Ada cukup bukti untuk mengusut keterlibatan Najib dalam megakorupsi 1MDB
CB,JAKARTA
-- Media massa Malaysia sejak kemarin ramai dengan kabar pencegahan
mantan perdana menteri Najib Abdul Rajak dan istrinya, Rosmah Mansor,
bepergian keluar negeri. Keduanya berencana terbang ke Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5) pagi.
Kabar pencegahan bepergian keluar negeri oleh pihak imigrasi Malaysia
itu mencuat setelah rencana penerbangan Najib dan istrinya bocor. Mulai
Jumat malam beredar informasi di grup Whatsapp bahwa Najib berencana
berlibur ke Indonesia dilengkapi dengan nomor pesawat dan jet pribadi
yang digunakan. Laporan menunjukkan bahwa mereka berencana untuk
melakukan perjalanan dari Bandara Subang, Malaysia, ke Bandara
Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu, pukul 10.00.
Pasangan
itu berencana melakukan perjalanan menggunakan jet pribadi yang
dioperasikan oleh Premiair. Premiair adalah perusahaan milik Peter
Sondakh, yang juga bos PT Rajawali Corp.
Awalnya tersiar
kabar bahwa imigrasi Malaysia tidak mencegah Najib untuk terbang ke
Jakarta. Kepala Jabatan Imigrasi Malaysia, Dato Mustafar Bin Haji Ali
ketika diwawancarai wartawan Sabtu pagi masih menyampaikan Najib tidak
dicekal.
Selang beberapa jam, muncul pernyataan baru.
Melalui pengumuman di akun facebook resmi Jabatan Imigrasen Malaysia,
pihak Imigrasi Malaysia menyampaikan kabar pencegahan terhadap Najib dan
istrinya.
Najib Razak melalui akun Faceboook miliknya yang
diunggah pada hari yang sama menyampaikan informasi akan berlibur ke
luar negeri untuk beristirahat setelah Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14
atau Pemilu ke-14. Postingan Najib ini mendapat like 8.800 dan dibagikan
1.716 kali dengan komentar yang beragam.
"Saya dan
keluarga akan berlibur mulai hari ini untuk beristirahat setelah
berakhirnya Pilihan Raya Umum ke-14. Dalam tempoh ini saya akan
mengambil keputusan mengenai kedudukan saya sebagai Presiden UMNO dan
Ketua Barisan Nasional, karena kemerosotan dukungan rakyat kepada
Barisan Nasional pada PRU ke-14," katanya.
Pada Sabtu pukul
11.58 waktu setempat, Najib melalui Twitter @NajibRazak menyampaikan
dirinya telah diberi informasi bahwa Jabatan Imigrasi Malaysia tidak
mengizinkan dirinya dan keluarga bepergian ke luar negeri. "Saya
menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga di dalam negara,"
katanya dilansir di Bernama.
Najib menjabat Presiden UMNO
dan Ketua Barisan Nasional. Ahad (13/4) Najib mengumumkan pengunduran
dirinya dari kursi jabatan Presiden UMNO dan Ketua Barisan Nasional.
Najib (64 tahun), kalah dari mantan perdana menteri Mahathir Mohamad
(92) dalam pemilihan umum pekan ini.
PM Malaysia yang baru
saja dilantik, Mahathir Mohamad, mengaku melarang Najib pergi keluar
negeri karena memiliki bukti cukup untuk menyelidiki keterkaitan Najib
dengan skandal korupsi multimiliar dolar (1MDB). Pihak imgrasi
mengeluarkan perintah pelarangan meninggalkan Malaysia atas Najib dan
istrinya hanya beberapa menit setelah perdana menteri tersingkir itu
mengatakan rencananya pergi berlibur sepekan ke luar negeri untuk
beristirahat setelah kekalahannya yang mengejutkan dalam pemilihan umum.
"Memang benar saya mencegah Najib meninggalkan negeri," kata Mahathir
dalam acara jumpa pers.
Mahathir mengatakan langkah itu
diambil untuk mencegah kemungkinan masalah timbul kemudian terkait
ekstradisi. "Ada cukup bukti bahwa penyelidikan terhadap hal-hal
tertentu ... yang dilakukan oleh mantan perdana menteri itu harus
dijalankan dan, jika perlu, aturan hukum akan diterapkan," katanya.
Mahathir
sebelumnya pernah menjabat sebagai perdana menteri negara berpenduduk
mayoritas Melayu Muslim selama 22 tahun. Ia mengatakan jaksa agung, yang
melepaskan Najib dari kesalahan dalam skandal korupsi dana negara
1Malaysia Development Berhad (1MDB), sudah dipecat. Sang jaksa agung,
Apandi Ali, menolak memberikan tanggapan.
Usai pencegahan
itu, rencana Najib dan istrinya terbang ke Jakarta berantakan. Kini
Najib bersiap menghadapi kasus megakorupsi 1MDB di negaranya.