CB, Jakarta - Sebanyak 10 orang tewas di India selatan setelah terinfeksi virus Nipah yang mematikan. Virus yang ditularkan kelelawar tersebut juga membuat belasan orang dikarantina.
Buntut dari mewabahnya virus Nipah, kepanikan besar terjadi di negara bagian Kerala, dan satu tim ahli dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional India telah dikirim ke wilayah pesisir kota ini.
Pada konferensi pers hari Selasa, 22 Mei 2018, Menteri Kesehatan Kerala K K Shailaja mengatakan, 18 orang dikarantina terkait virus tersebut sejak kematian pertama pada Jumat yang memakan korban 12 orang dinyatakan positif dan 10 orang meninggal.
Perawat yang merawat pasien Nipah yang dicurigai bekerja di sebuah
rumah sakit di Perambra, Lini Puthusheri, 31 tahun, disebut sebagai
korban kesepuluh.
Meskipun baru diidentifikasi pada 1999, Nipah sejajar dengan Ebola dan Zika dalam daftar penyakit WHO terbaru yang kemungkinan besar akan menyebabkan bencana global.
Virus Nipah dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Kelelawar buah dianggap sebagai hewan pembawa virus yang paling umum di Asia selatan, Wabah sebelumnya berasal dari orang yang minum getah kurma mentah di daerah di mana kelelawar aktif.
WHO mengatakan Nipah memiliki masa inkubasi 5 hingga 14 hari sebelum orang menunjukkan gejala, yang dapat membuat lebih sulit untuk menghentikan penyebaran infeksi.
JP Nadda, Menteri Kesehatan India mengatakan tim dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional telah tiba di Kerala pada Selasa dan dua lagi dari fasilitas medis terkemuka di New Delhi akan tiba pada Rabu,2 3 Mei 2018.
"Ini adalah situasi baru bagi kami," katanya, seperti dilansir Independent pada 22 Mei 2018. "Kami tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani virus Nipah.
"Para pejabat kesehatan mengatakan, mereka menemukan mangga yang digigit kelelawar di sebuah rumah di kota Kozhikode, India selatan, lokasi tiga pasien pertama dinyatakan tewas.
Buntut dari mewabahnya virus Nipah, kepanikan besar terjadi di negara bagian Kerala, dan satu tim ahli dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional India telah dikirim ke wilayah pesisir kota ini.
Pada konferensi pers hari Selasa, 22 Mei 2018, Menteri Kesehatan Kerala K K Shailaja mengatakan, 18 orang dikarantina terkait virus tersebut sejak kematian pertama pada Jumat yang memakan korban 12 orang dinyatakan positif dan 10 orang meninggal.
Meskipun baru diidentifikasi pada 1999, Nipah sejajar dengan Ebola dan Zika dalam daftar penyakit WHO terbaru yang kemungkinan besar akan menyebabkan bencana global.
Virus Nipah dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Kelelawar buah dianggap sebagai hewan pembawa virus yang paling umum di Asia selatan, Wabah sebelumnya berasal dari orang yang minum getah kurma mentah di daerah di mana kelelawar aktif.
WHO mengatakan Nipah memiliki masa inkubasi 5 hingga 14 hari sebelum orang menunjukkan gejala, yang dapat membuat lebih sulit untuk menghentikan penyebaran infeksi.
JP Nadda, Menteri Kesehatan India mengatakan tim dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional telah tiba di Kerala pada Selasa dan dua lagi dari fasilitas medis terkemuka di New Delhi akan tiba pada Rabu,2 3 Mei 2018.
"Ini adalah situasi baru bagi kami," katanya, seperti dilansir Independent pada 22 Mei 2018. "Kami tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani virus Nipah.
"Para pejabat kesehatan mengatakan, mereka menemukan mangga yang digigit kelelawar di sebuah rumah di kota Kozhikode, India selatan, lokasi tiga pasien pertama dinyatakan tewas.
Credit tempo.co