Senin, 30 April 2018

Trio Eropa Sepakat Pertahankan Perjanjian Nuklir Iran



Trio Eropa Sepakat Pertahankan Perjanjian Nuklir Iran
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian



LONDON - Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman telah sepakat untuk mempertahankan perjanjian nuklir internasional. Perjanjian tersebut adalah cara terbaik saat ini untuk menghentikan Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Theresa May, Emmanuel Macron dan Angela Merkel membahas pentingnya mempertahankan kesepakatan yang ada lewat telepon terpisah selama akhir pekan. Tetapi mereka juga menyetujui perlunya mengatasi beberapa kekhawatiran yang diangkat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam beberapa minggu mendatang, Trump akan memutuskan apakan akan tetap atau menanggalkan perjanjian tersebut. Ia tekah menjadi kritikus yang keras terhadap perjanjian internasional yang ditandatangani pada 2015 lalu, dan menyebutnya "gila".

Di antara kritiknya adalah tidak adanya larangan terhadap progtam rudal balistik Iran. Perjanjian itu juga tidak melakukan apa pun untuk menghentikan dukungan Iran untuk kelompok militan di kawasan itu.

Trump juga ingin menghapus perjanjian yang disebut "klausa matahari terbenam", yang salah satunya memungkinkan pencabutan pembatasan program pengayaan nuklir Iran setelah 2025.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Downing Street (kantor Perdana Menteri Inggris) mengatakan May telah setuju dengan rekan-rekannya di Eropa bahwa kesepakatan nuklir Iran (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) adalah cara terbaik untuk menetralkan ancaman Iran bersenjata nuklir.

"Mereka sepakat bahwa ada unsur-unsur penting yang tidak dibahas perjanjian itu, tetapi perlu untuk ditangani - termasuk rudal balistik, apa yang terjadi ketika kesepakatan itu berakhir, dan kegiatan Iran yang membuat regional tidak stabil," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari BBC, Minggu (29/4/2018).

Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo, juga mengecam keras apa yang dikatakannya sebagai upaya Iran untuk mengguncang kawasan itu, pada kunjungan pertamanya ke Arab Saudi.

"Ia mendukung milisi proxy dan kelompok-kelompok teroris. Iran adalah penyalur senjata kepada pemberontak Houthi di Yaman. Ia juga mendukung rezim pembunuh Assad di Suriah," kata Pompeo dalam jumpa pers bersama.

Baik Macron dan Merkel telah berusaha membujuk Presiden AS untuk tidak membatalkan kesepakatan dalam kunjungannya ke Washington dalam seminggu terakhir. Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa Trump belum membuat keputusan terkait hal itu.






Credit  sindonews.com