Ilustrasi Gedung Parlemen Rumania. (Mihai Petre via WIkimedia Commons)
Lawatan selama dua hari itu dilakukan Dancila berselang beberapa hari setelah pemimpin partai berkuasa sayap kiri Partai Demokratis Sosial (PSD), Liviu Dragnea, mengumumkan "keputusan" pemerintah soal pemindahan kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah itu dilakukan Bucharest mengikuti keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada awal Desember lalu yang memutuskan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Rumania juga merupakan salah satu dari 35 negara yang abstain dalam voting resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menolak keputusan Trump tersebut pada Rapat Darurat 21 Desember lalu. Netanyahu pun menelepon Presiden Rumania Kalus Lohannis menyampaikan terima kasih atas posisinya.
Rumania adalah satu-satunya negara bekas blok komunis yang masih mempertahankan relasinya dengan Israel setelah Perang Enam Hari pecah pada 1967. Sebaliknya, mantan diktator Rumania Nicolae Ceausescu menjaga hubungan erat dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) saat masih dipimpin oleh Yasser Arafat.
Dilansir AFP, kunjungan Dancila ke Israel diawali dengan jamuan makan siang bersama Netanyahu. Setelah itu, pejabat Israel mengatakan kedua pemimpin akan mengunjungi monumen peringatan Holocaust Yad Vashem.
Keesokan harinya, Dancila dijadwalkan mengunjungi Tembok Ratapan atau Western Wall dan bertemu Presiden Israel Reuven Rivlin.
Sementara itu, media lokal Rumania melaporkan Netanyahu juga telah mengundang Dragnea, pemimpin partai berkuasa, untuk berkunjung ke Israel. Netanyahu juga disebut menyambut baik pernyataan Dragnea soal relokasi kedubes.
Meski begitu, keputusan Rumania soal pemindahan kedubes masih menjadi perdebatan di dalam negeri. Presiden Rumania Kalus Lohannis memprotes keputusan pemerintah itu.
Politikus berhaluan liberal kanan itu menganggap dia tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Lohannis juga menilai pemindahan kedutaan bisa dilakukan setelah Israel dan Palestina sudah sepakat soal status Kota Yerusalem.
Meski kalah pemilu 2016 lalu dan gagal meraih kursi perdana menteri, Dragnea masih memiliki peran dalam urusan pemerintahan.
Menghindari perdebatan, Dancila belakangan menegaskan bahwa dia hanya berupaya menciptakan "platform untuk berdiskusi" terkait kemungkinan relokasi kedutaannya di Israel.
Credit cnnindonesia.com