Dengan pusat gempa hanya 15 kilometer dari permukaan tanah, maka gempa ini termasuk gempa dangkal. Gempa dangkal juga pernah terjadi di Indonesia, yaitu gempa Yogyakarta pada tahun 2006. Gempa macam itu juga mengguncang Meksiko pada Mei 2014 lalu.

Aktivitas gempa mengakibatkan goncangan kuat. Goncangan pada gempa Nepal kali ini mencapai skala 9 MMI.

MMI (Modified Mercalli Intensity) menyatakan goncangan gempa dari skala 1 hingga 12. Dengan skala 9, maka gempa mengakibatkan goncangan sangat keras yang dapat menghancurkan bangungan yang dibangun tanpa kaidah rekayasa yang baik.

Goncangan pada gempa Nepal kali ini bisa sangat kuat karena pengaruh karakter tanah yang mengamplifikasi atau memperbesar gelombang gempa.

"Goncangan gempa diperkuat oleh adanya faktor amplifikasi di beberapa tempat terutama disekitar Katmandu, yang terbentuk dari lapisan tanah lunak yang dulunya berupa danau," kata Irwan kepada Kompas.com, Minggu (26/4/2015).

Berpadu dengan ketidaksiapan masyarakat setempat untuk menghadapi goncangan keras akibat gempa, maka gempa kali ini menjadi sangat mematikan.

Susan Hough, pakar gempa dari United States Geological Survey (USGS) yang bekerja untuk wilayah Nepal mengungkapkan, pemerintah Nepal sebenarnya sudah cukup peduli dengan soal gempa. Namun, masih ada masalah sumber daya untuk mewujudkan masyarakat tahan gempa.

"Orang Nepal membangun rumah dengan sumber daya yang mereka punya, mereka tidak bisa menjangkau struktur yang kuat dan rekayasa," katanya seperti dikutip Nature, Minggu.

Secara tektonik, Nepal memang salah satu negara yang paling rawan gempa. Nepal dibentuk oleh roses tumbukan lempeng benua India yang masuk dibawah benua Eurasia dengan kecepatan 45mm/tahun.

Nepal sendiri penrah diguncang gempa bermagnitudo 8 yang berdampak parah pada tahun 1984. Sejumlah 10.000 orang tewas akibat kala itu.

Indonesia lewat Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan. Namun tak kalah penting, warga Indonesia juga harus lebih waspada pada gempa. Wilayah Yogyakarta dan Bandung misalnya, punya potensi mengalami gempa yang sama dengan Nepal. 




Credit  KOMPAS.com

Pesawat Militer Saudi Jatuh, 2 Tewas


 
VOA Jenis pesawat jet tempur F15E yang melengkapi Angkatan Udara Saudi dan di-upgrade menjadi F15SA - Saudi Advanced.

  CB - Departemen Pertahanan Arab Saudi mengatakan satu pesawat latih militernya jatuh, menewaskan instruktur dan seorang siswa pilot.

Kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency, mengutip kementerian itu yang mengatakan kecelakaan terjadi Minggu (26/4/2015) pagi dan melibatkan pesawat yang berafiliasi dengan King Faisal Air Academy, sekolah penerbangan militer di ibukota negara itu, Riyadh.

Kantor berita tersebut tidak memberi rincian lebih lanjut.

Angkatan udara Arab Saudi mengandalkan jet-jet tempur buatan Amerika dan Inggris, meskipun militer mengoperasikan pesawat latih yang juga diproduksi negara-negara lain.

Kerajaan yang kaya minyak itu dalam beberapa minggu ini telah melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah di negara tetangganya, Yaman. Arab Saudi juga ikut dalam koalisi pimpinan Amerika melawan militan ISIS di Irak dan Suriah.



Credit  KOMPAS.com

Jumat, 24 April 2015

Perwakilan Dipanggil ke Nusakambangan, Australia Prihatin



Perwakilan Dipanggil ke Nusakambangan, Australia Prihatin  
Pewakilan negara setiap terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekan diundang ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu besok (25/4). (Getty Images/Slaven Vlasic)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan keprihatinannya setelah Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta perwakilan kedutaan asing untuk mengirim perwakilan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Menteri Luar Negeri, Julie Bishop, telah melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Indonesia (Retno) Marsudi untuk menyatakan keprihatinannya pada perkembangan terakhir, menyusul pemberitahuan dari (Retno) ke dirinya (Bishop) minggu ini," ujar juru bicara Bishop kepada Reuters, Jumat (24/4).

"Menteri Bishop telah diberitahu bahwa Menteri Luar Negeri (Retno) Marsudi yang menghadiri Konferensi Asia-Afrika dan tidak bisa berbicara dengan dia. Oleh karena itu, kedutaan kami telah mengajukan permintaan resmi untuk melakukan panggilan telepon,” kata juru bicara itu.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung menyatakan pewakilan negara setiap terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekan diundang ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu besok (25/4).

"Saya mendapat informasi dari Kementerian Luar Negeri, perwakilan negara para terpidana yang akan dieksekusi mati sudah diundang untuk datang ke Nusakambangan besok," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Tony Spontana di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/4).

