Rabu, 09 Mei 2018

Iran: AS Tidak Bisa Dinasehati Secara Halus


Iran: AS Tidak Bisa Dinasehati Secara Halus
Iran menyatakan, Amerika Serikat (AS) hanya mengenal bahasa kekerasan atau kekuatan. Foto/Istimewa


TEHERAN - Iran menyatakan, Amerika Serikat (AS) hanya mengenal bahasa kekerasan atau kekuatan. Oleh karena itu, menurut Teheran, untuk dapat membuat AS mendengarkan apa yang dikatakan dunia internasional, cara baik-baik harus dilupakan dan beralih menggunakan bahasa yang keras.

Pemimpin Parlemen Iran, Ali Larijani menyatakan  Washington telah gagal untuk menegakkan komitmennya di bawah kesepakatan nuklir yang dicapai tahn 2015. Larijani menyebut, satu-satunya cara untuk membuat AS tunduk pada kesepakatan itu adalah dengan cara kekerasan.

"Tampaknya kita hanya dapat berbicara dengan orang Amerika dalam bahasa kekuatan dan tidak ada solusi lain," kata Larijani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (8/5).

Larijani juga mengatakan bahwa setiap upaya Donald Trump untuk membongkar kesepakatan nuklir hanya akan berfungsi untuk menyatukan orang-orang Iran dan mendorong Iran untuk melanjutkan jalan Revolusi Islam dengan kuat di belakang kepemimpinan pemimpin tertinggi.

Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, menyerukan Teheran untuk menyerahkan 98 persen dari uraniumnya yang diperkaya, serta mengizinkan inspeksi internasional atas fasilitas nuklirnya, sebagai imbalan atas pencabutan sanksi.

Trump telah berulang kali mengecam kesepakatan itu sebagai tidak efektif dan menuduh Teheran melanggar ketentuan perjanjian. Namun, negara-negara Eropa mengatakan kesepakatan itu tidak boleh ditinggalkan, dan menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Teheran sejauh ini telah sepenuhnya mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian tersebut




Credit  sindonews.com