Jumat, 27 April 2018

Kim Jong-un ke Korsel, NATO Minta Sanksi Dipertahankan


Kim Jong-un ke Korsel, NATO Minta Sanksi Dipertahankan
Sekjen NATO Jens Stoltenberg meminta dunia mempertahankan sanksi terhadap Korut hingga ada perubahan konkret. (REUTERS/Francois Lenoir)



Jakarta, CB -- Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan dunia mesti mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara hingga ada "perubahan konkret," jelang pertemuan tingkat tinggi negara terisolasi itu dengan tetangganya di selatan.

Stoltenberg menyambut baik rencana pertemuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang akan digelar Jumat (26/4) di wilayah selatan perbatasan kedua negara. Namun, menurutnya Korut masih belum bisa diberikan kelonggaran.


"Hingga kita melihat perubahan konkret pada tindakan Korea Utara kita mesti terus menekan Korea Utara dan melanjutkan sanksi-sanksi," kata Stoltenberg di Markas Besar NATO di Brussels, dikutip AFP.

Pertemuan yang digelar di perbatasan kedua negara Jumat ini merupakan yang ketiga kalinya sepanjang sejarah, setelah perisrwa serupa di Pyongyang pada 2000 dan 2007 lalu.


Stoltenberg mengatakan pertemuan itu adalah "langkah pertama menuju solusi damai ternegosiasi atas krisis di Semenanjung Korea."

"Salah satu alasan mengapa kita melihat perkembangan dalam beberapa pekan terakhir adalah karena ada tekanan kuat terhadap Korea Utara, termasuk sanksi yang diadopsi PBB."

"Saya menyambut bagaimana PBB bisa sepakat menjatuhkan sanksi lebih keras pada Korut, tapi juga kita melihat bahwa sanksi-sanksi itu telah diimplementasikan hingga tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya."

Ketegangan di Semenanjung Korea mereda dalam beberapa pekan terakhir, sejak Moon menggunakan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang sebagai kesempatan untuk menggelar dialog dengan Pyongyang.





Credit  cnnindonesia.com