Rabu, 04 April 2018

Perang Dagang, AS akan Kenakan Tarif pada 1.300 Produk China


Perang Dagang, AS akan Kenakan Tarif pada 1.300 Produk China
Ilustrasi. CNN Indonesia/Mesha Mediani



Jakarta, CB -- Kekhawatiran pecahnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat. Pemerintah Donald Trump mempublikasikan daftar 1.300 produk ekspor China yang akan dibidik tarif.

Amerika Serikat berencana memberlakukan tarif atas produk-produk China senilai US$50 miliar, sebagai hukuman atas apa yang disebut pencurian rahasia perdagangan, termasuk piranti lunak (software), hak paten dan teknologi lainnya.

Menurut Kantor Dagang AS (USTR) di Gedung Putih, tarif sebesar 25 persen bakal diberlakukan kepada seluruh produk.


Sebagian besar tarif akan membidik industri teknologi, permesinan dan kedirgantaraan China.

Yang lain akan membidik peralatan medis, obat-obatan dan material pendidikan seperti peralatan penjilidan buku.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan China di Amerika Serikat mengatakan bahwa China mengecam dan menentang keras daftar produk yang bakal dikenakan tarif tersebut.




Menurut Kedutaan China di Washington DC, mereka akan mengajukan masalah tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengambil langkah yang setara terhadap produk-produk AS.

Pemerintah Donald Trump akan menggelar pertemuan public hearing bagi para pengusaha AS pada 15 Mei sebelum memberlakukan tarif. Meski begitu, belum jelas kapan tarif tersebut bakal berlaku.

Menurut kabar yang dilansir CNN, para pengusaha AS memandang bahwa pemerintah mendiagnosa masalah dengan China secara tepat, namun mengambil solusi yang salah.

"Pemerintah telah mengambil langkah benar dengan fokus memulihkan keseimbangan dan keadilan dalam hubungan perdagangan kita dengan China. Namun, memberlakukan pajak terhadap produk-produk yang digunakan sehari-hari oleh para konsumen di Amerika dan memberikan lapangan kerja bukan cara untuk mengatasinya," kata Myron Brilliant, Wakil Presiden Kamar Dagang dan Industri AS, kelompok advokasi yang telah menentang kebijakan perdagangan Trump sejak lama.

Kelompok lobi para petani AS mengimbau pemerintah AS tidak meneruskan rencana pemberlakuan tarif karena mengkhawatirkan balasan dari China, salah satu pembeli terbesar produk pertanian AS.'

"Kami mendesak pemerintah untuk mendengarkan para petani di seluruh Amerika yang tidak mampu menghadapi pajak baru dalam ekspor mereka," kata Max Baucus, mantan senator Partai Demokrat dari MOntanda dan Ketua Petani Bagi Perdagangan Bebas.




Daftar tersebut muncul setelah Kementerian Luar Negeri China bersikeras akan meresponds dengan langkah setara atas pemberlakukan pajak apapun dari AS. China menyatakan mereka punya daftar ekspor AS yang akan dibidik jika AS meneruskan rencananya.

"Kami telah menyatakan bahwa China tidak akan memulai perang dagang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di Beijing.

"Tapi kami tidak takut, dan akan bertarung hingga terakhir jika seseorang bersikeras berperang."

Para pemimpin kedua negara telah menggelar perundingan selama lebihd ari sepekan untuk membuat sejumlah kompromi dan memberikan lebih banyak hak bagi perusahaan-perusahaan AS di China.

Setelah investasi selama satu bulan, Kantor Dagang AS menyimpulkan bahwa China memaksa perusahaan teknologi AS yang ingin beroperasi di sana untuk membuat perusahaan gabungan dengan pengusaha China dan berbagi teknologi mereka. Penyelidikan menemukan bahwa perusahaan China kerap mencuri paten dan piranti lunak dari perusahaan Amerika.




Ada sedikit perdebatan di AS bahwa China tidak mengikuti aturan dalam perdagangan teknologi. Perdebatan di Washington berfokus pada bagaimana cara terbaik menghukum China tanpa menyakiti konsumen AS.

AS berjanji bahwa tarif akan diberlakukan pada produk teknologi, kedirgantaraan, komunikasi dan permesinan China.

Namun daftar yang dirilis pada Selasa (3/4), mencakup sejumlah produk yang tidak terduga seperti alat tes malaria, alat bantu dengar, defibrillator, pemantik api, jarum suntik, gigi tiruan, dan peralatan X-Ray.

Kantor Dagang AS juga mengusulkan tarif pada senapan militer China, peluncur granat dan senapan China.




Mesin jet turbo dan helikopter tertentu juga dibidik untuk dikenakan tarif. Selain itu ada beberapa peralatan bor masuk dalam daftar.

Pemerintah Trump telah memberlakukan tarif 25 persen bagi impor baja dan 10 persen untuk aluminium. Tarif itu berlaku terhadap sebagian besar negara di dunia, termasuk China, meski beberapa negara mendapat pengecualian.

China merespons tarif logam AS itu dengan memberlakukan pajak terhadap ekspor AS ke China. Termasuk buah-buahan, anggur, kacang-kacangan dan daging babi.




Credit  cnnindonesia.com