CB, Jakarta - Tiga tentara Amerika Serikat
yang bertugas di Suriah tewas akibat terkena sambaran ledakan ranjau
bom. Informasi tersebut disampaikan situs berita berbahasa Arab, al-Dohar al-Samiyeh, setelah mengutip keterangan berbagai sumber.
Menurut laporan kantor berita milik Iran, Fars News, insiden itu bermula ketika iring-ringan militer Amerika bergerak menuju Hasaka-Tal Tamar. "Tiga kendaraan melindas bom yang ditanam sehingga ledakan tak terelakkan. Akibatnya, tiga tentara Amerika Serikat tewas."
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berjaga di dekat tank militer AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
Kepada media di Suriah, sumber lain mengatakan ledakan itu
menyebabkan beberapa serdadu Amerika tewas dan cedera akibat insiden di
jalan raya Hasaka-Tal Tamar dekat Desa al-Rakba tersebut.
Sumber lain di lapangan menyebutkan ledakan bom tersebut menghantam konvoi militer Amerika yang bergerak menuju kawasan timur laut Hasaka dari Irak. Mereka menambahkan, konvoi tersebut terdiri atas beberapa kendaraan militer dan pengangkut personel militer.
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berbincang dengan tentara AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
"Iring-iringan itu masuk dari Tal Beidar, kawasan antara Qamishil dan Kota Tal Tamar yang diduduki milisi dukungan Amerika Serikat, Pasukan Demokratik Suriah (SDF)."
Sekitar 2.000 pasukan Amerika Serikat berada di Manbij, Suriah, untuk menghadapi kelompok bersenjata ISIS dan memberikan pelatihan kepada milisi SDF. Keberadaan militer Amerika ini sempat membuat hubungannya dengan Turki tegang. Amerika diminta meninggalkan Suriah karena Turki akan meluaskan serangannya untuk mengejar kaum bersenjata Kurdi.
Menurut laporan kantor berita milik Iran, Fars News, insiden itu bermula ketika iring-ringan militer Amerika bergerak menuju Hasaka-Tal Tamar. "Tiga kendaraan melindas bom yang ditanam sehingga ledakan tak terelakkan. Akibatnya, tiga tentara Amerika Serikat tewas."
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berjaga di dekat tank militer AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
Sumber lain di lapangan menyebutkan ledakan bom tersebut menghantam konvoi militer Amerika yang bergerak menuju kawasan timur laut Hasaka dari Irak. Mereka menambahkan, konvoi tersebut terdiri atas beberapa kendaraan militer dan pengangkut personel militer.
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berbincang dengan tentara AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
"Iring-iringan itu masuk dari Tal Beidar, kawasan antara Qamishil dan Kota Tal Tamar yang diduduki milisi dukungan Amerika Serikat, Pasukan Demokratik Suriah (SDF)."
Sekitar 2.000 pasukan Amerika Serikat berada di Manbij, Suriah, untuk menghadapi kelompok bersenjata ISIS dan memberikan pelatihan kepada milisi SDF. Keberadaan militer Amerika ini sempat membuat hubungannya dengan Turki tegang. Amerika diminta meninggalkan Suriah karena Turki akan meluaskan serangannya untuk mengejar kaum bersenjata Kurdi.
Credit tempo.co