Warga Kanada divonis mati karena kasus narkoba.
CB,
BEIJING -- Pemerintah Cina mengecam Kanada karena memprotes hukuman
mati kepada seorang warganya yang terlibat kasus penyelundupan narkoba.
Beijing menilai pernyataan yang dikeluarkan Kanada terkait hal itu tidak
bertanggung jawab.
Juru
bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan, hukuman
mati yang dijatuhkan kepada warga Kanada, yakni Robert Schellenberg,
telah sesuai dengan peraturan hukum berlaku. Ia mengecam komentar
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang menuding hukuman terhadap
Schellenberg merupakan keputusan sewenang-wenang.
“Pernyataan
oleh orang Kanada yang relevan kurang memiliki kesadaran paling dasar
tentang sistem hukum,” ujar Hua pada Selasa (15/1).
Ia
mendesak Kanada menghormati kedaulatan hukum Cina terkait kasus
Schellenberg. “Kami mendesak Kanada menghormati aturan hukum dan
kedaulatan hukum Cina, memperbaiki kesalahannya, dan berhenti membuat
pernyataan yang tidak bertanggun jawab,” kata Hua.
Schellenberg
ditangkap otoritas Cina pada 2014. Dia dituduh terlibat penyelundupan
222 kilogram metamfetamin dari Cina ke Australia. Pada Senin (14/1),
pengadilan Cina menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Pengacara
Schellenberg, Zhang Dongshuo mengatakan kliennya akan mengajukan
banding atas putusan tersebut. Ia menilai pengadilan seharusnya tidak
memperberat hukuman kepada Schellenberg karena tidak ada bukti baru yang
dihadirkan.
Sebelumnya Schellenberg memang telah menerima
vonis penjara selama 15 tahun. Namun Pengadilan Rakyat Menengah Dalian
di provinsi timur laut Liaoning memihak jaksa penuntut di pengadilan
ulang bahwa hukuman terhadap Schellenberg terlalu ringan.
Hubungan
Cina dengan Kanada memang telah memanas sejak ditanhkapnya Chief
Financial Officer Huawei Meng Wanzhou di negara tersebut pada Desember
tahun lalu. Meng ditangkap atas permintaan pihak berwenang Amerika
Serikat (AS) atas tuduhan pelanggaran peraturan perdagangan, yaitu
mengirim perangkat komunikasi ilegal ke Iran. Washington diketahui
sedang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
Meskipun
pada akhirnya Meng dibebaskan setelah membayar jaminan, namun
penangkapan itu telah menyebabkan hubungan Cina dan Kanada membeku.
Setelah kejadian itu, Beijing kemudian menangkap dua warga Kanada di
negaranya, yakni Michael Kovrig dan Michael Spavor.
Kovrig
adalah seorang diplomat Kanada. Sementara Spavor merupakan seorang
konsultan yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan pemimpin Korea
Utara (Korut) Kim Jong-un. Spavor ditangkap atas tuduhan membahayakan
keamanan negara.