LONDON
- Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh akan menyerang Barat pada
tahun-tahun mendatang dengan taktik Perang Dingin yang digunakan oleh
badan intelijen Soviet KGB. Tuduhan ini muncul dalam laporan anggota
parlemen Inggris.
Dalam makalah komprehensif yang ditulis oleh anggota parlemen Konservatif Bob Seely untuk Henry Jackson Society, Putin dan Kremlin menyiapkan serangan yang akan membuat Barat "ditelanjangi". Henry Jackson Society adalah kelompok think tank yang berbasis di London.
Laporan itu menyoroti perihal propaganda, peretasan, dan pembunuhan politik yang digabungkan dengan aksi militer untuk mengancam musuh-musuh Rusia. "Rusia melancarkan konflik yang sangat modern di Barat, seperti juga pada rakyat Rusia sendiri," kata Seely.
"Taktik Putin sangat bergantung pada 'Active Measures' yang dipraktikkan oleh KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) selama Perang Dingin, menumbangkan kebenaran untuk melemahkan keyakinan kita di lembaga-lembaga kita," ujar politisi Inggris tersebut.
"Dia berusaha mendemoralisasi dan memecah kita," imbuh Seely, seperti dikutip The Telegraph, Senin (4/6/2018).
Temuan rinci dari Henry Jackson Society sendiri menyimpulkan bahwa Kremlin akan semakin sering meluncurkan perang informasi, manipulasi budaya dan media sosial melalui "hacktivisme" untuk mencapai tujuan kebijakan luar negerinya.
"Angkatan Bersenjata mengambil peran sekunder di sebagian besar fase Konflik Rusia Kontemporer," bunyi salah satu kutipan laporan yang disusun Seely.
Politisi Inggris itu berpendapat, taktik KGB lebih efektif bagi Rusia ketimbang perang dengan senjata konvensional termasuk pesawat.
"Dalam konteks ini, peretas, troll, pembunuh, eksekutif bisnis yang terhubung secara politik, spin doctor, pendemo bayaran dan preman jalanan sering lebih berguna dan lebih bermanfaat daripada alat perang konvensional, seperti pesawat, tank dan artileri," katanya.
"Namun demikian, semua memiliki tempatnya dalam bentuk konflik spektrum penuh Rusia."
Laporan tersebut menyatakan, total setidaknya 50 alat kekuasaan negara digunakan oleh Kremlin. Kondisi itu mirip taktik rahasia dan curang yang digunakan oleh KGB selama Perang Dingin.
"Dalam menekankan informasi dan bentuk perang non-militer, Konflik Rusia Kontemporer dibangun di atas seperangkat alat dan teknik yang dikembangkan selama masa Soviet oleh KGB dan dikenal sebagai 'Active Measures'," klaim Seely.
Media Moskow yang didanai negara juga dituding dalam laporan Seely terlibat dalam upaya Putin tersebut. Media tersebut secara sengaja memanipulasi pendapat orang-orang di Barat untuk mengubah mereka melawan negaranya sendiri dan membujuk mereka untuk percaya pada sudut pandang Moskow.
Dalam makalah komprehensif yang ditulis oleh anggota parlemen Konservatif Bob Seely untuk Henry Jackson Society, Putin dan Kremlin menyiapkan serangan yang akan membuat Barat "ditelanjangi". Henry Jackson Society adalah kelompok think tank yang berbasis di London.
Laporan itu menyoroti perihal propaganda, peretasan, dan pembunuhan politik yang digabungkan dengan aksi militer untuk mengancam musuh-musuh Rusia. "Rusia melancarkan konflik yang sangat modern di Barat, seperti juga pada rakyat Rusia sendiri," kata Seely.
"Taktik Putin sangat bergantung pada 'Active Measures' yang dipraktikkan oleh KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) selama Perang Dingin, menumbangkan kebenaran untuk melemahkan keyakinan kita di lembaga-lembaga kita," ujar politisi Inggris tersebut.
"Dia berusaha mendemoralisasi dan memecah kita," imbuh Seely, seperti dikutip The Telegraph, Senin (4/6/2018).
Temuan rinci dari Henry Jackson Society sendiri menyimpulkan bahwa Kremlin akan semakin sering meluncurkan perang informasi, manipulasi budaya dan media sosial melalui "hacktivisme" untuk mencapai tujuan kebijakan luar negerinya.
"Angkatan Bersenjata mengambil peran sekunder di sebagian besar fase Konflik Rusia Kontemporer," bunyi salah satu kutipan laporan yang disusun Seely.
Politisi Inggris itu berpendapat, taktik KGB lebih efektif bagi Rusia ketimbang perang dengan senjata konvensional termasuk pesawat.
"Dalam konteks ini, peretas, troll, pembunuh, eksekutif bisnis yang terhubung secara politik, spin doctor, pendemo bayaran dan preman jalanan sering lebih berguna dan lebih bermanfaat daripada alat perang konvensional, seperti pesawat, tank dan artileri," katanya.
"Namun demikian, semua memiliki tempatnya dalam bentuk konflik spektrum penuh Rusia."
Laporan tersebut menyatakan, total setidaknya 50 alat kekuasaan negara digunakan oleh Kremlin. Kondisi itu mirip taktik rahasia dan curang yang digunakan oleh KGB selama Perang Dingin.
"Dalam menekankan informasi dan bentuk perang non-militer, Konflik Rusia Kontemporer dibangun di atas seperangkat alat dan teknik yang dikembangkan selama masa Soviet oleh KGB dan dikenal sebagai 'Active Measures'," klaim Seely.
Media Moskow yang didanai negara juga dituding dalam laporan Seely terlibat dalam upaya Putin tersebut. Media tersebut secara sengaja memanipulasi pendapat orang-orang di Barat untuk mengubah mereka melawan negaranya sendiri dan membujuk mereka untuk percaya pada sudut pandang Moskow.
Namun, penyiar stasiun televisi Russia Today (RT) telah beberapa kali membantah menjadi mesin propaganda Kremlin. Pemerintah Putin belum berkomentar atas tuduhan dari politisi Inggris tersebut. Pemimpin Kremlin itu sebelumnya mengklaim tak pernah memiliki niat untuk menyerang Barat.
Credit sindonews.com