Berdasarkan atas usul Macron, AS dan Eropa akan setuju memblokir nuklir Iran.
CB,
JAKARTA -- Inggris bekerjasama erat dengan sekutunya untuk mengatasi
masalah berkaitan dengan Iran, kata juru bicara pemerintah, Rabu
Kemarin, memberikan dukungan Inggris pada pembicaraan Presiden Prancis
Emmanuel Macron dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Macron pada Rabu mengatakan bahwa dia berbicara kepada Trump mengenai
"kesepakatan baru", dengan AS dan Eropa akan menangani kekhawatiran
luar biasa akan program nuklir Iran.
"Kami bekerja sama
dengan sekutu kami tentang bagaimana mengatasi berbagai tantangan yang
ditimbulkan Iran di Timur Tengah, termasuk yang Presiden Macron usulkan
agar tercakup dalam kesepakatan baru," kata juru bicara itu.
Pernyataan
tersebut muncul saat tenggat nampak tidak pasti untuk Trump pada bulan
depan untuk memutuskan memulihkan sanksi ekonomi AS di Teheran. Dia
mengkritik kesepakatan pada 2015, yang secara efektif mencabut beberapa
sanksi Barat terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program
nuklirnya.
Meski begitu, Inggris dan sekutu Eropanya,
Prancis dan Jerman berpendapat bahwa apa yang disebut Rencana Aksi
Bersama Komprehensif sedang berlangsung dan mencari cara untuk mengatasi
kekhawatiran Trump tentang aktivitas Iran yang lebih luas tanpa keluar
dari kesepakatan nuklir.
"Kesepakatan nuklir adalah produk diplomasi tak kenal lelah selama 13 tahun dan sedang berlangsung," kata juru bicara itu.
"Pada
saat yang sama, kami mengakui ada hal-hal yang tidak dibahas dalam
kesepakatan itu, tetapi yang perlu kami tangani termasuk misil balistik,
apa yang terjadi ketika kesepakatan itu berakhir dan aktivitas regional
Iran yang tidak stabil," tambahnya.
Berdasarkan atas usul
Macron, AS dan Eropa akan setuju memblokir kegiatan nuklir Iran hingga
2025 dan seterusnya, mengatasi program peluru kendali balistik Iran dan
menghasilkan persyaratan untuk penyelesaian politik demi mengekang Iran
di Yaman, Suriah, Irak dan Lebanon.