CB, Jakarta - Menteri Pertahanan Republik Ceko,
Karla Slechtova, memecat kepala laboratorium militer yang mengatakan
bahwa labnya telah membuat bahan kimia yang terkait dengan Novichok untuk pengujian. Pernyataan kepala laboratorium itu disayangkan oleh Perdana Menteri Republik Ceko, Andrej Babis.
"Saya berterima kasih kepada Bohuslav Safar untuk waktu yang lama di kepala Lembaga Penelitian Militer," demikian situs Kementerian Pertahanan mengutip Menteri Pertahanan seperti dilansir dari Russia Today, 16 Mei 2018.
Bohuslav Safar tetap sebagai karyawan dari institut, tetapi telah digantikan oleh wakilnya sebagai direktur. Tidak disebutkan alasan pemecatan ini. Bohuslav Safar sendiri tidak diberi penjelasan terkait soal pemecatannya sebagai kepala laboratorium.
"Saya pikir itu karena apa yang terjadi soal kasus Novichok," kata Safar.
Pada Maret, Safar mengatakan kepada publik Ceko bahwa laboratoriumnya telah menghasilkan A-230, sejenis agen saraf yang dikenal sebagai Novichok. Bahan kimia yang serupa diduga digunakan di Inggris untuk meracuni mantan agen ganda Rusia-Inggris, Sergey Skripal dan putrinya Yulia.
Rusia disalahkan atas tuduhan peracunan oleh sejumlah negara Barat. Safar mengatakan bahwa zat itu dibuat dalam jumlah kecil untuk tujuan penelitian.
Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis [Reuters]
Pada awal Mei, Presiden Ceko Milos Zeman mengatakan negaranya sebenarnya telah menguji Novichok. Perdana Menteri Republik Ceko, Andrej Babis, langsung menanggapi pernyataan Safar dengan mengatakan kata-kata Safar merugikan dan telah menyebabkan kesalahpahaman terhadap Presiden Ceko, Milos Zeman.
Pejabat Ceko sendiri mengakui ada pengujian, tetapi dilakukan dalam jumlah kecil pada A-230. Sementara pejabat Ceko menegaskan keamanan terlalu ketat untuk kebocoran dan substansi yang diuji coba berbeda dari A-234, yang diklaim Inggris telah digunakan pada Skripal. Sementara Andrej Babis mengatakan ia tidak ada hubungannya dengan pemecatan Safar.
“Saya tentu tidak meminta (Menteri Pertahanan) untuk memecatnya, tetapi dia memberi tahu saya tentang hal itu. Memang benar bahwa beberapa pernyataan oleh Safar kontroversial dan menarik perhatian dunia,” kata Babis, seperti dikutip the Prague Daily Monitor.
Presiden Republik Ceko Milos Zeman. [Reuters]
Sebelumnya Perdana Menteri Ceko menyatakan Republik Ceko tidak pernah menghasilkan, mengembangkan atau menyimpan agen syaraf Novichok, meskipun para ahli kimia Ceko menguji suatu zat yang diberi label Novichok A230, seperti dikutip oleh Unian 7 Mei 2018 lalu.
Pernyataan Presiden Ceko Milos Zeman menimbulkan kehebohan seminggu sebelumnya ketika dia mengutip laporan intelijen militer, yang mengatakan kepada stasiun TV swasta bahwa negara itu telah memproduksi dan menguji sejumlah kecil agen saraf Novichok. Namun perdana menteri mengatakan kesalahpahaman memicu perbedaan pendapat dari terminologi yang digunakan Zeman berdasarkan laporan intelijen.
"Saya berterima kasih kepada Bohuslav Safar untuk waktu yang lama di kepala Lembaga Penelitian Militer," demikian situs Kementerian Pertahanan mengutip Menteri Pertahanan seperti dilansir dari Russia Today, 16 Mei 2018.
Bohuslav Safar tetap sebagai karyawan dari institut, tetapi telah digantikan oleh wakilnya sebagai direktur. Tidak disebutkan alasan pemecatan ini. Bohuslav Safar sendiri tidak diberi penjelasan terkait soal pemecatannya sebagai kepala laboratorium.
"Saya pikir itu karena apa yang terjadi soal kasus Novichok," kata Safar.
Pada Maret, Safar mengatakan kepada publik Ceko bahwa laboratoriumnya telah menghasilkan A-230, sejenis agen saraf yang dikenal sebagai Novichok. Bahan kimia yang serupa diduga digunakan di Inggris untuk meracuni mantan agen ganda Rusia-Inggris, Sergey Skripal dan putrinya Yulia.
Rusia disalahkan atas tuduhan peracunan oleh sejumlah negara Barat. Safar mengatakan bahwa zat itu dibuat dalam jumlah kecil untuk tujuan penelitian.
Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis [Reuters]
Pada awal Mei, Presiden Ceko Milos Zeman mengatakan negaranya sebenarnya telah menguji Novichok. Perdana Menteri Republik Ceko, Andrej Babis, langsung menanggapi pernyataan Safar dengan mengatakan kata-kata Safar merugikan dan telah menyebabkan kesalahpahaman terhadap Presiden Ceko, Milos Zeman.
Pejabat Ceko sendiri mengakui ada pengujian, tetapi dilakukan dalam jumlah kecil pada A-230. Sementara pejabat Ceko menegaskan keamanan terlalu ketat untuk kebocoran dan substansi yang diuji coba berbeda dari A-234, yang diklaim Inggris telah digunakan pada Skripal. Sementara Andrej Babis mengatakan ia tidak ada hubungannya dengan pemecatan Safar.
“Saya tentu tidak meminta (Menteri Pertahanan) untuk memecatnya, tetapi dia memberi tahu saya tentang hal itu. Memang benar bahwa beberapa pernyataan oleh Safar kontroversial dan menarik perhatian dunia,” kata Babis, seperti dikutip the Prague Daily Monitor.
Presiden Republik Ceko Milos Zeman. [Reuters]
Sebelumnya Perdana Menteri Ceko menyatakan Republik Ceko tidak pernah menghasilkan, mengembangkan atau menyimpan agen syaraf Novichok, meskipun para ahli kimia Ceko menguji suatu zat yang diberi label Novichok A230, seperti dikutip oleh Unian 7 Mei 2018 lalu.
Pernyataan Presiden Ceko Milos Zeman menimbulkan kehebohan seminggu sebelumnya ketika dia mengutip laporan intelijen militer, yang mengatakan kepada stasiun TV swasta bahwa negara itu telah memproduksi dan menguji sejumlah kecil agen saraf Novichok. Namun perdana menteri mengatakan kesalahpahaman memicu perbedaan pendapat dari terminologi yang digunakan Zeman berdasarkan laporan intelijen.
Credit tempo.co