Minggu, 29 April 2018

Korut dan Korsel Berdamai, AS Pertimbangkan Tarik Pasukan


Korut dan Korsel Berdamai, AS Pertimbangkan Tarik Pasukan
Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS/Mike Blake

WASHINGTON - Pentagon mempertimbangkan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Semenanjung Korea menyusul perdamaian yang disepakati antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel). Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis.

"Ya, itu adalah bagian dari masalah yang akan kami bahas dalam negosiasi dengan sekutu kami terlebih dahulu dan, tentu saja, dengan Korea Utara," kata Mattis dalam sebuah transkrip konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak di Pentagon, hari Jumat waktu AS, yang dikutip SINDOnews dari situs Pentagon, Sabtu (28/4/2018).

Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dijadwalkan bertemu pada Mei atau awal Juni 2018 untuk membahas denuklirisasi semenanjung Korea. Kedua pemimpin yang sebelumnya saling ancam ini akan bernegosiasi untuk menutup program nuklir Korea Utara secara permanen.

Amerika Serikat telah terlibat dalam kampanye tekanan maksimum terhadap Korea Utara dan memimpin masyarakat internasional untuk memberlakukan beberapa putaran sanksi atas program senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang.

Sebelumnya pada hari Jumat, Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan puncak di Zona Demiliterisasi, di mana mereka menandatangani Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Penyatuan di Semenanjung Korea.

Dokumen itu mengikat kedua negara untuk mewujudkan semenanjung Korea bebas nuklir. Keduanya juga berbicara untuk mengakhiri secara resmi Perang Korea.

Situasi di semenanjung Korea sempat memanas dalam dua tahun terakhir karena rentetan uji coba rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara. Tindakan rezim Kim Jong-un itu juga memicu ketegangan dengan Washington, sebagai sekutu pelindung Seoul.



Credit  sindonews.com