Rabu, 16 Mei 2018

Laporan Intelijen AS: Senjata Hipersonik Rusia Siap Tempur 2020



Laporan Intelijen AS: Senjata Hipersonik Rusia Siap Tempur 2020
Video grafis simulasi rudal nuklir hipersonik baru Rusia. Senjata ini diklaim tak bisa dicegat sistem pertahanan udara manapun di dunia. Foto/RU-RTR


WASHINGTON - Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa senjata hipersonik terbaru Rusia akan siap digunakan untuk tempur pada tahun 2020. Senjata hipersonik ini pernah diklaim Presiden Vladimir Putin tak bisa dicegat oleh sistem pertahanan manapun di dunia.

Beberapa sumber yang memiliki akses langsung dengan laporan tersebut mengungkapkannya kepada CNBC dengan syarat anonim, yang dilansir Rabu (16/5/2018). Menurut laporan tersebut, Moskow memang berhasil menguji senjata yang dapat membawa hulu ledak nuklir itu dua kali pada tahun 2016.

Namun, pada tes ketiga pada Oktober 2017 mengalami kegagalan, di mana platform senjata itu jatuh beberapa detik sebelum menyerang targetnya. Bocoran laporan intelijen Amerika ini muncul setelah Putin memperkenalkan senjata yang dengan kendaraan "Avangard" itu dalam pidato kenegaraan awal Maret 2018 lalu.

Kendaraan hipersonik Avangard dirancang untuk duduk di atas rudal balistik antarbenua. Setelah diluncurkan, kendaraan itu menggunakan gaya aerodinamis yang bisa membawa rudal  melayang di atas atmosfer.

Salah satu bagian dari laporan intelijen AS menyebutkan bahwa kendaraan hipersonik dipasang ke rudal balistik antarbenua SS-19 buatan Rusia.

Senjata dengan moda hipersonik itu telah dikembangkan Moskow selama tiga dekade. Daya lesatnya bisa mencapai lima kali kecepatan suara, atau sekitar satu mil per detik.

"Jenis-jenis kendaraan luncur meningkatkan serangan celah dalam sistem pertahanan rudal kami," kata Thomas Karako, direktur Missile Defense Project di Center for Strategic and International Studies kepada CNBC.

"Tidak ada waktu seperti sekarang untuk memodifikasi postur pertahanan rudal kita saat ini," ujar Karako."Itu disayangkan bahwa kita telah membiarkan Rusia mencapai sejauh ini."

Moskow diperkirakan akan melakukan tes keempat senjata terbarunya itu pada musim panas tahun ini.

Sumber yang mengetahui laporan intelijen AS menilai bahwa kendaraan luncur hipersonik Rusia dilengkapi dengan pencegah onboard yang mampu mengalahkan sistem pertahanan rudal yang paling canggih sekalipun. Senjata tersebut sangat lihai bermanuver sehingga tidak dapat diprediksi dan membuatnya sulit dilacak.

Masih menurut data laporan intelijen Amerika, senjata hipersonik Rusia kemungkinan akan mencapai kemampuan operasional atau siap tempur pada awal pada tahun 2020. Jika terkonfirmasi, maka Moskow telah melampui AS dan China dalam pengembangan senjata hipersonik.

Komandan pasukan nuklir Amerika kepada anggota parlemen pada bulan Maret lalu memperingatkan bahwa bahwa pasukan Pentagon tidak dapat mencegah senjata hipersonik jika menyerang wilayah AS.

"Kami tidak memiliki pertahanan yang dapat menyangkal senjata seperti itu," kata  Jenderal John Hyten, komandan Komando Strategis AS kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS. "Baik Rusia dan China secara agresif mengejar kemampuan hipersonik." 






Credit  sindonews.com