Senin, 30 April 2018

Pemilu Malaysia, Persaingan Najib Razak dan Mahathir Mohamad


Pemilu Malaysia, Persaingan Najib Razak dan Mahathir Mohamad
Perdana Menteri Najib Razak yang kembali mengajukan diri kini tengah menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya akibat skandal penggunaan dana 1MDB. (REUTERS/Olivia Harris)


Jakarta, CB - Momen pendaftaran calon Perdana Menteri untuk Pemilu Malaysia pada 9 Mei mendatang sudah dimulai. Para pendukung sudah semarak meramaikan momen jagoan, baik di kubu petahana Najib Razak atau Mahatir Mohamad, ketika mendaftarkan diri, Sabtu (28/4).

Perdana Menteri Najib Razak yang kembali mengajukan diri kini tengah menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya akibat skandal penggunaan dana 1MDB.

Selain itu, ia juga mendapatkan tantangan dari mantan PM Malaysia, Mahatir Mohamad yang pernah berkuasa pada 1981 hingga 2003 lalu.


Walau dihadapkan banyak tantangan, koalisi Barisan Nasional (BN) yang mendukung Najib optimis akan memenangkan pemilu nanti. Alasannya, melemahnya oposisi dugaan kecurangan-kecurangan.




Mengenakan pakaian Melayu tradisional bernuansa biru, Najib mendaftarkan diri di daerah pemilihannya, Pahang. Daerah itu menjadi basis dukungan baginya sejak 1976.

Para pendukung pun berkumpul dan menyanyikan lagu kebangsaan sambil melambaikan spanduk biru yang merupakan warna koalisi petahana dengan tulisan 'kami memilih BN'.

"Dia telah mengembangkan negara kami, mengembangkan negara Islam, ras dan negara," kata pendukung Azizah Abdul Aziz kepada AFP.

Di sisi lain, lawan Najib, Mahatir tiba di Pulau Langkawi, barat laut Malaysia untuk mendaftarkan dirinya. Ia juga memilih berkostum pakaian Melayu tradisional dengan nuansa hitam.


 Sebelumnya Malaysia menetapkan Pemilihan Umum bakal digelar pada 9 Mei, dengan pendaftaran calon pada 28 April dan periode kampanye 11 hari.
Seperti Najib, pendaftaran Mahathir diikuti sekitar lima ribu pendukung koalisi opisi sambil mengibarkan bendera dan bernyanyi.

"Mahathir dapat membantu memperbaiki negara ini," kata pendukung Mahattir, Aziah Mohmad Nasir.

Mahatir bergabung dengan oposisi sebagai kandidat perdana menteri alternatif lantaran ada skandal 1MDB yang mewarnai pemerintahan Najib.

Skandal itu berisi kasus korupsi miliaran dollar dari sistem dana 1MDB yang dibangun dan diawasi oleh Najib.

Pemerintah Amerika Serikat menyebut bahwa dana yang 'lenyap' itu digunakan oleh oknum untuk membeli sejumlah perumahan mewah dan karya seni mahal di Negeri Paman Sam.



Ada tiga koalisi besar di Malaysia. Antara lain koalisi berkuasa, Barisan Nasional yang terdiri atas 13 partai. Lalu koalisi oposisi Pakatan Harapan, yang terdiri atas Partai Keadilan Rakyat, Partai Pribumi, Democratic Action Party (DAP), dan Partai Amanah.

Selain itu ada pula koalisi Gagasan Sejahtera, yang terdiri atas Partai Islam Pan Malaysia (PAS), Partai Ikatan Bangsa Malaysia (Ikatan), Berjasa dan Partai Cinta Malaysia (PCM).







Credit  cnnindonesia.com