Credit  CNN Indonesia

Perwakilan Negara 10 Terpidana Mati Diundang ke Nusakambangan


Perwakilan Negara 10 Terpidana Mati Diundang ke Nusakambangan  
Keluarga terpidana mati kasus narkoba Sergei Atlaoui asal Prancis dan Rodrigo Gularter asal Brazil, meninggalkan dermaga penyeberangan Wijayapura, usai melakukan kunjungan di Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Selasa (20/2). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
 
Jakarta, CB -- Kejaksaan Agung menyatakan pewakilan negara setiap terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekan diundang ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu besok (25/4).

"Saya mendapat informasi dari Kementerian Luar Negeri, perwakilan negara para terpidana yang akan dieksekusi mati sudah diundang untuk datang ke Nusakambangan besok," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Tony Spontana di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/4).


Dia juga mengatakan, walaupun pemberitahuan eksekusi mati paling singkat diberikan tiga hari sebelum pelaksanaan, undangan sekaligus pemberitahuan ini tidak berarti waktu pelaksanaan sudah ditentukan. Menurutnya, pemberitahuan pelaksanaan eksekusi bisa diberikan jauh sebelum pelaksanaan, tanpa batas waktu yang ditentukan.

Untuk waktu pelaksanaan, menurut Tony, Kejaksaan tinggal menunggu putusan Peninjauan Kembali (PK) terpidana mati Zainal Abidin. "Begitu diputuskan, dilaporkan ke Jaksa Agung lalu langsung ditentukan waktu pelaksanaannya."

Tony mengaku belum menerima informasi kapan PK Zainal Abidin akan diputuskan. Menurutnya, pihaknya hanya bisa menunggu dan berharap putusan bisa turun secepatnya.

Kemarin, Kejaksaan Agung telah memberikan surat perintah pelaksanaan eksekusi kepada jaksa eksekutor. Sebagai tindak lanjut, menurut Tony, terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Viesta Feloso dipindahkan ke Nusakambangan.

"Sudah diserahterimakan 6.45 WIB pagi tadi di LP Besi. Terpidana Mary Jane langsung masuk isolasi untuk mempersiapkan eksekusi," ujarnya.

Mary Jane langsung dimasukan ke sel isolasi, menurut Tony, karena sebagai perempuan tidak bisa disatukan dengan terpidana lainnya. Sementara untuk sembilan terpidana lain yang sudah ada di sana, Tony mengaku belum mendapat informasi lebih jauh.

Sebanyak 10 terpidana mati masuk dalam daftar dalam eksekusi tahap dua kali ini. Mereka adalah Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran asal Australia, Serge Areski Atlaoui asal Perancis, Rodrigo Gularte asal Brasil, Zainal Abidin asal Indonesia, dan Martin Anderson alias Belo asal Ghana. Sementara terpidana mati Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze dari Nigeria, dan Raheem Agbaje Salami dari Spanyol.




Credit  CNN Indonesia

Sepuluh Terpidana Mati Narkoba Sudah Lengkap di Nusakambangan



Sepuluh Terpidana Mati Narkoba Sudah Lengkap di Nusakambangan  
Mary Jane Fiesta Veloso (kanan) memanjatkan doa dituntun rohaniawan sekaligus saksinya, Romo Bernhard Kieser (kiri), di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta, Rabu (4/3). (Antara/Doni Monardi)
 
 
Jakarta, CB -- Seluruh terpidana mati gelombang II kasus narkoba telah berada di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (23/4). Kepindahan Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati asal Filipina, menggenapi total terpidana yang akan dieksekusi dalam waktu dekat.

"Sepuluh napi saat ini sudah berada di Nusakambangan," ujar Kepala Divisi Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi kepada CNN Indonesia.


Mary Jane tiba di Nusakambangan pagi ini sekitar pukul 05.30 WIB. Dia dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta.

Berdasarkan informasi Kepala LP Wirogunan Zaenal Arifin yang turut menemani Mary Jane hingga ke Pulau Nusakambangan, Mary kini mendekam di LP Besi. Bersama Mary, tiga terpidana mati lainnya telah lebih dulu menghuni LP tersebut, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran asal Australia, serta Raheem Agbaje Salami asal Nigeria.

Sementara itu Serge Areski Atlaoui asal Prancis, Rodrigo Gularte asal Brasil, dan Zainal Abidin warga Indonesia, berada di LP Pasir Putih. Tiga terpidana lainnya, yakni Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, serta Martin Anderson alias Belo asal Ghana berada di LP Batu.

Terkait waktu pelaksanaan eksekusi, Akbar mengaku belum mendapat informasinya. "Keputusan soal waktu yang menentukan Kejaksaan Agung," kata dia.

Sebelumnya, Jaksa Agung Prasetyo memastikan eksekusi akan digelar setelah Peringatan Konferensi Asia Afrika. “Setelah KAA baru kami akan laksanakan eksekusi,” kata Prasetyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).

Hari ini merupakan hari terakhir perhelatan KAA. Sebanyak 86 perwakilan negara akan mengikuti prosesi napak tilas KAA pertama tahun 1955 di Bandung.

Selain 10 terpidana mati kasus narkoba yang bakal dieksekusi pada gelombang dua, enam lainnya telah dieksekusi pada gelombang pertama Januari lalu. Mereka ialah warga Belanda Ang Kiem Soei, warga Malawi Namaona Denis, warga Brasil Marco Archer Cardoso Moreira, warga Nigeria Daniel Enemuo, warga Indonesia Rani Andriani, dan warga Vietnam Tran Thi Bich Hanh.

Credit  CNN Indonesia