Mereka mengutuk serangan kimia yang dilakukan oleh rezim pemerintahan Assad
CB,
IDLIB -- Warga yang berada di wilayah kelompok oposisi Suriah melakukan
unjuk rasa atas serangan kimia baru yang dilancarkan rezim pemerintahan
Suriah Bashar al-Assad, Ahad (8/4) waktu setempat. Dengan serangan
kimia tersebut, militer Suriah menyerang Ghouta Timur.
Kantor
berita Turki Anadolu melaporkan, warga yang berunjuk rasa berasal dari
daerah Khan Shaykhun, Maarrat al-Nu'man dan Saraqib yang terletak di
Provinsi Idlib. Tak hanya mereka, warga lokal dari Maar Shuhur,
Kafrehmul, Aleppo Barat, Kifrenbude, dan beberapa daerah di Hama juga
ikut berdemonstrasi.
Mereka berunjung rasa sambil menunjukkan spanduk bertuliskan
bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mereka berharap masyarakat dunia
melihatnya, meminta keadilan, dan menuntut agar ada keberpihakan pada
hak asasi warga Ghouta Timur.
Seorang aktivis
Suriah, Muhammad al-Hani, yang berpartisipasi dalam demonstrasi di
Saraqib, mengatakan bahwa mereka mengutuk serangan kimia yang dilakukan
oleh rezim pemerintahan Suriah Bashar al-Assad di Douma, Ghouta Timur.
Sementara
itu, seorang anggota dari White Helmetes, Hasan al-Hassan, menuturkan
penyerangan rezim Assad terhadap Douma terjadi akibat adanya
perlindungan dari masyarakat internasional.
Aktivis
lainnya, Firas Abdullah, pun menuding Suriah dan Rusia sebagai dalang
penyerangan yang menggunakan senjata kimia terhadap ratusan ribu orang.
Serangan ini juga telah menuai kecaman dunia internasional termasuk
Turki dan Arab Saudi.
Seperti diketahui, pada 24
Februari lalu, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi
2401 yang isinya menyerukan gencatan senjata selama sebulan di Suriah,
terutama di Ghouta Timur. Ini untuk memungkinkan pengiriman bantuan
kemanusiaan.
Namun Suriah tidak mematuhinya lalu
pada Maret lalu meluncurkan serangan darat dengan dukungan kekuatan
udara Rusia untuk mengambil-alih wilayah Ghouta Timur yang dipegang oleh
kelompok oposisi. Kawasan permukiman bagi sekitar 400 ribu warga sipil,
di pinggiran kota tetap menjadi target pengepungan rezim pemerintahan
Suriah.
Komisi Penyelidikan PBB pun telah merilis
laporan yang isinya menyatakan bahwa rezim Assad telah melakukan
kejahatan perang di Ghouta Timur, di antaranya karena menggunakan
senjata kimia terhadap warga sipil.