Rabu, 16 Mei 2018

Latihan Jet Tempur AS-Korsel yang Gagalkan Pertemuan Korut


Latihan Jet Tempur AS-Korsel yang Gagalkan Pertemuan Korut
Ilustrasi jet tempur F-16 AS yang digunakan dalam latihan bersama Korsel. Korut menunda pertemuan dengan tetangganya karena latihan tersebut. (REUTERS/Hamad I Mohammed)


Jakarta, CB -- Korea Utara menunda pertemuan dengan Korea Selatan yang sedianya akan digelar hari ini, Rabu (16/5), karena negara tetangganya masih menggelar latihan militer bersama Amerika Serikat.

Selain menunda pertemuan tingkat menteri itu, Korut juga mengancam akan membatalkan rencana pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan digelar pada 12 Juni di Singapura.

Laporan kantor berita pemerintah Korut, KCNA, mengecam latihan angkatan udara "Max Thunder" yang disebut melibatkan jet tempur siluman AS dan sejumlah pengebom B-52.



Peristiwa ini terjadi setelah beberapa bulan terakhir Korut menunjukkan perbaikan hubungan dengan Korsel, disertai pertemuan Kim dan Presiden Moon Jae-in serta kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Korea yang hanya dijeda gencatan senjata sejak 1950-an silam.

Laporan KCNA menyebut latihan angkatan udara itu sebagai "provokasi" yang menentang tren perbaikan hubungan belakangan ini.

"Latihan ini, yang diarahkan kepada kami, yang dilakukan di seluruh penjuru Korea Selatan, adalah penentangan terang-terangan atas Deklarasi Panmunjom dan provokasi militer yang disengaja untuk mengkontra perkembangan politik di Semenanjung Korea," kata KCNA, dikutip Reuters.

Deklarasi Panmunjom adalah pernyataan bersama yang dicapai Korut dan Korsel saat Kim bertemu Moon. Kedua pihak sepakat menandatangani perjanjian damai tahun ini.

"Amerika Serikat juga mesti memikirkan baik-baik nasib rencana pertemuan tingkat tinggi Korea Utara-AS melihat gangguan militer provokatif yang dilakukan bersama otoritas Korea Selatan ini."

Pertemuan tingkat menteri Korut dan Korsel sedianya digelar untuk membahas implementasi Deklarasi Panmunjom, termasuk proses perdamaian dan "denuklirisasi utuh."

Pentagon menyatakan latihan "Max Thunder" adalah kegiatan rutin dan bersifat bertahan. Seorang juru bicara mengatakan latihan akan dilakukan di pangkalan udara Gwangju dan digelar dengan "skala yang sama dengan tahun lalu."
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan sempat membaik lewat pertemuan Kim dan Moon.
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan sempat membaik lewat pertemuan Kim (kiri) dan Moon (kanan). (Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
Tahun lalu, Max Thunder melibatkan sekitar 1.500 personel AS dan Korsel yang menerbangkan jet tempur, termasuk F-16 buatan Amerika.

Saat itu, latihan gabungan digelar pada 28 April mendatang di pangkalan udara Kunsan, barat daya Semenanjung Korea, di tengah ancaman peluru kendali balistik dan senjata nuklir Korut.

Sebanyak 1.000 pilot AS menerbangkan jet tempur jenis F-16, AV-8Bs dari angkatan laut, hingga EA-18Gs dari skuadron 132 yang berbasis di Jepang.

Sementara itu, 500 personel Korsel menerbangkan pesawat tempur jenis F-15K, F-16, F-5E, dan F-4E dalam latihan tersebut.

Selain Max Thunder, tahun lalu AS juga melakukan latihan angkatan laut bersama sejumlah kapal perusak Jepang, seiring dengan dikerahkannya kapal induk USS Carl Vinson ke kawasan.

Kapal induk bertenaga dua reaktor nuklir Carl Vinson dilaporkan membawa sedikitnya 100 pesawat tempur.

Armada angkatan laut Amerika ini juga turut memboyong kapal perusak misil, sebuah kapal selam, dan 6.500 pelaut yang sebelumnya telah berlatih bersama Angkatan Laut Australia.








Credit  cnnindonesia.com